11. flashback

4.7K 374 4
                                    

Prilly ingat kalung ini!

🍃🍃🌹🍃🍃

**Flashback**

Prilly dan malik tengah berjalan-jalan di mall besar di daerah jakarta. Seperti biasa malik akan berjalan selangkah lebih maju dari prilly,

Malik memang selalu berjalan di depan prilly. Awalnya prilly bingung, tapi setelah melihat malik menghadang anak kecil yang sedang berlari-lari di depan sana dan menabrak malik dengan tumpahan esqrimnya, prilly langsung mengerti jika malik melakukan itu hanya untuk jadi pelindungnya.

Prilly menghentikan langkahnya di depan toko perhiasan.

"Kak, liat deh kalungnya bagus ya? Ada inesial nama kita di sana"pekik prilly membuat malik menghentikan langkahnya dan mencari keberadaan prilly.

Saat menemukannya malik langsung menghampiri prilly dan melihat apa yang menarik perhatian prilly.

"Bagus, kamu suka?"

Prilly mengangguk namun tak memalingkan pandangannya dari kalung emas putih itu.

Malik menatap prilly dengan gemasnya, prilly sangat polos, malik mencintai kekasihnya dan menerima semua kepribadian prilly, termasuk sifat prilly yang sangat terang-terangan.

"Kamu mau dek?"

Prilly menatap malik,

"Ini terlalu mahal buat aku kak, aku kan masih pelajar jadi belum saatnya pake kalung semahal ini. piyi gak mau kalo nanti kalung ini di jambret atau di rampok orang, kan sayang uangnya"tutur prilly masih dengan binar di matanya.

Satu lagi yang membuat malik semakin menyayangi prilly, gadis ini sangat mandiri. Bahkan prilly selalu menolak jika malik menawarkan sesuatu. Oleh karna itu lebih baik malik langsung membelikannya dari pada memberi tawaran pada prilly.

"Yakin gak mau? Kalo mau kayi bisa beliin deyi sekarang"tawar malik lagi.

Jangan tanya keuangan malik, malik adalah siswa berfrestasi dan mandiri. Meskipun terlahir dari keluarga kaya tapi malik sudah bisa menghasilkan uang dari hasil jerih payahnya sendiri. seperti, jadi pemotret seni, hadiah lomba olimpiade bahkan ia pandai menulis syair lagu yang di akui produser terkenal. Bukan hanya itu, ia juga sudah bisa mengumpulkan uang untuk tambahan biaya kuliahnya di jurusan kedokteran nanti. Padahal pria ini baru berusia 18thn dan baru menginjak kelas 3 SMA tapi sudah berpikiran dewasa.

"Hihi.. makasih kayii, tapi kayaknya lain kali aja. Lebih baik uangnya di simpen buat biaya kuliah kakak. Piyi gak mau ya kalo nanti kuliah kakak mayi terganggu cuma gara-gara beliin aku kalung itu"

Malik tersenyum lalu mengacak pucuk kepala prilly.

"Yaudah, lain kali jangan nolak juga ya kalo kayi beliin sesuatu"

"Hehe iya kak, ayoo katanya mau beli buku kok jadi mentok di sini"ajak prilly.

Malik tertawa olehnya.

***off***

Air mata prilly semakin deras saat mengingat kenangan manis itu, ya sebelum ia pindah ke paris.

Dulu ia masih kelas dua SMA.

Prilly melihat surat kecil di dalam kotak itu.
Sebelum membaca nya, prilly menyiapkan mental yang kuat agar ia tidak histeris di dalam kelas.

Hay deyi? Masih ingat sama kalung ini? Pasti ingat kan? Maaf ya waktu itu kakak tinggalin kamu di mall, sebenernya kakak cuma mau beliin ini, kakak cuma gak mau kamu nolak lagi. Harusnya lusa itu kakak ngasih kamu ini, cuma kamu sudah pergi.

I Don't UnderstandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang