My Prince - 20

672 50 190
                                    

Matahari sudah menyingsing hingga ke puncak kepala, siang hari yang begitu panas menyinari tiap lekuk Kerajaan Vanterlock, istana yang berlokasi di atas sebuah gunung membuat panasnya matahari tidak terasa karena tertutupi oleh kesejukan pegunungan. Dari luar, Istana Vanterlock terlihat seperti istana-istana lainnya yang damai dan tentram, tapi jika kau masuk ke dalamnya, semua yang kau duga akan terbalik dari kenyataannya. Istana itu selalu mendapatkan masalah setiap harinya. Dari peramal yang mengatakan akan ada kiamat, munculnya seorang lelaki bertanduk, ganasnya para putri, terlukanya seorang Ratu, pengusiran seorang putri, sampai pertengkaran antara dua sahabat di lorong istana.

Dua pemuda yang berdiri saling berhadapan itu menampilkan raut muka yang berbeda, satunya menyeringai, dan yang satunya lagi memberengut kesal. Mereka adalah Arga dan Willy, sahabat yang sudah sangat dekat dari bangku sekolah hingga dua jam yang lalu, dan sekarang, sepertinya hubungan mereka sedang memburuk.

Arga tidak mengira kalau tujuan Willy untuk datang ke istana ini adalah membunuh para putri. Memang, Arga sudah hafal sifat brutal sahabatnya itu, tapi dia kira Willy sudah berubah seiring bertambahnya usia, tapi nyatanya, lelaki pendek itu masih seperti dulu. Jangan pernah tertipu dengan sifat Willy yang lucu dan berisik, dibalik sifat manisnya, dia menyimpan jiwa bengisnya dari orang lain dan hanya Arga yang sudah mengetahuinya.

"Jika kau berbicara lagi ... satu putri akan terbunuh dalam tiga detik." ucap Willy dengan menyeringai, dia sudah berhasil mengendalikan Arga, buktinya, lelaki bertanduk itu langsung menuruti perintahnya dengan patuh.

Lorong istana terasa sangat menyeramkan saat Willy menampilkan seringaian jahatnya pada Arga, sinar matahari samar-samar masuk ke dalam celah-celah jendela. Debu-debu yang beterbangan di sekeliling mereka bagaikan bara api yang berkobar, suara angin yang menggoyangkan pepohonan terdengar dari dalam. Gorden jendela menari-nari terhempas angin, membuat suasana yang sepi semakin mengerikan.

Menghela napasnya, Arga mencoba untuk mendongakkan kepalanya, menatap bola mata hijau milik Willy dengan serius.

"Ada apa? Kau mau mengatakan sesuatu? Sayang sekali, tapi jika kau bersuara, lima dari mereka akan terbunuh satu dalam tiga detik, dan aku sedang tidak bermain-main, Sobat."

Aku benci ini. batin Arga jengkel, dia tahu pasti akan jadi seperti ini jika Willy sudah menampilkan sebuah seringaian, dan ancaman yang dia katakan memang bukan bualan semata. Dulu, Willy memang selalu mengancam targetnya untuk tidak berbicara jika orang yang mereka sayang tak terbunuh dalam tiga detik, tapi banyak yang tak mematuhi perintahnya dan alhasil, keluarga dari targetnya terbunuh satu per satu.

Jika kalian penasaran dengan cara apa Willy bisa membunuh beberapa manusia dalam tiga detik padahal dia sedang berada di lokasi yang berbeda, jawabannya adalah, matanya. Mata Willy telah terhubung ke berbagai benda di seluruh tempat hingga dia bisa melihat siapa pun dan di mana pun menggunakan matanya, dan bola matanya pun bukan hanya berfungsi untuk melihat saja, di dalam matanya, dia memiliki sebuah senjata mungil seperti jarum yang dapat dilesatkan ke target yang diincarnya dengan kecepatan super cepat. Willy tidak menggunakan sihir apa pun, karena dia sebenarnya bukanlah seorang manusia, melainkan sebuah robot buatan manusia, dan siapa yang membuatnya? Itu masih menjadi misteri sampai sekarang.

Namun, tetap saja Willy tidak bisa menggunakan kemampuan istimewanya setiap saat karena efeknya akan membuat tubuhnya merasakan sakit di sekitar perut. Dia selalu menggunakan kemampuannya hanya dalam tiga detik setiap hari.

"Willy," Karena sudah tak tahan lagi, akhirnya Arga mengeluarkan suaranya walaupun dia tahu resikonya. "Hentikan ini, aku tahu kau bukanlah orang jahat. Jadi tolong, hentikan ancamanmu."

"Hm?" Willy menaikan alisnya serentak. "Hey, Sobat. Aku sudah menembak Putri Pirang di dalam kamarnya, tapi mengapa tembakanku meleset, ya?"

Tersentak, Arga tak percaya kalau Willy telah gagal menembak seorang putri, tapi mendengar sahabatnya berkata putri rambut pirang, itu artinya lelaki pendek itu sedang mengintai Victoria. Bisa gawat jika Willy mengulang tembakannya lagi, karena itulah, Arga cepat-cepat bersuara.

My Prince ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang