Bab 58

2.2K 120 2
                                    

🏯Istana Selir Kim

Hye Song dan Hae Min memimpin penggeledahan di Istana Selir Kim. Mereka dibantu oleh beberapa Nain dari biro penyelidik. Yeong Sanggung tidak ikut karena ia harus bertugas di lokasi perjamuan. Sebelumnya mereka sudah diberitau oleh Hyun bahwa mereka sudah menemukan cek yang diberikan oleh Ratu Kim, jadi sekarang tinggal mencari kwitansi ceknya. Mereka masuk dengan mudah menggunakan lencana ratu yang dipegang Hye Song.

"Periksa ke seluruh sudut ruangan! Jangan sampai ada satupun yang terlewati!" Perintah Hye Song dengan suara tegas.

"Hye Song-ah, aku akan memeriksa di bagian belakang" kata Hae Min

"Silahkan, Hae Min-ah. Ajak beberapa Nain juga kesana" sahut Hye Song.

Mereka menggeledah setiap sisi kediaman Selir Kim dengan teliti dan cermat. Tidak satupun detail yang mereka lewati. Hye Song sibuk menggeledah buku-buku yang ada di meja Selir Kim. Tiba-tiba, Hye Song berseru mengejutkan.

"Aku dapat!" Seru Hye Song sambil mengacungkan sebuah kertas.

"Coba aku lihat!" Sahut Hae Min sembari menghampiri Hye Song.

Hae Min mengamati dengan teliti untuk memeriksa apakah kwitansi itu asli atau tidak dan ternyata itu adalah kwitansi asli! Mereka sangat senang atas semua ini.

"Rapikan istana ini. Jangan sampai meninggalkan jejak agar kita tidak ketahuan" perintah Hye Song kepada seluruh Nain.

"Baik, Mamanim" sahut para Nain dengan kompak.

🏘Rumah Ayah Dae Geum

Istri ayah Dae Geum sedang menyapu halaman rumah. Sedangkan anak perempuannya sedang menyulam di teras. Tiba-tiba, pintu terbuka dari luar dengan kasar. Muncul sosok Dae Geum dengan mata berkilat-kilat penuh amarah dengan tangan kanan mengacungkan pedang. Sontak istri ayah Dae Geum dan anaknya terkejut. Tanpa berpikir panjang lagi, Dae Geum langsung berlari ke arah istri ayahnya dan menebas lehernya. Seketika istri ayah Dae Geum tewas. Anak perempuan ayah Dae Geum sangat ketakutan melihat sang ibu tewas mengenaskan di hadapannya. Dae Geum menghampiri anak itu.

"Halo gadis manis. Aku adalah kakak tirimu. Ibumu sudah merebut kebahagiaanku dan selalu bersikap jahat padaku. Aku sangat senang bisa membunuhnya. Dan aku akan lebih senang lagi jika membunuhmu!" Kata Dae Geum sembari menebaskan pedangnya ke leher anak kecil itu.

"Akhhhhh!" Pekik gadis itu yang tewas seketika.

Dae Geum tersenyum menyeringai melihat kedua mayat itu. Ia memandangi pedangnya yang dilumuri darah istri ayahnya dan adik tirinya itu. Dae Geum lalu memanggil-manggil sang ayah.

"Ayah, keluarlah. Ini aku anakmu" panggil Dae Geum dengan nada seperti psikopat.

"Tunggu sebentar, ada apa kau mencari- akhhh!!! Apa yang kau lakukan? Ada apa ini? Apa kau yang membunuh mereka?" Tanya Ayah Dae Geum shock

"Halo, ayah. Kita berjumpa lagi. Akhirnya aku bisa mewujudkan mimpiku selama ini. Akhirnya aku bisa membalas dendamku pada kalian semua. Ayah ingat beberapa hari lalu menolak permintaanku? Itu sangat menyakitkan untukku. Aku sedang ingin memiliki seorang gadis makanya aku meminta pada ayah untuk memasukkanku ke istana untuk menjadi pejabat istana. Tapi ayah menolakku dengan sangat kasar. Ohya! Aku ingat saat aku masih kecil dulu, ayah bahkan menelantarkan aku setelah menikah dengan wanita brengsek itu. Ayah bahkan hanya peduli pada anak wanita itu. Ayah melupakan putra ayah ini. Itu sangat menyakitkan untukku sebagai seorang anak" tutur Dae Geum sambil berjalan mendekat kearah ayahnya.

"Apa kau ingin membunuhku? Tolong, jangan bunuh aku. Aku akan memberikanmu uang yang banyak." Ucap ayahnya yang sudah terpojok di sudut ruangan.

"Yang aku inginkan adalah nyawa ayah!" Kata Dae Geum sambil menebas leher ayahnya hingga tewas.

The Moon and The Sun [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang