Ruangan BK adalah kelas utama bagi ali, suasana mencekam bukan alasan ali merasakan takut tapi ia malah merasa santai dan biasa saja.
Plakkk..
"Awss.. pelan-pelan bu!"ali meringis memegangi bokongnya yang baru saja di pukul oleh ibu iyang menggunakan penggaris kayu berukuran besar.
"Itu pelajaran buat kamu! Saya sudah beri waktu satu minggu untuk perbaiki nilai, tapi kamu malah tidak mengerjakannnya!"
"Mana daftar yang saya kasih seminggu lalu! Tidak kamu kerjakan kan? Semua guru protes sama saya, bikin malu saja! Rasakan ini.."
Plakk
"Aduhh.. merah pasti ini mah!"pekik ali lalu mengusap bokongnya lebih gencar.
"Uuuuhhh.. mantep banget"ringis verel, tejay dan baja yang saat ini sedang mengintip ali di balik dinding.
Plakk
"Itu karna kamu kepergok sedang merokok tadi! Dan ini.."
Plakkk
"Arghhh... udah dong bu!"
"Karena kamu bolos lagi! Saya gak habis pikir kalau murid teladan seperti Malik memiliki tanggung jawab penuh atas nama badboy seperti kamu? Mau jadi apa kamu nanti? Bukannya mencontoh saudara kamu, ini malah menyimpang!"
"Udah mukulin, sekarang banding-bandingin lagi. Dikira gue tumbuk beras yang mau di jual apa, dasar nyonya poop!"gumam ali pelan
"Ngomong apa kamu? Berani mengatai saya kotoran hah! Kurang aja sekali kamu!"
Tangan wanita paruh baya ini mulai mengangkat kayu untuk memukul ali lagi.
Ali berlari keluar dari ruangan BK.
Ia menghindari pukulan itu dengan bersembunyi di balik tiang. Membuat semua siswa yang ada di luar kelas pun mulai memperhatikan ali dengan perasaan geli, apalagi sekarang adalah jam istirahat."Eeeehhh.. ehhh.. ibu salah denger kali, ali kan cuma bilang kalo ibu mirip nyonya poop guru di film kartun spongebob itu, dia cantik loh bu. Bisa bikin tuan grabb kelepek-kelepek!"
"Mau kibuli saya ternyata! Jangan kamu pikir saya tidak tau semua kartun! Apa kamu pikir saya segendut dan sejelek ikan buntal hah! Awasss kamu alii.." Guru penuh wibawa ini semakin geram pada ali, ia memutari tiang agar bisa memukul ali lagi.
"Ampunnnnn bu.. ampuunn.. ali janji kok bakal selesaikan tugas itu secepatnya.. ali permisiiii..."
"Aliiiii! Saya belum selesai!!.."bu iang semakin murka karena kelakuan ali.
Ali langsung lari kalang kabut bersamaan dengan tawa dari seluruh siswa yang menyaksikan kejadian ini.
🍃🌹🍃
"Hahahahaha.. muke gile lo li.."tawa tejay
"Hahaha duh.. kasian banget nasib lo. Gue ngakak 4G Lite li.."baja memegangi perutnya yg mulai terasa sakit akibat terlalu lama tertawa.
"Hahahaha.. rasain siapa suruh gak lari pas gue kasih tau ada guru kiler tadi"timpal verel
"Ck! Rese lo pada. Liat nih bokong gue udah empuk kaya apem gini masih aja di ketawain! Temen macam apa lo!"
Ali berdecak kesal pada tiga sahabatnya, melihat ali tersiksa mereka seolah menjadikan ali tontonan lawakan tadi.
Bukan hanya tontonan tapi mereka merekamnya sebagai kenang-kenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Don't Understand
Fanfiction"Lo harus jadi cewek gue!" Degh.. Prilly terkejut bukan main. Bukankah ini pertemuan ketiga mereka? Kenapa Ali sangat mudah berbicara seperti itu?. "Maksudnya?" "Lola ternyata! lo harus jadi pacar gue. Mulai detik ini, menit ini, jam ini dan hari in...