EPILOG - My Prince

1.2K 65 114
                                    

Keesokan harinya, kemeriahan dari pernikahan Charlotte dengan Arga menghiasi istana Vanterlock, mereka berdua disandingkan dengan serasi dan dikunjungi oleh tamu-tamu dari berbagai kalangan, Raja William sangat bahagia memandang putri bungsunya telah menikah, hiruk pikuk dari halaman utama hingga ke dalam istana membuat suasana menjadi riuh, pernikahan itu dimulai dari pagi-pagi buta hingga tengah malam. William pun mengundang Ratu Camila, dan kebetulan, wanita itu rela datang untuk menghadiri pernikahan putrinya walaupun kondisinya masih tidak terlalu prima, dia juga mendapatkan sambutan hangat dari Charlotte dan Arga, membuat dirinya terkejut melihat gadis bungsunya berubah menjadi ramah.

Emilia bersama murid-muridnya menampilkan beberapa tarian di hadapan para pengunjung, hasil dari latihan mereka berhari-hari telah membuat mata para pengunjung terpukau oleh gerakan lentur dari gadis-gadis balet tersebut. Alunan musik terus mengalun dari para orkestra, menghiasi pernikahan ini dengan lantunan-lantunan lagu pernikahan yang indah, cocok untuk suasana ramai seperti ini.

Makanan maupun minuman tersajikan di meja-meja yang tersedia, para tamu pun dimanjakan dengan kemewahan dari pemandangan istana yang sangat memukau. Dengung obrolan bersama alunan musik menjadi satu, membuat situasi semakin menyenangkan.

Agnes pun menyapa para teman-temannya yang diundang ke pesta ini, mereka semua memakai kostum penyihir gelap yang benar-benar mengerikan, di sana, gadis keriting itu tertawa ketika berbincang dengan kawan-kawannya, melupakan sedikit kesedihan yang melandanya. Banyak juga profesor-profesor yang diundang oleh Laila untuk menghadiri upacara pernikahan ini, mereka semua tengah berdiri bersama di depan pintu utama, menikmati kemeriahan ini.

Bahkan, hari ini Victoria terlihat senang karena akhirnya dia bisa akrab dengan banyak lelaki, kini gadis itu sedang menyapa para pemuda yang merupakan teman masa kecilnya, senyuman terus terpasang diwajahnya, membuat para lelaki yang sebelumnya agak takut dengan Victoria menjadi lega oleh sikap gadis pirang tersebut.

Bunyi lonceng istana terdengar, membuat para pengunjung mengheningkan suasana sejenak, perhatian mereka diarahkan ke Arga dan Charlotte, kebetulan, ada sesuatu yang ingin dikatakan oleh mempelai pria, membuat semua tamu menunggu sesi tersebut.

Arga naik ke atas panggung mungil, dia mengambil semua perhatian para tamu, ketika lelaki itu sudah berdiri tegak di hadapan orang banyak, dia langsung memulai perkataannya.

"Sebelumnya, saya mengucapkan terima kasih pada kalian semua yang telah hadir di pernikahan ini dengan suka rela, saya merasa terhormat bisa bertemu dengan kalian, melihat kalian semua tersenyum dan tertawa membuat kami sangat senang. Saya sebagai seorang pengantin ingin menyuarakan kebahagiaan ini ke setiap manusia yang berada di sini," Kemudian, ketika Arga menghentikkan suaranya, sebuah kembang api meluncur dan meletus-letus di langit. "Untuk Putri Emilia, Putri Victoria, Putri Agnes dan Putri Laila, aku ucapkan terima kasih, tanpa bantuan kalian, pesta ini tidak akan bisa semeriah ini. Dan basa-basinya sampai di sini saja, sekarang mari berpesta!"

Musik langsung dilantunkan kembali dengan lagu hip hop, membuat para pengunjung menari-nari bersama, meninggalkan obrolan mereka yang belum tuntas. Willy memandu para tamu untuk menari dengan gerakan konyol, gelak tawa menghebohkan pesta ketika lelaki pendek itu secara sengaja menarik Agnes untuk bergabung dalam tarian itu, kawan-kawan gadis keriting itu tergoda untuk terlibat dalam keriuhan itu. Laila langsung melemparkan sebuah bubuk warna-warni hasil percobaannya pada seluruh tamu, keadaan menjadi seru ketika pakaian para pengunjung tertimpa bubuk tersebut, membuat penampilan mereka menjadi penuh warna.

Charlotte tersenyum melihat itu semua di samping Arga, lalu, dia tiba-tiba mendapatkan sebuah ide agar pesta ini semakin heboh. Charlotte menjentikkan jarinya dan seluruh binatang dari kebunnya berlarian ke pesta tersebut, awalnya para pengunjung menjerit-jerit ketakutan melihat kemunculan hewan-hewan liar itu, namun, ketika sadar kalau hewan-hewan itu tidak ganas, akhirnya para pengunjung membiarkan binatang-binatang itu bergabung dalam kemeriahan pesta.

My Prince ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang