[Kesal] IV

55 10 0
                                    

Saat ini aku sedang berada diruangan yang cukup ditakuti, tapi juga cukup disenangi. Apa lagi jika bukan ruangan sang petinggi SM.Ent, Tuan Lee Sooman.

"Duduklah, ada hal yang perlu kubicarakan tentang debutmu" Tuan Lee menyuruhku duduk di sebuah sofa khusus tamu yang ada di tengah-tengah ruangannya.

Aku menurut dan duduk berhadapan dengannya.

"Jangan tegang, aku tak akan memarahimu" ujar Tuan Lee dan kujawab dengan senyuman kikuk...

kau tau? Aku termasuk beruntung karena hanya menjadi Trainee selama setahun dan aku bisa langsung Debut, banyak di agensi ini yang sudah senior tapi tak kunjung debut,

Jhony contoh nyatanya, ia cukup akrab denganku dan banyak bercerita tentang trainee dan hal hal lain yang tak kuketahui disini..dan tentunya.. ia yang tak kunjung debut. 9 tahun bukan waktu yang sebentar untuk masa trainee bukan?

Baiklah.. kembali ke topik awal.

"Apa ada yang perlu saya perbaiki Pak?" Tanya ku ragu pada lelaki paruh baya di hadapanku ini.

"Tidak ada, emm Riana.." Tuan Lee berdeham, sambil memperbaiki posisi duduknya.

"Aku tau kau sangat dekat dengan Oh Sehun, anak kedua dari pengusaha kaya raya yang ada di Korea Selatan ini...."

"Apa kau benar-benar berpacaran dengannya? Ini bisa menjadi berita paling panas di negeri ini. Kau tau?? Dan nama mu akan langsung melejit dengan mudah."lanjutnya.

Sedangkan Aku terdiam. Menyimak ucapan Pak Tua dihadapanku ini.

Perlu diketahui , jika Ini sudah kesekian kali nya ia bicara tentang mendompleng namaku menggunakan gosip murahan dan menyeret nama Sehun. Itu membuatku muak.

"Maaf tuan Lee yang terhormat. Saya sangat meminta maaf..jika saya tidak setuju dengan pendapat tuan..."

"Saya dan Sehun hanya berteman. Tidak lebih. Jadi berhenti untuk menggunakan nama Sehun dalam urusan Debutku. Saya permisi!" Aku berdiri, memberi hormat dan keluar ruangan tuan Lee dengan segera.

Harga diriku..
Sedikit terinjak.













###










Aku mengemasi barang-barangku yang ada di dalam loker, dan memasukkannya kedalam tas ransel milikku. Lalu berjalan dengan cepat dan keluar dari lobi gedung ini.

Aku baru saja mencapai pintu keluar, tapi aku merasa bahwa pergelangan tangan kananku dicekal oleh seseorang, membuatku menoleh dan melemparkan pandangan kesal.

"Lepas!" Bentakku

"Ri, ini gue.. Sehun" aku menoleh, mendapati Sehun yang saat ini beralih menggenggam tanganku.

"Lo ngapain kesini?? Gue gak mau ada gosip nyebar" aku bicara sambil berbisik, sambil melirik sekeliling. Dan benar saja, beberapa resepsionis dan staf menatapku penuh tanda tanya. Karena yang mereka tahu, aku sangat dekat dengan Chanyeol, sekarang aku seperti seorang wanita yang ketahuan selingkuh ditempat kerja sendiri. Tapi tunggu... aku bahkan tak memiliki kekasih.

"Jemput lo pulang lah.. ayo masuk ke mobil!" Sehun menyeretku masuk kedalam mobilnya. Membuatku mau tak mau menuruti perintahnya.

Aku sudah duduk di dalam mobil Sehun, melemparkan tasku di kursi penumpang yang ada di belakang. Memasang sabuk pengaman tanpa menoleh pada Sehun sedikitpun. Hari ini mood ku benar-benar hancur. Ah! Pak tua sialan itu membuatku muak.

"Lo kenapa sih? Sensi amat? Lagi dapet lo?" Sehun menyalakan mobilnya dan mulai menjalankannya meninggalkan gedung SM.Ent.

"Gue lagi kesel.. sumpah ya! Tu pak tua kalo ngomong di filter dikit kek" aku terus marah-marah masih tanpa melihat ke arah Sehun.

"Kenapa? Lo gak kena skandal kan? Lo debut aja belum, jangan buat ulah deh.." aku mendelik kesal dan menjitak kepala Sehun keras. Mulutnya ingin ku sumpal handuk bekas keringatku rasanya!

"Aww sakit tauk Ri..! Ini kepala udah di pitrahin pembantu gue di Indo ya! Seenak jidat lo jitak!" Sehun mengaduh sambil mengoceh.. sedangkan aku melempar pandanganku pada jendela kaca di mobil ini. Melihat gedung pencakar langit dan matahari yang sebentar lagi akan mulai tenggelam.

"Hun.. emangnya lo beneran suka sama gue?" Ujarku tanpa melihat ke arah Sehun. Masih dengan pandangan yang tak berubah di jendela mobil.

"Lo kira gue main-main soal perasaan? Gue serius Ri.." ucapan Sehun melembut, ia menggenggam tanganku yang bebas. Lalu memberhentikan mobilnya ke pinggiran jalan yang lenggang.

Aku menoleh, tangis yang kutahan sejak tadi kini runtuh sudah.. mata Sehun tak berbohong, ia benar-benar tulus menyukaiku, dan aku pun merasakan hal yang sama, yang entah sejak kapan rasa ini mulai tumbuh, aku juga menyukai Sehun.. aku menyanyangi nya.

"Lo kenapa Ri?? Astaga!" Sehun menarikku kedalam pelukannya, sesekali menghapus airmataku yang mengalir.

"Gue juga suka sama lo..." ujarku disela-sela tangis, Sehun mengeratkan pelukannya.

"Tapi gue takut kalau suatu saat gue akan patah hati karena lo tinggalin gue... Gue gak mau itu hun.." aku masih terus terisak dipelukan sehun, ia menepuk-nepuk punggungku pelan, seakan memberi ketenangan.. lalu mengecup keningku lama, dan membuka suaranya.

"Gue gak akan ninggalin lo Ri.. gue sayang sama lo.. sayang banget.." Sehun melepaskan pelukannya, menghapus semua airmata yang tumbah ruah dipipi gue yang bahkan juga membasahi baju yang di pakai oleh Sehun.

"Jangan pernah ingkari kata-kata lo hun.. karena gue sulit percaya oranglain" ujarku dan Sehun mengangguk mantap, menampilkan senyumannya yang menawan, sehingga membuatku ikut tersenyum juga.



















TBC

IN THE RAIN (OSH/PCY) [COMPLATE ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang