Kini, giliran Emilia yang diberi kesempatan untuk mengutarakan alasannya menolak Arga Gelisto sebagai penerus ayahnya, dia mengatur napasnya terlebih dulu agar tidak seceroboh saat dia meneriaki ayahnya dengan bahasa yang sarkas, karena itu sangat tidak sopan.
Bukan hanya untuk menstabilkan emosinya saja Emilia melakukan persiapan napas, dia juga siap menerima resiko karena telah mengeluarkan sifat aslinya di hadapan keluarganya. Sejujurnya Emilia malu untuk berada di tengah-tengah keluarganya setelah dia membentak-bentak ayahnya seperti itu, tapi dia tidak bisa begitu saja kabur dari tempat ini sebelum urusannya selesai.
"Sebelumnya, aku minta maaf pada Ayah dan juga keempat adikku karena telah berbuat kehebohan yang berisik dan menjadi contoh yang tak baik untuk adik-adikku," Suasana sepi ketika Emilia berbicara, kesunyian itu membuat gadis sipit itu agak tak percaya diri untuk bersuara karena dipikirannya, ia sudah tak berhak meminta maaf. "Langsung pada intinya. Aku, dengan sepenuh hati, menolak Arga Gelisto untuk menjadi pengganti Ayah di kerajaan ini. Bukan karena dia misterius, tidak sopan, tak disiplin, atau karena terlahir memiliki dua tanduk di kepalanya, bukan itu yang kupermasalahkan, karena soal penampilan atau pun sifat manusia, itu bisa dengan mudah diubah oleh yang bersangkutan, tapi yang jadi poin utama adalah ... mengapa harus Arga? Maksudku, lima putrimu pun bisa menggantikanmu, Ayah. Atau jika kau tidak percaya pada kami, maka setidaknya, pilihlah sepupu-sepupu kita? Atau para bangsawan? Aku jadi ingin bertanya pada Ayah, atas alasan apa sampai Ayah begitu tertarik untuk mengangkat Arga Gelisto menjadi penerusmu?"
Senang, William tersenyum pada Emilia sebab gadis itu sudah berhasil menyentuh faktor utama dalam masalah ini, ia juga kagum pada usahanya untuk tidak melontarkan teriakan-teriakan kasar seperti sebelumnya. Inilah yang William suka pada sisi Emilia, yaitu dapat menahan sesuatu dengan usahanya dan mengolah tata bahasanya hingga terdengar berbeda dari yang lain.
"Begitu rupanya," Cengiran William masih terpatri di wajahnya, hiburannya masih belum usai, senang sekali rasanya memandangi lima putrinya yang tegang pada situasi ini, biasanya, dia selalu mengalah pada mereka, tapi untuk saat ini, dia harus bersikap bijaksana. "Emilia, kau penasaran pada alasanku, kan? Karena memilih Arga untuk menggantikan posisiku padahal di luaran sana masih banyak orang-orang lebih cocok daripada Arga Gelisto, maka, mengapa itu bisa terjadi? Jawabannya adalah ... karena bocah itu menarik perhatianku."
Kaget, alis Emilia terangkat serentak, bibir Charlotte menganga, mata Agnes membelalak, telinga Victoria berkedut, dan pipi Laila mengembang. Mereka berlima terkejut mendengar alasan ayahnya yang terkesan sangat remeh. Apa hanya karena menarik sampai Arga ditujukan sebagai calon raja berikutnya? Para putri sampai keheranan pada akal sehat ayahnya.
Kalau mencari orang yang menarik, banyak di luaran sana yang lebih menarik dibanding Arga Gelisto. Pasti ada hal lain yang membuat Raja William sangat yakin memilih Arga sebagai raja berikutnya, mereka berlima meyakini itu.
"Oh, tentu saja," William melanjutkan ucapannya. "Bukan karena menarik saja aku sampai memilihnya untuk menjadi penerus takhta, ada beberapa hal yang aku kira cocok untuknya menjadi sebagai seorang raja baru, yaitu sifat beraninya, percaya dirinya, konyolnya, polosnya, dan juga kuatnya kesabaran yang dia miliki dalam menghadapi kelima putri yang terkenal kejam di istana ini. Itulah alasan mengapa dia bisa membuatku tertarik, bagaimana? Apa kalian memahami alasanku?"
Kicauan burung yang riuh di luar istana seakan melengkapi suasana tegang di ruang singgasana ini, tampaknya, kelima putri di hadapan William tak ada yang merespon ucapannya, membuat ia mengira kalau mereka sudah setuju terhadap usulannya untuk mengangkat Arga sebagai raja berikutnya.
Sepakat, mereka menganggukkan kepala pada omongan ayahnya untuk menyetujui Arga sebagai penerus pemimpin Kerajaan Vanterlock walau William tahu kalau mereka berlima tidak sepenuhnya setuju pada kemauannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince ✓
Fantasy(13+)Mengisahkan tentang lima putri kerajaan yang ditugaskan oleh raja alias ayahnya sendiri untuk segera mencari pendamping sebelum hari kiamat tiba. Tentu saja, kelima putri yang mendengar perintah konyol tersebut tidak terima menerima tugas aneh...