My Prince - 08

867 90 42
                                    

Terdengar suara bip-bip-bip yang meraung-raung di tempat Arga terbaring, ranjang kecil dengan tiang-tiang penyangga serta kelambu di atasnya melingkupi tubuh lelaki bertanduk itu yang masih terlelap. Rasa sakit dari racun yang dicampur dengan makanannya kini telah menghilang, Laila sudah memasukkan obat penenang ke mulut Arga, obat tersebut bentuknya cair seperti minuman berwarna merah marun.

Suara yang tadi terdengar rupanya merupakan mesin yang mendeteksi jantung Arga, artinya, lelaki pirang itu masih dikatakan hidup jika mesin tersebut bersuara. Tempat ini tidak lain adalah laboratorium milik Laila, terlihat banyak sekali lemari-lemari kaca yang di dalamnya tersimpan puluhan atau bahkan ratusan botol-botol obat, gadis itu kelihatannya punya bakat untuk menjadi seorang ilmuwan atau pun dokter, tapi sayangnya, karena hidupnya sudah ditakdirkan sebagai tuan putri, Laila pun tidak bisa berpaling dari hal-hal selain kepemimpinan kerajaan walaupun dia kurang menyukainya.

Tembok berwarna biru cerah disertai aroma obat-obatan menjadi ciri khas dari sebuah laboratorium, dilengkapi juga meja-meja yang di atasnya terdapat toples-toples kaca yang bentuknya unik, ada yang seperti ular, permata, bahkan boneka, isi dari toples-toples tersebut merupakan cairan hasil percobaan Laila dalam meneliti berbagai reaksi-reaksi kimia.

"Tuan Putri Laila, apakah racun yang Anda berikan kepada Tuan Arga sudah sepenuhnya hilang di seluruh tubuhnya? Maaf jika saya bertanya dan mengganggu Anda, tapi saya hanya cemas jika Anda membunuhnya, maka Raja William pasti akan menghukum Anda, karena Tuan Arga merupakan tamu spesial beliau."

Laila yang sedang berdiri di dekat ranjang Arga untuk memantau sejauh mana perkembangan lelaki itu dalam bertahan hidup langsung menoleh pada pelayan yang barusan menanyainya, lalu, Laila tersenyum dan menjawabnya dengan pelan,

"Jangan khawatir, aku tidak pernah memiliki niat buruk dalam memperlakukan seorang tamu, jadi, kau tidak perlu mencemaskan hal itu." Kemudian, gadis berambut merah itu mengambil sebuah benang di meja dan menjahit luka-luka di tubuh Arga, entah di kaki, perut, punggung, atau pun wajah.

Laila bergumam lembut, "Sepertinya pria ini telah terluka akibat pertemuannya dengan saudara-saudaraku, aku rutin melakukan hal ini pada seorang tamu agar dia bisa kembali pulih seperti semula. Terkadang, perawatan yang diberikan dokter yang disewa Ayah tidak membuahkan hasil yang maksimal dalam mengobati luka-luka yang diterima oleh pasiennya sehingga aku harus turun tangan melakukan ini."

Pelayan wanita yang mendengar gumaman Laila sedikit kaget, "Ap-Apakah racun yang Anda berikan pada Tuan Arga di makanannya sesungguhnya bukanlah sebuah racun melainkan obat tidur tingkat tinggi?"

Laila lagi-lagi tersenyum mendengar omongan pelayan wanita yang memandanginya dari kejauhan, "Kau layak mendapatkan hadiah karena berhasil menebak rahasiaku."

"Tapi, mengapa obat tidur yang Anda berikan bisa membuat Tuan Arga kesakitan hingga jatuh dari kursi dan mulutnya mengeluarkan busa? Apakah reaksinya sampai semenyakitkan itu, Yang Mulia?"

Laila langsung meresponnya, "Aku sengaja memberikan rasa sakit pada obat tersebut karena aku ingin membuat lelaki itu merasa dirinya sedang diracuni dan terancam mati, karena jika tidak, maka Tuan Arga pasti akan meremehkan hal ini."

"Begitu rupanya, kedengarannya, Anda sangat berniat melindungi Tuan Arga dengan cara Anda sendiri, saya bersyukur." kata Pelayan wanita dengan senyuman bangga pada Laila, sementara Laila terlihat fokus menjahit luka yang ada di tubuh Arga.

"Pelayan, tolong, tinggalkan aku dengan lelaki ini sendiri, ada hal yang harus kulakukan dan aku tidak bisa melakukannya jika ada seseorang memperhatikanku."

Dengan anggukan kepala, pelayan itu segera pergi dari laboratorium milik Laila. Setelah pelayan itu menghilang, Laila langsung memakai masker serta sarung tangan, kemudian dia mengambil gunting, pisau, dan alat-alat tajam lainnya untuk digunakan di sesi akhir.

My Prince ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang