Ali meletakan masakannya di hadapan prilly, ayam kecap dan sayur bayam dengan nasi putih yang sebelumnya dingin kini kembali hangat.
Air liur prilly hampir menetes karenanya.
"Nah udah jadi, silahkan yang mulia Ratu"goda ali dengan senyum khasnya.
Hidangan makan malam dan senyuman menawan! Ah malam yang takan prilly lupakan. Tunggu! Prilly terpesona pada si misi? Yang benar saja! Tapi, itu kenyataannya.
"Emmm.. kayaknya enak!"prilly menjilat bibirnya sendiri,
Ali menyiukkan nasi untuk prilly tak lupa dengan pelengkapnya, ayam kecap.
"Yaudah, silahkan di cicipi Ratu-ku"
"Ishhh.. bisa gak sih jangan pake ratu-ratu segala! Panggil prilly aja, berasa punya pelayan kalo kaya gini"
"Haha.. anggap aja gue pelayan lo malam ini, pelayan yang siap memanjakan ratunya"ucap ali tulus, namun sepertinya kosa kata ali selalu berubah-ubah mungkin ia belum terbiasa menggunakan (aku-kamu).
Perasaan prilly menghangat seketika, biasanya malik yang selalu memanjakan prilly tapi sekarang sosok yang nyaris mirip dengan malik.
Jujur. Yang membuat perasaannya nyaman bukan karena raut wajah yang sulit membandingkannya dengan malik, melainkan perlakuan manis dari ali.
Bagi prilly ini berbeda dengan perlakuan malik, seperti lebih berkesan.
"nah ini, atau mau di suapin hem?"sahut ali menyadarkan lamunan prilly
"Gue bisa sen.. mppttt"protes prilly tertahan karena ali menyuapinya secara tiba-tiba.
"Makan yang banyak! Biar gemuk, biar gak pendek terus"ceramah ali sambil terus memasukan nasi pada mulut prilly.
Prilly mencoba meraih sendok yang ada di tangan ali namun percuma,
"Ali! Biar gue aj.. mmpptt"
"Makan tuh yang bener! Jangan banyak ngomong, entar keselek"
"Keww..buanyak..an aa..ali.. uhukk"
"Tuh kan!"
Ali langsung meraih gelas dan prilly meneguknya hingga tandas.
"Lo tuh ya! Gimana gue gak keselek kalo di suapin kaya orang kelaperan gak makan sebulan hah?"
Ali tercengir karenanya.
"Lo bisa marah ya pril? Gue kira cuma bisa ngelamun doang. Haha.."
"Ish, kalo gue mati gara-gara tersendat nasi gimana. Lo mau tanggung jawab!"
"Pasti lah, gue kan calon suami lo dan gue pasti bakal tanggung jawab kalo lo hamil!"
Prilly geram untuk yang kesekian kalinya, kenapa ucapan ali jadi melantur?
"Gak lucu!"
Wajah prilly merengut kesal,"Tunggu, bukannya lo bisa masak ya pril?"ali menggaruk tengkuknya.
"Kata siapa?"garang prilly kembali melanjutkan makan yang sempat ia tunda.
"Lo sendiri yang bilang, waktu dulu bawa nasi goreng ke sekolah?"
Prilly menunda makannya, ia mencoba berpikir lebih keras untuk mengingat perkataan ali.
Ah ya, dia ingat sekarang. Pagi itu saat ali menjemputnya, dia membawa nasi goreng ke sekolah. Memang prilly yang memasak tapi ia hanya mengaduk dan menambah penyedap rasa saja, soal mengulek bumbu prilly serahkan pada bi narti. Bahkan prilly paling tidak suka memotong bawang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Don't Understand
Fiksi Penggemar"Lo harus jadi cewek gue!" Degh.. Prilly terkejut bukan main. Bukankah ini pertemuan ketiga mereka? Kenapa Ali sangat mudah berbicara seperti itu?. "Maksudnya?" "Lola ternyata! lo harus jadi pacar gue. Mulai detik ini, menit ini, jam ini dan hari in...