(Kamar Prilly)
"Demi apa? Ali nembak lo? Dia beneran nembak lo tadi? Lo gak bohong kan pril? Bilang kalo lo lagi ngelawak sekarang!"
Selvia heboh seketika saat mendengar cerita prilly yang mengalir begitu saja.
Gadis ini terus menatap prilly lekat-lekat yang kini tengah duduk di karpet bawah king size bergambar doraemon.
Selvia di buat tidak percaya karna cerita yg ia dengar.
Ali menembak seorang wanita adalah suatu keajaiban bagi selvia.
Catet!
"Apa? Ada yang aneh?"jawab prilly acuh
"Dia kan playboy pake plus badboy. Kenapa lo syok pas tau dia nembak gue? Mantan pacarnya aja bejibun. Lagian bukannya ini yang lo mau kan? Jadian sama dia di minggu-minggu ini. Dan terbukti, kurang cantik apa gue?"sambung prilly
Prilly menjawab pertanyaan selvia sembari fokus pada layar ponselnya. Sesekali ia memakan cemilan.
"Bukan gitu pril, semua rakyat sekolah tau kalo ali paling anti sama yg namanya nembak cwe! dan sekarang dengan mudahnya dia ngajak lo pacaran? First to you baby!"
Prilly mendongkakan wajahnya lalu menatap selvia. Ada perasaan hangat saat ia mengetahui ali hanya menembak dirinya.
Ya, meskipun terkesan dengan paksaan.
"Gue baru tau, ada cwo yang mantannya segudang tapi gak pernah nembak cwe?"tanya prilly heran.
"Ya cwe nya yang nembak lah pril!"
"Tinggal tolak apa susahnya. Eh, kenapa dia nembak gue? Padahal kita kan baru ketemu?"
Selvia diam dan saling pandang dengan prilly.
"Gue tau! Itu berati lo beda dari semua mantannya pril. Bisa aja dia langsung jatuh cinta pada pandangan pertama pas dia mau nabrak lo kemaren"
"Ck! Mustahil"prilly kembali fokus pada ponselnya, ia selalu jadi stalker di semua sosmed Malik.
"Tapi pril, semua mantan ali cwenya type-type model loh. Dan lo? Gak ada bandingannya di banding mereka"
Prilly mendongkak lagi, ia memandang selvia sengit.
"Jadi menurut lo gue gak ada apa-apanya di banding mantan-mantannya ali, gitu? Temen macam apa lo hah!" Prilly langsung melemparkan cemilannya mengenai rambut selvia.
Selvia seperti sengaja membuat prilly memanas. Ada apa dengan gadis ini? Apa karna Misi Malik?
"Emang gue salah? Lo merasa tersaingi? Kenapa? Cemburu? Ciee kayaknya ada yg mulai terperangkap misinya sendiri"
"Gue gak cemburu!"elaknya
selvia terkikik geli dan langsung bangkit menuju lemari pakaian prilly.
"Lo mau apa!"
Selvia langsung meraih seragam putih abu milik prilly dan membawanya menuju kamar mandi.
Prilly bergegas bangkit mengejar sahabatnya.
"Via! Mau lo apain seragam gue!"
Tanpa dosa gadis itu langsung membasahi seragam prilly menggunakan shower.
"ASTAGA viaaaaaa.. seragam guee!"pekik prilly merampas bajunya yg sudah basah sempurna.
"Upss, hehe.."
"Aiiihhhhh.. lo gila? Besok gue sekolah pake baju apa hah!"geram prilly, namun selivia hanya menatapnya polos.
Selvia langsung berjalan menuju lemari prilly lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Don't Understand
Fanfiction"Lo harus jadi cewek gue!" Degh.. Prilly terkejut bukan main. Bukankah ini pertemuan ketiga mereka? Kenapa Ali sangat mudah berbicara seperti itu?. "Maksudnya?" "Lola ternyata! lo harus jadi pacar gue. Mulai detik ini, menit ini, jam ini dan hari in...