2. Anak Baru?

6K 480 6
                                    

Prilly memandang gerbang sekolah SMA Angkasa di hadapannya, Prilly memaki sahabatnya sendiri. Bagaimana bisa ia rela pindah sekolah dan pulang dari Paris hanya demi misi dari Malik?.

Jelas sekolah ini dulu adalah tempat Malik menuntut ilmu sebelum ia lulus lima bulan yang lalu, sedangkan Prilly saat itu masih kelas 11 di sekolah SMA 28 Jakarta.

"Kak malik, aku kangen"gumam Prilly dengan mata terpejam menahan sesak yang kian mencungkil hatinya.

Ia ingat, disinilah ia bertemu dengan Malik, bertepatan saat ia hendak olimpiade Kimia. Kecerdasan Malik di lengkapi sifat baik hati yang mampu membuat Prilly jatuh hati untuk yg pertama kalinya pada sosok Malik, tentu dengan ketampanan yang sempurna itu membuat Prilly enggan menggantikan posisi Malik dengan pria lainnya.

Prilly terus bernostalgia didepan gerbang sekolah barunya, ia hanya ingin mengingat semua kenangan manisnya bersama kekasih pertamanya itu, tapi entah kemana ia sekarang, prilly pun tak pernah tau.

TIINNNNN...

"Aaaaaaaaa"jerit prilly sambil menutup wajahnya

"Woy! Mau mati lo diem di tengah jalan?"bentak seseorang sambil membuka helm fullface nya, Prilly langsung membalikan badannya.

Mata prilly membulat dengan bibir terbuka, ia terkejut melihat sosok pria yang hampir bahkan nyaris menabraknya.

Wajahnya! Sangat mirip dengan seseorang, hanya saja ada perbedan usia di sana. Mata legam di hiasi bulu mata nan lentik dan hidung yang mancung serta wajah yang membuat detak hantungnya melewati abnormal.

"Minggir! Atau gue tabrak lo sekarang!"teriak pria itu lagi hingga membuat siswa yang berlalu-lalang memfokuskan pandangannya pada Prilly. Namun sayangnya prilly tak peduli, ia masih bertahan memandang wajah itu. Sedikit meredam rindu mungkin?

"Kak Malik?"gumamnya dalam hati

TIIINNNNN...

Lagi, pria itu menekan klakson motornya hingga membuat suasana riuh dan mendatangkan satpam sekolah.

Prilly menepikan dirinya dengan jantung yang semakin berderak tak karuan akibat ulah pria yg mampu membuatnya terkesima.

Seperkian detik kemudian motor itu langsung melaju dengan cepat melewati prilly yang masih mematung.

"Dia?"

Prilly menggelengkan kepalanya menepis semua pertanyaan yang kian menumpuk di kepalanya saat melihat pria yang mirip dengan malik. Prilly langsung berlari mencari kelas barunya dan segera mencari sahabatnya.

🍃🌹🍃

"Woy! Kalian tau gak ? Ada anak baru pindahan dari Lyon (Paris), cantik banget! Mulus, putih kaya lilin. Mungil pula. Gue harus buru-buru minta nomornya sekarang, kalo engga! Gue bisa keduluan lagi sama.." hardik Baja Alatas sembari menunjuk menggunakan dagunya pada pria tampan yang duduk di atas mejanya, siapa lagi jika bukan Ali?

"Lo ngomongin anak baru atau moneqin ja?"celetuk Verell.

Verell & Tejay saling melempar pandang lalu terkikik geli melihat sifat aneh Baja yang kambuh di setiap melihat wanita cantik.

"Elah! Secantik apa si tuh cewek sampe lo gak mau kalah sama sahabat sendiri!"Tejay menatap Baja penuh selidik.

"Pokoknya lo jangan mau li! Dia cuma punya gue! Dia bakal jadi nomor satu di daftar nama gebetan gue. Lagian lo kan gebetannya udah tumpeh! Mantan juga udah punya 99 biji jadi kali ini lo harus ngalah!"kekeuh Baja lagi

"Hahahaha.. selo Ja! Gue gak bakal ambil gebetan lo. Tapi jangan salahin gue kalo dia yang deketin gue kaya gebetan-gebetan lo yang sebelumnya"jelas Ali menaik turunkan alisnya menatap Baja penuh kemenangan.

"Playboy nyaa.. gak ilang-ilang!" Dengus Tejay pelan sambil menggelengkan kepalanya.

"Nah bener tuh kata tejay! Leboy lo yang gak ilang-ilang bakal hambat pencarian jodoh gue! Tapi kalo yang ini jelas gue bakal.."

"KALAH! HAHAHAAHA.." serempak Ali, Verel dan Tejay dengan suara bisingnya hingga membuat seisi kelas menatap kerusuhan mereka berempat.

"Ishhh.." Baja merengut sebal pada ketiga sahabatnya ini, selalu begini jika urusan gebetan, padahal ia kurang apa? Sungguh miris. Ck!

Jangan heran jika mereka jadi bahan tontonan di kelasnya, karna mereka adalah genk yang sangat populer di sekolah ini.

Bahkan mereka memiliki banyak fans disini. Kenapa tidak? Empat senior tampan dengan segala pesonanya mampu membuat siapa saja tersaja tergila-gila. Sifat urakan dan juga Bad Boy ini tidak mengurangi fansnya sedikitpun.

Tapi ada hal yang patut di acungi jempol di antara mereka. Persahabatan yang sangat kokoh, tak akan pernah hancur sekalipun itu dengan adanya kehadiran wanita.

Mereka memegang teguh prinsip, jika wanita hanya racun dunia, beda dengan keberadaan Bunda yang patut di hargai juga di cintai.

🍃🌹🍃

"Via, lo tau? tadi pagi gue hampir aja mati gara-gara mau ketabrak motor cowok rese. Dan lo tau? Dia mirip banget sama kak Malik"

Selvia melirik sahabatnya yang kini terlihat melamun sambil mengaduk-aduk bakso.

Ya, keduanya tengah berada di kantin saat ini.

"Lo yakin?"

Prilly menatap Selvia bingung, seperti ada yang berbeda dari cara pandang sahabatnya.

"Apa kak Malik punya kembaran yang gak gue tau kaya di film Magic Hours? Lagian gak mungkin kan gue pacaran sama kembarannya sedangkan cowok gue meninggal?"

Uhukk uhukk..

Selvia langsung tersedak mendengar ucapan Prilly yang menurutnya tidak masuk akal.

"Ngaco lo! Ya.. ya.. gak gitu juga kali Pril, lagian sejak kapan Malik punya kembaran? Lo kan tau dia anak tunggal! Jadi gak mungkin punya kembaran. Kebanyakan nonton drama sih hidup lo mah."gugup nya

"Ya siapa tau, lagian gue baru liat langsung, ada orang yang mirip sama kak Malik?"

"Eh.. eh.. Pril, itu tuh yang gue maksud Aliando" elak selvia mengalihkan ucapan prilly.

"Mana?"tanya prilly dengan perasaan was-was

"Itu, pake kupluk abu yang lagi nelpon! Dia target lo!"

Prilly langsung mengikuti pandangan Selvia ke arah pintu masuk kantin.

"Anjir! Dia kan yang bentak gue tadi pagi!"

🍃🌹🍃

Hay hay😄 gimana part duanya? Ambsurd ya?😂 malik nya belum muncul. Nanti deh ya sekarang mau bahas alpril dulu😍 eh tapi udah panjang gini loh😅
Buat pembaca bijak mohon vote nya ya😍😘 makasih.. semoga kalian suka ceritanya ya😘

I Don't UnderstandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang