Bab 38

2.4K 125 2
                                    

🏯Daejeon

Raja Sujong memanggil Hwon kehadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raja Sujong memanggil Hwon kehadapannya. Raja ingin memberikan Hwon suatu tugas. Ternyata, Raja ingin Hwon menghadiri Festival Musim Panen di Pasar Malam. Raja meminta Hwon mengajak Hyo Rin juga. Namun kali ini Hwon diminta menyamar sebagai bangsawan biasa.

"Ah-Ba Mama, bolehkah saya mengajukan satu permintaan?" Tanya Hwon penuh harap.

"Katakan saja, Seja" perintah Raja

"Aku tidak ingin pergi bersama Sejabin." Jawab Hwon singkat.

"Kenapa?" Tanya raja ingin tau

"Karena aku tidak akan pernah nyaman berada di sampingnya. Ah-Ba Mama pasti tau siapa orang yang ada di hatiku. Hatiku masih terluka. Jadi aku mohon, Ah-Ba Mama mengerti perasaanku" kata Hwon sembari menunduk

Raja sebenarnya sudah tau akan ketidaksukaan Hwon terhadap Hyo Rin namun ia ingin bersikap profesional. Namun, kali ini Raja tidak ingin memaksa putranya itu. Raja mengijinkan Hwon pergi sendiri dengan ditemani Yoon dan pengawal-pengawal lainnya.

🏘Rumah Han Dae Geum

Song Yi sedang bersiap-siap dengan dibantu Nam sanggung. Song Yi memilih mengenakan hanbok biru muda bercorak bunga-bunga dengan perpaduan rok pink. Song Yi terlihat sangat anggun. Nam Sanggung membantu Song Yi merias wajahnya senatural mungkin. Lalu, terdengar seruan Dae Geum dari luar.

"Hey, Cheon Song Yi!! Kau lama sekali?! Jangan sampai mukamu putih seperti tepung karena terlalu lama berias" seru Dae Geum.

"Ya!! Sebentar!! Ini sudah selesai" balas Song Yi balik berseru.

Song Yi keluar dan Dae Geum langsung terpukau dengan penampilan Song Yi. Ada sesuatu yang berdesir di dada Dae Geum. Song Yi benar-benar cantik. Song Yi lalu turun dan mengajak Dae Geum segera pergi. Dae Geum pun mengiyakan sembari bergegas dan masih terpana akan kecantikan Song Yi.

"Ibu, kami pergi dulu" seru Dae Geum pada Nam Sanggung.

"Iya, hati-hati. Jangan pulang terlalu malam" balas Nam sanggung sembari tersenyum.

Nam Sanggung menatap kepergian mereka. Nam Sanggung sangat sedih karena tuan putrinya harus hidup seperti ini. Nam sanggung berharap semua akan segera kembali.

🏯Istana Putra Mahkota

Hwon sedang bersiap-siap untuk pergi ke pasar malam dengan dibantu Kasim Han

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hwon sedang bersiap-siap untuk pergi ke pasar malam dengan dibantu Kasim Han. Tiba-tiba, tanpa meminta ijin sedikitpun, Hyo Rin menerobos masuk dan berdiri di hadapan Hwon. Terlihat pandangan matanya sangatlah kesal terhadap Hwon.

"Sejabin, apakah kau sudah melupakan protokoler istana? BISAKAH KAU MASUK DENGAN MEMINTA IJIN DULU?" Bentak Hwon dengan geram.

"Aku tidak peduli, Jeoha! Kau bahkan tidak mengajakku ke Festival Musim Panen di Pasar Malam hari ini!" Balas Hyo Rin sembari berteriak.

"Oh! Kau tau hal itu juga rupanya? Hahahahahha" tiba-tiba Hwon tertawa terbahak-bahak.

Hyo Rin terlihat kesal karena ditertawakan oleh Hwon. Hwon tertawa bahkan hingga perutnya sakit. Kasim Han takut-takut melihat ke arah Hyo Rin.

"Kau dengarkan aku, Sejabin. Aku sudah pernah berkata padamu. Kau bisa mendapatkan semua posisi yang kau inginkan, namun satu hal. Kau tidak akan pernah mendapat hatiku. Yang tertinggal disini adalah status bisnis Seja dan Sejabin" kata Hwon sedikit menyeramkan.

Hyo Rin terpana mendengar perkataan Hwon tadi. Ia merasa sangat dipermalukan oleh Hwon. Hyo Rin lalu pergi meninggalkan Istana Hwon sambil menahan kekesalan.

🎡Pasar Malam

Song Yi dan Dae Geum sedang berjalan-jalan melihat keindahan pasar malam sambil memakan kue manis yang baru saja mereka beli. Dae Geum mengatakan akan mentraktir apapun yang Song Yi inginkan. Song Yi sangat senang akan hal itu. Song Yi pun meminta Dae Geum menbelikannya kosmetik baru. Mereka lalu mampir ke toko kosmetik. Dae Geum permisi sebentar karena ingin buang air kecil. Saat sedang asyik memilih-milih kosmetik, tanpa sengaja pandangan Song Yi terpaku pada sesosok pria yang sedang berjalan-jalan menikmati indahnya malam bersama beberapa pengawalnya. Song Yi mengenalinya karena melihat ada Yoon dibelakang pria itu. Itu Seja Jeoha, suaminya! Song Yi buru-buru membalikkan badan dan menjauh dari sana agar tidak terlihat. Setelah mendapat tempat yang aman, Song Yi mengamati Hwon dan pengawal-pengawalnya. Percakapan Hwon dapat didengar oleh Song Yi. Suara yang begitu ia rindukan.

"Ah aku benar-benar senang bisa keluar istana melepas lelah seperti ini. Ah-Ba Mama sangat perhatian padaku dengan memberikanku kesempatan keluar istana seperti ini. Andai saja, Song Yi ku ada di sampingku. Pasti semua akan terasa indah" kata Hwon sembari tersenyum.

Song Yi tercekat mendengar suaminya merindukannya. Tanpa sadar, Song Yi menitikkan air mata. Ia sangat merindukan suaminya itu. Tiba-tiba, sebuah tangan menepuk pundak Song Yi. Ternyata Dae Geum!

"Hey , Song Yi-ah! Mengapa kau menangis?" Tanya Dae Geum cemas.

"Tidak apa-apa. Dae Geum-ah, bisakah kita pulang sekarang? Aku merasa tidak enak badan" pinta Song Yi

"Ah baiklah, aku akan segera panggilkan tabib untuk memeriksamu" kata Dae Geum sembari menarik tangan Song Yi.

"Tidak perlu. Aku hanya ingin tidur saja." Kata Song Yi sembari mengusap air matanya.

Setelah Song Yi dan Dae Geum pergi, Hwon pergi membeli beberapa lampion. Ia teringat saat dulu ia dan Song Yi pernah menerbangkan lampion bersama-sama. Ia menatap semua lampion yang dijual satu persatu lalu memilih lampion berwarna ungu muda. Setelah membayar, Hwon menuliskan harapannya.

Lindungilah Song Yi ku, Tuhan

Itulah harapan yang Hwon tulis di lampion itu. Lalu tibalah waktu untuk menerbangkan lampion itu. Hwon menerbangkan lampion itu sambil menitikkan air mata. Ia tak kuasa menahan tangisannya. Hwon sangat-sangat merindukan Song Yi.

🏘Rumah Han Dae Geum

Song Yi dan Dae Geum tiba di rumah dan Nam sanggung heran melihat mereka cepat sekali kembali ke rumah. Dae Geum berkata Song Yi sakit dan meminta tolong Nam Sanggung membawanya ke kamar. Nam Sanggung menyanggupinya. Setelah tiba di dalam kamar, Nam Sanggung menyiapkan peralatan tidur Song Yi. Tiba-tiba, Song Yi menghambur memeluk Nam sanggung sambil menangis.

"Mama, ada apa? Mengapa anda menangis?" Tanya Nam Sanggung cemas.

"Nam Sanggung, apa kau tau? Aku baru saja melihat Jeoha setelah 7 tahun ini. Aku benar-benar merindukannya selama 7 tahun ini. Aku bisa melihat wajahnya dengan jelas tadi. Dia tumbuh menjadi seorang pria tampan. Aku benar-benar tersiksa dengan keadaan seperti ini, Nam sanggung. Aku merindukannya" kata Song Yi sambil menangis

"Astaga Mama..apakah Jeoha melihat anda?" Tanya Nam Sanggung cemas.

"Tidak. Aku melihatnya secara tersembunyi. Aku melihatnya masih dikawal oleh Yoon sama seperti dulu. Nam Sanggung, apa kau tau? Aku sangat merindukan suamiku itu. Aku sangat rindu akan pelukannya. Aku benar-benar tersiksa dengan keadaan seperti ini. Aku benci semuanya yang telah memisahkanku dengan Jeoha." Kata Song yi sembari membenamkan wajahnya di pelukan Nam sanggung.

Selama ini, Nam Sanggung sudah bagaikan ibu untuk Song Yi. Song Yi selalu menceritakan semuanya kepadanya. Nam Sanggung adalah pendengar dan pengikut Song Yi yang setia.

The Moon and The Sun [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang