9. Sayang?

5.1K 402 7
                                    

Seusai mengenakan pakaian, ali langsung menemui prilly dan mengajak prilly makan malam. Awalnya ia hanya ingin mengantar prilly pulang namun selvia memberi tahunya jika prilly ikut hanya untuk mencari makan.

Dan di sinilah mereka.

Warteg anti baper

Nama yang indah bukan untuk sebuah rumah makan? Ck.

"Kenapa gak di resto aja sih pril, di sini tuh gak kejamin kebersihannya. Mana tempatnya kotor gini, minum nya juga cuma es teh gak ada lemon tea atau apa gitu?"

Ali mengaduk-aduk makanan itu dengan tatapan jijik.

Prilly kesal di buatnya, ternyata ali benar-benar berbeda dengan malik. Ali si urakan namun bekedok anak mamih. Menggelikan!

"Jangan gitu ali ih, resto sama warteg tuh sama aja. Kalo lemon tea, gak baik di minum malem-malem gini.  Lagian disini juga halal kok, tergantung gimana kita nikmatin nya aja"bantah prilly dengan sibuk menyuap nasi di beri kuah rendang.

Ali berdecak lalu menjauhkan piringnya.

"Lo gak mau makan?"tanya prilly jutek

Ali menggelengkan kepalanya

"Yaudah buat gue aja"

Prilly mengambil alih piring milik ali karna miliknya sudah habis tak tersisa. Laper atau doyan?😅

Prilly makan dengan lahapnya,

"Enak ya?"tanya ali

Sepertinya ali tergoda. Prilly mengacungkan jempolnya.

"Sesuap aja pril?"

"Apa?"

"Mau"rengek ali memelas

Prilly meneguk air minumnya lalu tertawa..

"Hahaha.. katanya gak mau,"ledek prilly kembali memakannya.

"Dikit aja"rengek ali lagi

Prilly diam,

"duh perut gue tiba-tiba kena magh masa? Pril lo pegang nih perut gue udah kempes, rata gitu pril"melas ali sambil meremas perutnya

"Yah.. yah.. masa iya lo tega pril sama pacar sendiri?"sesal ali

Prilly cuek dan terus memakan nasi milik ali yg sudah tingal setengah.

"Pril sayang, dik.. hufftt"

"Ternyata bener ya, lo rese kalo lagi laper! Hahahaha"tawa prilly pecah setelah menyumpel mulut ali dengan sesendok nasi.

"Bodo!" Ali langsung memakan nasi itu melanjutkan sisa nasi yg sudah prilly makan tadi, tanpa jijik?.

Prilly tersenyum melihat wajah ali yg terlihat menggemaskan.

Bulu mata lentik, hidung mancung dan pipi chubby. Prilly suka itu!
Seketika rasa sesak kembali menghantamnya, prilly benar-benar dejavu. Ia ingat, di sini adalah tempat makan favoritnya dengan malik.

"Pril? Prilly kan?"tanya seorang gadis yg sudah berdiri di dekat mereka.

Prilly mengerejapkan matanya, ia menatap wanita itu. Ah ia ingat!

"Fina? Yaampun, aaaargh gue kangennn!"

Prilly berdiri lalu memeluk fina. Dia adalah sahabat prilly di SMA lamanya. Teman sebangku selama dua tahun, dia di kenal gadis pendiam namun jika sudah dekat dia bahkan bisa di sebut gadis yang, bawel.

Prilly meminta fina duduk di sampingnya.

"Lo tau? Semenjak lo pergi ke Lyon gue kesepian pril? Gue kangen dengerin cuhatan lo tentang kak Malik! Gue juga kangen nyontek sama lo hahaha.."racau fina, dia memang tau semua alur cerita prilly dengan malik.

I Don't UnderstandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang