Bab 21

2.7K 136 0
                                    

🏘Rumah Keluarga Kim

Menteri Kim dan Hyo Rin sedang bersama pembunuh bayaran yang menebas punggung Song Yi tadi. Menteri Kim marah besar pada pembunuh itu karena tidak berhasil merengut nyawa Song Yi. Menteri Kim memukul dan menendang pembunuh itu hingga terdapat memar di tubuh pembunuh itu.

"Aku akan memotong bayaranmu menjadi setengah dari jumlah sebenarnya! Kau memang benar-benar tidak becus untuk bekerja! Membunuh putri mahkota yang hanya seorang perempuan saja tidak becus! Tidak berguna! Ini ambil uang dan bukti pembayaran! Kau tidak bisa menagih jumlah sepenuhnya! Kau hanya pantas mendapat setengah saja! Pergi kau!" Kata Tuan Kim sembari menendang lutut si pembunuh

"Tapi Tuan, anak saya sedang sakit keras. Saya mohon berikanlah bayaran saya seperti yang tuan janjikan. Saya takut anak saya tidak tertolong" kata si pembunuh memelas

"Persetan dengan anakmu, keparat! Pergi kau!" Bentak Menteri Kim

"Tunggu! Kau akan mendapatkan uang lagi jika kau berhasil melakukan pekerjaan yang akan kau kerjakan selanjutnya! Tentu saja uang lebih akan kau dapatkan jika kau berhasil! Urus saja dulu anakmu itu! Beberapa hari lagi kau akan kupanggil untuk kuberitau apa yang harus kau kerjakan!" Kata Hyo Rin sembari meninggalkan pembunuh itu

Tanpa mereka sadari, seseorang memperhatikan mereka dari kejauhan. Rupanya seseorang itu adalah Pangeran Hyun yang tak sengaja lewat untuk mencari beberapa tanaman obat untuk Song Yi. Pangeran Hyun sangat marah mendengar ada orang yang ingin mengacaukan kebahagiaan adiknya.

🏯Istana Ratu

Raja Sujong sedang minum teh bersama Ratu Kim. Ratu Kim sangat senang Raja mengunjunginya. Sudah seminggu lebih Raja tidak berkunjung dikarenakan kesibukannya. Mereka berduapun berbincang-bincang.

"Kasihan sekali Sejabin kita. Dia harus merasakan sakit karena ditebas oleh orang yang bahkan tidak diketahui identitasnya. Siapa orang yang tega melakukan hal seperti ini. Jungjeon, aku mohon jaga dirimu agar tidak mengalami hal seperti Sejabin. Aku bersyukur Sejabin masih hidup dan terselamatkan. Aku tidak tau bagaimana sedihnya putra kita jika nyawa Sejabin tidak terselamatkan." Tutur Raja dengan raut muka khawatir

"Ye, Jeonha. Hamba akan menjaga diri hamba agar tidak mengalami hal seperti Sejabin" jawab Ratu agak gugup karena Raja tiba-tiba membicarakan hal ini

"Sepertinya aku harus menyelidiki siapa orang yang berani melukai Sejabin kita dan aku akan menjatuhkan hukuman berat padanya" kata Raja dengan sedikit geram

Ratu Kim sekarang hanya bisa merasa ketakutan. Ia takut jika semuanya akan terbongkar. Ia takut diturunkan dari posisi Ratu yang sudah susah payah didapatkannya. Ratu Kim nampak menghembuskan nafas berat.

🏘Rumah Keluarga Cheon

Mata Song Yi perlahan terbuka dan bangkit dari tidurnya. Song Yi masih merasakan sakit di punggungnya namun tidak sesakit ketika baru ditebas. Pikiran Song Yi melayang ke kejadian lusa malam ketika dirinya ditebas oleh pembunuh tak diketahui itu. Song Yi ingat jelas wajah si pembunuh karena pembunuh itu tidak memakai topeng. Song yi bertanya-tanya siapa yang tega menebasnya sedemikian rupa. Tiba-tiba, pintu terbuka dan masuklah Hwon. Hwon datang dengan membawa nampan makanan. Hwon membantu Song Yi untuk makan dengan menyuapi Song Yi.

"Apa kau sudah merasa baikan?" Tanya Hwon sambil menyuapkan sesendok bubur ke mulut Song Yi

"Sudah, Jeoha. Sudah jauh lebih baik dari hari itu" jawab Song yi sambil tersenyum

Tiba-tiba , Pangeran Hyun masuk dan duduk di sebelah Hwon. Pangeran Hyun minta maaf pada Song yi karena datang terlambat dan tidak bisa menyelamatkan Song Yi dari tebasan pedang.

"Kau tidak perlu minta maaf kakak. Kau sudah menyelamatkan nyawa istriku. Jika tidak ada kau, mungkin aku sekarang tak bersamanya lagi. Kami berhutang budi padamu kak" ujar Hwon sembari tersenyum kepada Hyun

"Aku juga ingin berterimakasih padamu, Pangeran Hyun. Jika tidak ada kau, mungkin pembunuh itu akan menebasku sekali lagi dan nyawaku melayang. Sekali lagi, terimakasih." Kata Song Yi dengan pandangan berterimakasih

"Tidak. Ini memang tugasku melindungi kalian, adik-adikku. Aku akan mengumpulkan bukti dan mengungkapkan siapa dalang dibalik semua ini" ujar Hyun sembari tersenyum menenangkan.

🏯Ruang Sidang Istana

"Jeonha, kami mohon kepada anda untuk mengganti Putri Mahkota. Beliau bahkan merupakan incaran pembunuh. Itu bisa membahayakan Seja Jeoha jika berada disamping Sejabin , Jeonha" seru Menteri Kim

"Tutup Mulutmu, Menteri Kim! Sejabin tidak meninggal dan bahkan kondisinya mulai membaik, lalu buat apa kau mengajukan usul untuk mengganti Sejabin. Ini sungguh sangat lucu!" Bentak Raja Sujong dengan murka

"Tapi , Jeonha.. kita harus memerhatikan keselamatan Seja maka dari itu Sejabin harus diganti!" Seru seorang menteri yang satu fraksi dengan Menteri Kim menimpali

"Bicara apa kau! Beraninya kau menghina Sejabin Mama dengan mengatakan beliau membawa ancaman bagi Seja Jeoha. Pikiran macam apa itu!" Teriak seorang menteri dari Partai Noron yang tidak setuju atas petisi Partai Soron

"Sudah cukup! Aku tidak akan mendengarkan perdebatan omong kosong ini lagi! Beraninya kalian menghina menantu keluarga kerajaan! Siapapun yang berkata seperti ini lagi maka akan kuhukum pancung!" Teriak raja sembari meninggalkan ruang sidang

🏯Istana Putri Mahkota

Hari ini adalah hari kepulangan Song Yi ke istana. Luka-luka Song Yi sudah tidak sakit lagi dan tinggal menunggu proses penyembuhannya saja. Tandu Song Yi telah tiba di Istana Putri Mahkota. Song Yi keluar dari tandu dan melihat seluruh anggota kerajaan telah menyambut kedatangannya disana. Mereka tampak senang Song Yi selamat. Hanya satu orang yang menampilkan wajah datar yaitu Ratu Kim. Song Yi nampak cantik dengan dangui hitam bercorak emas dengan perpaduan rok merah. Song Yi memberi hormat kehadapan Raja, Ratu dan Hwon.

"Senang bisa melihatmu sehat kembali, anakku" kata Raja Sujong

"Ya, terimakasih Ah-ba Mama. Hamba juga selalu berharap Ah-Ba Nama sehat selalu" jawab Song Yi

Setelah semua anggota keluarga istana meninggalkan istana putri mahkota, hanya Hwon lah yang masih disana dan berencana menghabiskan waktu bersama istri tercintanya ini. Hwon dan Song Yi masuk ke dalam kamar Song Yi. Song Yi meminta Nam Sanggung untuk membawa makanan dan teh. Setelah makanan dihidangkan, Song Yi dan Hwon makan bersama. Pandangan Hwon tak pernah lepas dari Song Yi. Selesai makan, mereka berbincang-bincang mengenai banyak hal.

"Aku senang kau selamat , sayangku. Aku tak tau bagaimana nasibku jika nyawamu tak selamat malam itu. Pasti sangat kacau" kata Hwon menunjukkan raut wajah sedih

"Aku sangat berterimakasih pada Tuhan karena masih diberi kesempatan hidup dan juga tentunya berterimaksih padamu,Jeoha yang telah senantiasa merawatku... namun.. bolehkah aku meminta satu permintaan?" Tanya Song Yi dengan pandangan penuh arti

"Katakan saja , sayang" jawab Hwon penasaran

"Biarkan aku memelukmu,Jeoha"kata Song Yi seraya bangkit dan memeluk Hwon

"Kau sudah mulai agresif ya" kata Hwon menggoda song Yi

Song Yi membenamkan wajahnya pada dada bidang Hwon. Pelukan ini benar-benar membuatnya merasa tenang dan nyaman. Tiba-tiba, Hwon melepaskan pelukannya dan menatap Song Yi lekat-lekat. Hwon mendekatkan bibirnya ke bibir Song Yi lalu mencium bibir indah Song Yi. Mereka saling melumat dengan lembut sambil melepas kerinduan mereka.

The Moon and The Sun [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang