Bab 2

7.5K 339 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🏯Istana Putra Mahkota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🏯Istana Putra Mahkota

"Jeohaaaaa... kemana saja anda.. apa jeoha ingin membuatku berumur pendek" keluh kasim Han karena mendapati Putera mahkotanya pergi dari istana tanpa memberitahu siapapun.

"Kau berlebihan ,kasim Han. Aku sampai hapal mendengar nada suaramu itu." Kata putera mahkota seraya memasuki kamarnya diikuti kasim Han.

Putera Mahkota Yi Hwon, adalah putra bungsu Raja Sujong yang akan menjadi penguasa Joseon dimasa depan. Dia sangat cerdas, bijaksana, aktif untuk turun ke masyarakat, dan tentunya sangat tampan. Namun , satu-satunya kekurangannya adalah dia sangat blak-blakan bersikap buruk terhadap para pejabat yang suka menghabisi uang rakyat namun tidak bekerja sesuai uang yang dihabiskan itu. Bahkan, Yi Hwon pernah memanggil salah satu menteri yang ia tahu merupakan koruptor dengan sebutan "Menteri Pencuri Uang Rakyat"

Yi Hwon duduk dan memangkukan tangan diatas meja sambil senyum-senyum sendiri. Kasim Han yang ada di depannya heran melihatnya. Akhirnya kasim Han pun memberanikan diri untuk bertanya.

"Jeoha, apa ada sesuatu yang mengganggu anda ? " tanya kasim Han

Yi Hwon tersadar dari lamunannya dan gelagapan. Dia menatap kesal kepada kasim Han.

"Hei Kasim Han! Apa kau tau bidadari yang kulamunkan tadi? Semuanya jadi buyar karena kau bicara! Sepertinya aku harus menghukummu dan mengasingkanmu ke desa terjauh! " seru Yi Hwon kesal

Kasim Han menyadari tuannya sedang kasmaran. Kasim Han malah tersenyum menatap Yi Hwon yang mendengus kesal.

"Jeoha, hamba sungguh terharu. Anda sudah masuk usia remaja dan mulai memiliki rasa suka terhadap perempuan. Hamba masih ingat dulu anda masih kecil berlarian kesana kemari bersama hamba. Waktu memang cepat berlalu. Putera mahkotaku sudah berubah menjadi pria yang tampan." Kata kasim Han sambil menitikkan air mata haru.

Yi Hwon terharu mendengar kata-kata Kasim Han. Kasim Han adalah pengikut setianya sejak ia kecil. Bahkan kasim Han sudah bagai sahabatnya sendiri dimana ia menumpahkan cerita sehari-harinya. Yi Hwon menatap kasim Han dan mengucapkan terimakasih karena telah mengabdi padanya sejak dulu. Yi Hwon pun mulai bercerita mengenai gadis cantik yang ditemuinya di pusat kesehatan masyarakat tadi sore. Gadis cantik dengan dengan hanbok hanbok kuning dengan paduan rok merah itu memiliki mata belok yang hitam gelap, pipi merah yang menggemaskan dan bibir mungil merah muda yang menambah kesan imut di wajahnya. Dan terlebih lagi gadis itu sangat peduli terhadap kondisi rakyat. Benar-benar gadis yang menarik

Kasim Han pun bertanya pada Yi Hwon apakah ia sudah berkenalan dengan gadis itu. Yi Hwon menjawab sudah. Yi hwon memuji nama Song Yi yang terdengar indah di telinganya. Yi Hwon mengingat kembali saat ia merangkul pundak Song Yi dan mata mereka saling bertatapan. Jantung Yi Hwon seakan berdetak sangat kencang saat itu. Yi Hwon kembali tersenyum mengingatnya. Namun, tiba-tiba Yi Hwon murung. Kasim Han bertanya kenapa Hwon tiba-tiba murung. Hwon menggeleng dan bergumam apa dia bisa bertemu dengan gadis itu lagi? Tadi hwon benar-benar lupa menanyakan alamat rumah gadis itu.

Kasim Han menyemangati Hwon.
"Jeoha, jangan bersedih. Jika memang gadis itu adalah jodoh Jeoha maka kalian akan dipertemukan bagaimanapun caranya dan apapun kondisinya" hibur kasim Han

"Terimakasih Kasim Han. Kau selalu menyemangatiku. Daripada aku bersedih disini, bagaimana jika kita mengunjungi ibu Ratu. Uh , aku ingin bertemu ibu dan makan bersama dengannya" kata Hwon seraya bangkit menuju keluar kediamannya

The Moon and The Sun [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang