Bab 30

2.4K 120 1
                                    

🏯Istana Putra Mahkota

Waktu telah menunjukkan pukul 7 malam. Hwon baru saja menyelesaikan pelajarannya bersama Song Jo kira-kira satu jam yang lalu. Saat ini, Hwon hanya sedang merenung di tempat duduknya. Tiba-tiba, Kasim Han masuk dengan wajah gawat.

"Jeoha, mohon selamatkan diri anda...ada pemberontakan di istana ini dan sudah mulai mendekati Daejeon.. sebentar lagi mungkin akan sampai kemari" pinta Kasim Han dengan wajah gawat.

"Apa kau bilang , Kasim Han? Pemberontakan.. bagaimana-.."ucapan Hwon terpotong oleh teriakan para dayang.

Para pemberontak sudah memasuki Istana Putra Mahkota. Para dayang sangat ketakutan melihat para pemberontak itu yang berjumlah sekitaran 30 orang siap menyerang mereka dengan pedang yang diacungkan. Hwon keluar kamar dan melihat pemandangan ini.

"Apa yang kalian lakukan disini? Untuk apa kalian menyerangku?!?" Tanya Hwon dengan amarah.

"Kami kesini datang untuk membunuhmu! Serang!" Teriak pemimpin pemberontak.

Tiba-tiba, datanglah para pasukan istana yang bersiap menangkap pemberontak itu. Mereka dengan mudahnya menangkap ke 30 orang pemberontak itu. Setelah para pemberontak itu diikat dengan tali pada tangannya, mereka digiring ke Kantor Polisi. Tiba-tiba, Raja dan Ratu Kim datang dengan sangat tergesa-gesa dan mengkhawatirkan kondisi putra mereka.

"Aku tidak apa-apa, Ah-Ba Mama, Eomma Mama" kata Hwon menenangkan ayah dan ibunya.

"Aku akan menghukum berat siapa orang yang berani merencanakan pemberontakan seperti ini!" Kata Raja dengan geram sambil mengepalkan tangannya.

Ratu Kim nampak tersenyum penuh kemenangan. Ia tak menyangka lagi-lagi rencananya berjalan sangat mulus.

🏯Kantor Polisi

Para pemberontak digiring menuju kantor polisi. Raja, Ratu Kim dan Hwon turut mengikuti mereka. Para pemberontak didudukkan di hadapan Raja, Ratu dan Hwon. Kepala Polisi Han datang dan membungkukkan badan kehadapan Raja , Ratu dan Hwon.

"Mulai interogasinya!" Perintah Raja

"Baik, Jeonha" jawab Kepala Polisi Han

Para pemberontak itu menampilkan wajah dengan ekspresi ketakutan. Mereka lalu ditanyai oleh Kepala Polisi Han.

"Siapa yang memerintahkan kalian untuk melakukan penyerangan? Dan untuk apa dia memerintahkannya? Jawab!" Tanya Kepala Polisi Han dengan berteriak.

"Ampuni hamba, Tuan. Hamba hanya menjalankan perintah saja. Yang menyuruh kami , adalah Tuan Cheon song jo. Beliau tidak terima jika kedua orang tuanya dibuang ke pengasingan." Jawab si pemimpin pemberontak.

Semua orang ternganga mendengar pengakuan si pemimpin pemberontak. Hwon sangat marah mendengar semua itu dan tentunya langsung menampar si pemimpin pemberontak.

"Apa yang kau katakan? Tidak mungkin kakak iparku melakukan itu semua! Dia baru saja kembali dari kediamanku sejam yang lalu sebelum kalian menyerangku! Kalian pikir aku bodoh!"bentak Hwon sambil mencengkeram leher baju si pemberontak.

Raja yang sudah tak tahan akan emosinya langsung menggebrak meja yang ada di hadapannya. Raja menampakkan ekspresi marah. Raja sangat kecewa baik ayahnya maupun putra keluarga Cheon sama-sama menginginkan kematian dirinya dan keluarganya.

"Sudah cukup! Bawa Cheon Song Jo kemari dan untuk sekretaris istana aku perintahkan menghukum Cheon Song Jo untuk menjalani kehidupan sebagai budak di Yangju dan dicabut gelar bangsawannya" titah Raja dengan tegas.

🏯Istana Putri Mahkota

Song Yi sangat terkejut mendengar berita dari Nam Sanggung bahwa ada pemberontakan di Istana. Dan yang lebih mengejutkan lagi, para pemberontak itu mengaku bahwa Song Jo yang memerintahkan mereka. Song Yi menangis mengetahui bahwa itu adalah tuduhan yang salah. Tiba-tiba, Hyun datang berkunjung. Dilihatnya adik iparnya menangis sejadi-jadinya.

"Mama, mohon jangan bersedih hamba percaya kakak anda tidak melakukannya. Karena hamba melihatnya di jalan pulang ketika pemberontakan berlangsung. Jadi-.." ucapan Hyun terpotong oleh kata-kata Song Yi.

"Tidak ada gunanya lagi semua itu, kakak. Jeonha pasti sudah membenci keluargaku. Dia pasti menganggap keluargaku adalah keluarga yang haus kekuasaan. Kenapa orang-orang begitu tega menyakiti keluarga kami" kata song yi sambil menangis tersedu-sedu.

🏯Istana Ratu

Menteri Kim sedang menemui Ratu Kim. Mereka senang rencana mereka berjalan dengan mulus.

"Aku tidak tau kenapa alasan bahwa Song Jo dendam akan pengasingan orang tuanya bisa keluar dari mulut para pemberontak itu. Namun aku sangat senang, alasan itu lebih masuk akal ketimbang ia dendam karena hyo rin meninggalkannya. Aku tau pasti kau yang menyuruhnya" kata Ratu Kim sembari tertawa.

"Tentu saja. Sebelum mereka datang kesini hamba mengubah alasan mereka. Itu semua adalah ide Hyo Rin , Mama" jawab Menteri Kim dengan senang hati.

"Sekarang tinggal satu lagi yang harus kita singkirkan. Sejabin kita sungguh sangat kasihan karena harus mengalami nasib malang seperti ini." Kata Ratu Kim menyeringai.

🏘Rumah Pribadi Keluarga Choi

Pagi ini, Hae Min bangun dan merasa tubuhnya sudah tidak sakit lagi. Ia merasa ingin mandi dan keluar rumah untuk sekedar mencari udara segar. Selesai mandi, Hyo Rin keluar dari kamarnya dan melihat Selir Choi datang. Hae Min bergegas menghampirinya dan menghormat.

"Apa lukamu sudah tidak terlalu sakit lagi, Hae Min?" Tanya Selir Choi dengan lembut.

"Ya , Mama. Berkat anda menolong hamba maka hamba sudah mulai pulih" jawab Hae Min sembari tersenyum.

"Aku datang untuk menceritakan kabar di istana" kata Selir Choi

"Kabar apa, Mama?" Tanya Hae Min

Selir Choi mulai menceritakan masalah orang tua Song Jo yang diasingkan dan Song Jo yang dituduh membuat pemberontakan. Selir Choi juga menceritakan kejanggalan-kejanggalan yang terjadi.

"Maafkan hamba, Mama. Namun hamba merasa semua kejadian ini berkaitan dan dilakukan oleh 1 sumber yang sama" kata Hae Min mengingat bahwa waktu semua kejadian ini begitu berdekatan.

"Aku juga merasa begitu. Aku juga merasa sumber ini jugalah yang membuatku dan anakku dulu diasingkan. Dan aku sudah mempunyai satu sumber yang sangat kucurigai dari dulu" kata Selir Choi mantap.

🏯Kantor Polisi

Song Jo sudah mengenakan pakaian putihnya dan diseret keluar menuju Yangju, tempatnya menjadi budak. Song Yi datang dan sangat terpukul melihat kondisi sang kakak. Song Yi berusaha melepaskan kakaknya tapi dihalangi oleh kepala Polisi Han.

"Maafkan hamba, Mama. Kami hanya menjalankan perintah dari jeonha. Mohon anda kembali ke istana anda" pinta Kepala Polisi Han dengan sopan.

"Tapi kakakku, ijinkan aku berbicara dengannya sebentar saja" pinta Song Yi sambil berurai air mata.

"Pengawal ! Bawa Sejabin Mama ke kediamannya" perinta Kepala Polisi Han.

"Kakak! Suatu hari nanti aku akan membuktikan ketidakbersalahan kau dan kedua orang tua kita. Mohon bersabar menunggu kak! Aku akan kembali dengan mengungkapkan semuanya" teriak Song Yi sambil melihat Song jo yang diseret menuju pengasingan.

Dari jauh, Hyo Rin dan Menteri Kim memandangi kejadian pilu itu sambil tersenyum penuh kemenangan. Mereka sangat bangga bisa berhasil menyingkirkan musuh-musuh mereka sejauh itu.

"Tinggal kau Sejabin Mama yang harus kusingkirkan" batin Hyo Rin.

The Moon and The Sun [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang