Bab 10

3.4K 187 0
                                    

🏘Rumah Keluarga Cheon

Song Yi masuk ke kamarnya dan masih tak menyangka akan apa yang barusan terjadi. Seja mengatakan padanya bahwa Seja mencintai Song Yi. Seperti mimpi rasanya. Ada sebuah rasa yang membuncah di dalam hati Song Yi. Song Yi merasa pipinya memerah.

Flashback :
("Song Yi-ah, kau sangat jelek jika menangis. Aku mencintaimu Song Yi ku. Dan aku akan membuatmu menjadi istriku." Kata Hwon

Song Yi membelalakkan matanya lalu menatap Hwon meminta penegasan untuk tidak bercanda. Hwon lalu membungkukkan wajahnya lalu secepat kilat mengecut bibir Song Yi)

Dia mencium bibirku! Song Yi meraba bibirnya. Tak menyangka bahwa Hwon menyukainya juga. Song Yi merasa sepertinya tidak akan bisa tidur malam ini.

🎡Pasar

Malam ini adalah Festival Kembang Api yang akan diadakan di pasar. Rakyat akan berkumpul disana dan menyaksikan kembang api juga menerbangkan lampion. Song Jo sudah berjanji untuk mengajak Hyo Rin kesini karena Hyo Rin ingin sekali melihat kembang api. Tak disangka-sangka, Hwon juga menjemput Song Yi dan mengajak Song Yi pergi kesini. Ketika Song Yi dan Hwon sedang memakan sebuah roti di kedai, mata Song Yi terbelalak melihat Song Jo berjalan bersama Hyo Rin. Hwon mengikuti arah pandang Song Yi dan terbelalak. Syukurnya, posisi mereka tertutupi lampion2 dan hiasan2 yang menggantung di kedai itu sehingga Song Jo dan Hyo Rin tidak melihat mereka. Song Yi dan Hwon mengamati Song Jo dan Hyo Rin sangatlah mesra seperti orang yang sedang berpacaran.

"Apakah kakakmu dan gadis itu sama seperti kita? Sedang berkencan ?" Tanya Hwon pada Song Yi

"Aku tidak tau ,jeoha. Tapi bisa jadi mereka sedang berkencan. Kita tidak boleh sampai terlihat" ujar Song Yi sambil menundukkan wajah diikuti Hwon ketika Song Jo dan Hyo Rin melewati kedai mereka.

Ketika Song Jo dan Hyo rin melewati tempat duduk mereka, Song Yi mendengar sedikit percakapan mereka. Hyo Rin memanggil Song Jo dengan sebutan "sayang" yang berarti mereka sudah berpacaran! Hwon dan Song Yi terkikik melihat kedua pasangan itu.

Waktunya pesta kembang api tiba. Beribu-ribu kembang api bertaburan di langit Joseon. Masyarakat bersuka cita dan berbagi kebahagiaan. Hwon membeli 2 lampion harapan, satu untuk Song Yi dan satu untuknya. Hwon pun menuliskan apa harapannya. Begitu juga dengan Song Yi. Mereka berdua saling memperlihatkan apa harapan mereka kedepannya.

Harapan Hwon : Semoga Song Yi selalu bersamaku selamanya apapun yang terjadi.

Harapan Song Yi : Semoga Hwon selalu bahagia dan sehat

Begitupun halnya dengan Song Jo dan Hyo Rin. Song Jo membeli 2 lampion harapan. Satu untuknya dan satu untuk Hyo Rin. Mereka pun menulis harapan mereka.

Harapan Song Jo : Semoga Hyo rin selalu ada di sisiku

Harapan Hyo Rin : Semoga hubunganku dan Song Jo tidak akan pernah terpisahkan

Tibalah waktunya untuk menerbangkan lampion. Rakyat sudah berkumpul dan bersiap dengan lampion di tangan mereka. Semua rakyat membaur baik dari kalangan bangsawan maupun cheonmin. Merekapun menerbangkan lampion bersama-sama. Semuanya terpana melihat indahnya lampion di langit. Dan tepat pada saat itu Song Jo menyatakan keinginannya pada Hyo Rin.

"Hyo Rin-ah, maukah kau menikah denganku?" Kata Song Jo yang tentunya membuat Hyo Rin terpana.

🏯Istana Selir Choi

Pangeran Hyun mengunjungi ibunya. Selir Choi menyambut sang anak dan mengajaknya makan siang bersama. Pangeran Hyun pun mengiyakan dengan senang hati. Ketika mereka sudah selesai makan, pangeran Hyun pun memulai obrolan dengan sang ibu.

"Eomeoni , apa ibu tidak benci pada Ah-Ba Mama yang telah membuang kita selama 10 tahun? Apa ibu juga tidak benci pada Jungjeon Mama yang sudah menciptakan konspirasi sehingga membuat ibu menderita? Haruskah kita hanya diam bu?" Tanya pangeran Hyun

"Pangeran Hyun, ibu tidak pernah membenci Ah-Ba Mama mu dan Jungjeon Mama. Ini semua sudah takdir yang kuasa sehingga harus terjadi. Sejujurnya ibu lebih bersyukur kita hidup di luar istana. Istana ini jauh lebih kejam daripada yang kau bayangkan nak. Dan juga ibu tidak ingin ada gejolak besar dan keributan lagi di istana maka dari itu ibu menutup semuanya begitu saja." Jelas Selir Choi menatap anaknya

Pangeran Hyun berusaha mengerti penjelasan sang ibu. Dia tidak boleh jadi pendendam! Tiba-tiba ibunya bertanya lagi.

"Kenapa tiba-tiba bertanya seperti ini? Apa kau menginginkan tahta?" Tanya Selir Choi to the point

"Eomeoni, sejujurnya aku pernah sesekali menginginkan tahta Seja. Aku ingin membalas semua kesakitan yang ibu dan aku rasakan. Tapi setelah mendengar kata-kata ibu, aku menjadi lebih mengerti kenapa ketenangan dalam istana itu penting. Keutuhan keluargaku dan persaudaraanku dengan Seja jauh lebih penting. Aku berjanji bu aku akan mengabdi pada Raja,Seja dan Joseon ini." Jelas Pangeran Hyun sembari tersenyum menatap ibunya.

The Moon and The Sun [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang