Bab 15

2.8K 157 0
                                    

🏯Aula Besar Istana

10 besar gadis bangsawan yang lolos tes pun kembali mendatangi istana. Mereka datang lebih awal agar bisa mempersiapkan diri. Tentunya mereka juga berusaha tampil semenawan mungkin. Song Yi terlihat sangat elegan dengan hanbok biru tua dan rok kuningnya. Song Yi memoles riasan wajah agar nampak senatural mungkin. Lain halnya dengan Hyo rin. Kali ini Hyo Rin mengenakan hanbok merah maroon dan rok ungu muda. Tampak hiasan wajah Hyo rin sedikit lebih tebal.

Raja, Ratu dan Hwon pun sudah duduk di singgasana mereka masing-masing. Kali ini dihadapan Raja, Ratu dan hwon telah tertata meja-meja kecil yang berisi makanan. Para peserta akan dites cara makan yang sopan. Satu meja diisi 2 orang yang makan saling berhadapan. Tes pun dimulai. Ada yang makannya sopan, terlalu cepat, bahkan ada yang saking tergesa-gesanya ia sampai tersedak. Sungguh memalukan. Usai tes cara makan yang benar, pelayan istana pun membereskan meja-meja serta makanan yang sudah dimakan itu.

Selanjutnya, ke 10 putri bangsawan itu dites satu-satu untuk berjalan dengan anggun dan melakukan hormat dengan baik. Song Yi pun berusaha senatural mungkin dan tidak tegang. Bahkan ketika hormat, Song Yi melakukannya dengan pelan-pelan dan tenang. Setelah tes cara berjalan dan hormat yang benar, selanjutnya adalah tes cara berbicara yang sopan. Peserta pun kembali dites satu persatu oleh raja, ratu maupun Hwon.

"Selanjutnya adalah Nona Cheon Song Yi. Silahkan maju ke depan" seru seorang dayang

Song Yi maju ke depan dan membungkuk memberi hormat sembari menunggu apa yang akan dikatakan oleh raja , ratu maupun kekasihnya itu.

"Perkenalkan dirimu" ucap Sang Raja

"Terimakasih atas kehormatan yang jeonha berikan kepada saya untuk memperkenalkan diri saya. Nama saya adalah Cheon Song Yi, putri dari Menteri Kesejahteraan Rakyat , Cheon Ji Won dengan Nyonya Han Soo Bin. Saya tinggal di Incheon, dekat dengan Sungai Han. Salam hormat saya kepada jeonha, jungjeon mama dan seja jeoha." Ujar Song Yi dengan tegas sembari membungkukkan badan

Raja Sujong puas mendengarnya dan begitu juga dengan Hwon. Hwon melirik ke arah Song Yi seraya mengedipkan sebelah matanya pada Song Yi untuk memberi semangat. Song Yi hanya bisa tersenyum seraya menunduk malu.

"Selanjutnya adalah Nona Kim Hyo Rin. Silahkan maju ke depan " seru dayang itu lagi

"Berikan kata-kata pembuka saat akan berpidato" ucap Hwon mendahului Ratu Kim yang melirik sebal kearah Hwon

"Ahh.. saya tidak.. hmm.. Hormat saya kepada jeonha, jungjeon mama dan seja jeoha. Saya.. saya sangat senang bisa mendapat kesempatan pidato.. ah tidak.. terimakasih atas waktu yang diberikan. Saya akan berpidato mengenai kesejahteraan rakyat. Sekian." Jawab Hyo rin gelagapan karena tak menguasai materi yang ditanyakan

Ratu Kim terlihat kesal akan situasi ini. Hwon merasa senang karena berhasil menjatuhkan jagoan yang dipilih ibunya. Setidaknya semua orang melihat kekurangannya sehingga jika ia diloloskan maka ini tidak akan adil untuk seluruh peserta. Hyo Rin yang tadi terbata-bata bahkan sangat buruk saat menjawab hanya bisa duduk merunduk dan menyesali kejadian tadi.

Akhirnya diumumkanlah siapa-siapa saja yang akan lolos ke babak 5 besar. Kali ini Hyo Rin lolos lagi berkat suara dari Ratu Kim. Peserta yang tidak lolos terperangah ketika nama Hyo Rin disebut. Mereka tidak menyangka Hyo Rin yang berbicara seburuk itu saat tes tadi masih bisa lolos. Namun tentunya mereka tidak berani protes. Hwon dalam hatinya sangat kesal atas kelakuan ibunya ini. Sudah jelas-jelas Hyo rin tidak mampu berbicara yang benar mengapa masih saja diloloskan.

Hari sudah siang dan peserta pun dibubarkan. Tes akan kembali dilangsungkan lusa pagi dimana agendanya adalah tes bahasa asing. Dan para pengujinya adalah Raja, Ratu, Hwon, Penerjemah Bahasa Mandarin dan Penerjemah Bahasa Jepang. Para gadis itupun beranjak pergi meninggalkan aula besar untuk menuju tandu mereka masing-masing.

🏞Sungai Han

Hwon dan Song Yi punya rencana bertemu hari ini. Mumpung hari ini tidak ada tes pemilihan putri mahkota maka Hwon berencana mengajak Song Yi sekedar berjalan-jalan dan melepas stress. Song Yi sangat senang. Entah kenapa akhir-akhir ini ia mulai sering merindukan Hwon.

"Song Yi-ah" panggil Hwon pada Song Yi yang sudah lebih dulu tiba

"Jeoha.." ujar Song Yi sembari membungkukkan badan

Tanpa aba-aba lagi, Hwon memeluk tubuh song yi dengan erat. Song Yi pun membalas dengan memeluk Hwon sama eratnya. Cukup lama mereka berpelukan, akhirnya pelukan itu lepas juga. Hwon dan Song Yi saling menatap melepaskan rasa rindu yang membuncah di hati.

"Aku merindukanmu" ucap Hwon dengan lembut

"Aku juga merindukanmu,jeoha" ucap Song Yi lagi seraya menampilkan senyum termanisnya

Hwon berjalan maju mendekati Song Yi dengan pandangan tak dapat diartikan. Song Yi tiba-tiba gugup dan mundur ke belakang. Tanpa sengaja , punggungnya menabrak pohon sehingga ia tidak bisa mundur lagi. Hwon semakin mendekat dan bahkan mendekatkan wajah mereka. Hidung mereka saling bersentuhan dan deru nafas mereka dapat terdengar satu sama lain. Song Yi memejamkan matanya dan disusul ciuman lembut nan mesra dari Hwon. Mereka berciuman dengan penuh perasaan. Ini ciuman pertama Song Yi dan hwon. Mereka benar-benar menikmati ciuman ini. Bulir-bulir keringat mulai menetes karena mereka cukup lama berciuman. Akhirnya setelah mulai kehabisan nafas, Hwon melepaskan pagutannya. Hwon berjalan menuju tepi sungai Han dan langsung duduk. Song Yi yang masih tercengang meraba-raba bibirnya yang bekas ciuman Hwon. Song Yi pun ikut duduk di sebelah Hwon lalu menyandarkan kepalanya pada pundak Hwon. Tanpa perlu diperintah lagi, Hwon sudah melingkarkan tangannya untuk memeluk Song Yi.

The Moon and The Sun [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang