Bab 9

3.5K 187 4
                                    

🏯Aula besar Istana

🏯Aula besar Istana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nampak 2 tandu beserta iring-iringan mereka memasuki gerbang istana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nampak 2 tandu beserta iring-iringan mereka memasuki gerbang istana. Itu adalah rombongan Selir Choi dan Pangeran Hyun. Mereka tiba dengan iring-iringan megah. Nampak Sang Raja, Ratu, Putra Mahkota dan anggota keluarga Raja yang lain menyambut iring-iringan itu. Semua nampak bahagia kecuali Ratu Kim. Tandu berhenti dan keluarlah orang yang di dalam tandu tersebut. Selir Choi terperangah karena Raja sendiri yang menyambut mereka. Tanpa sadar Raja dan selir Choi sama-sama menitikkan air mata. Selir Choi dan Raja perlahan-lahan berjalan mendekat dan raja menggenggam tangan Selir Choi.

"Sukbin, maafkan aku yang telah membuatmu menderita"kata Raja sambil menitikkan air mata.

"Tidak,jeonha. Anda tidak bersalah. Hamba tidak pernah membenci anda." Kata Selir Choi menatap haru sang Raja.

Kemudian pandangan Raja beralih kepada Pangeran Hyun. Pangeran Hyun menunduk memberi hormat pada Raja . Raja terharu akhirnya bisa bertemu lagi dengan anaknya.

"Anakku, maafkan ayah yang Ah-ba Mama yang sudah membuatmu menderita. Ayah sangat menyesal atas ini semua. Kau sekarang sudah tumbuh besar dan tampan. Usiamu juga sudah 18 tahun. Maafkan aku membiarkanmu menderita selama 10 tahun" kata Raja sambil memeluk Pangeran Hyun dan menangis.

Ratu Kim nampak tidak suka melihat pertemuan itu. Ia melirik putra mahkota yang nampak terharu juga dengan pertemuan itu.

"Seja, kau tertipu oleh mereka karena telah terharu. Aku tak akan membiarkan anak selir itu merebut posisimi Seja" ujar Ratu Kim dalam hati.

🏘Rumah Keluarga Cheon

"Kakak! Kakak! Bangun!" Seru Song Yi sambil mengguncang-guncang tubuh Song Jo yang masih tertutup selimut.

Sejak 2 hari lalu Song Jo sakit demam dan tidak bisa bangun dari tempat tidur. Ini semua terjadi tidak lain karena Song Jo tau Hwon adalah Putra Mahkota. Betapa lancangnya ia mengatakan kata-kata yang tidak sopan pada Putra Mahkota,bahkan tergolong kata-kata kasar. Song Yi mencemaskan sang kakak. Akhirnya, Song Jo bangkit dan duduk. Song Jo menghembuskan nafas berat.

"Song yi-ah.." kata Song Jo memulai percakapan

"Ya kak?" Balas Song Yi

"Hwon....adalah.... Wangseja" kata Song jo singkat namun mampu membuat Song Yi terpana.

"Apa? Kau bercanda kak?" Tanya Song Yi meminta ketegasan.

"Aku tidak bercanda!! Aku guru putra mahkota dan ketika sampai istana yang aku ajar adalah Hwon" seru Song Jo

Song Yi benar-benar kaget. Jadi selama ini orang yang mengisi hatinya adalah putra mahkota negeri ini. Song Yi langsung murung. Bagaimanapun ia tidak akan bisa bersama Hwon. Putra Mahkota pasti sudah disiapkan jodoh oleh keluarga kerajaan. Song Yi pun bersedih dalam hati.

🏥Pusat Kesehatan Masyarakat

Hwon sudah sampai di Pusat Kesehatan Masyarakat. Dia langsung membantu merawat orang sakit sembari mencari-cari sosok Song yi. Setelah cukup lama menanti, Song Yi pun terlihat di ambang pintu. Tak seperti biasanya, wajah Song Yi murung dan berjalan sambil bengong. Tanpa sadar pandangan Song Yi bertemu dengan pandangan Hwon. Song Yi terkejut dan segera berbelok arah menuju ke bilik pasien yang lain. Hwon kaget dengan reaksi Song Yi. Biasanya Song Yi akan langsung menghampirinya dengan senyum manis, namun kali ini Song Yi seperti menghindar darinya. Ohya! Hwon baru ingat! Pasti Song Yi sudah tau identitas Hwon yang sebenarnya. Pasti Song Jo yang memberitau Song Yi. Hwon tiba-tiba takut ia akan kehilangan Song Yi.

"Song Yi-ah" panggil Hwon mendekati Song Yi

Song Yi menolah lalu memberikan hormat pada Hwon.

"Salam hormat hamba kepada Seja Jeoha." Kata Song yi sambil menunduk.

"Bisa kita bicara di luar sebentar?" Tanya Song Jo penuh harap

"Maafkan hamba yang lancang ini Seja Jeoha. Apa gerangan yang ingin Seja bicarakan?" Kata Song Yi

"Ayo ikuti saja aku dulu" kata Hwon sembari menarik tangan Song Yi

Sesampainya di taman belakang , Song Yi dan Hwon tiba-tiba merasa canggung. Hwon berbalik dan menatap Song Yi. Hwon lalu bertanya kenapa Song Yi menghindarinya. Song Yi menjawab bahwa ia tidak menghindari Hwon, ia hanya berusaha menjaga diri. Hwon menghela nafas dan langsung to the point bertanya.

"Lalu jika kau tidak menghindariku kenapa kau tidak tersenyum seperti biasanya padaku? Kemana Song yi ku yang ceria? Aku tau aku tidak lebih awal mengatakan padamu bahwa aku ini Seja, tapi aku hanya ingin lebih dekat denganmu. Jika aku mengakui identitas asliku, tentu kau akan menjaga jarak seperti ini kepadaku. Dan aku tak akan pernah melihat sifat aslimu." Kata Hwon menjelaskan.

Song yi menatap Hwon penuh arti lalu mulai buka suara.

"Seja Jeoha, apakah kau tau? Aku sangat senang bisa bertemu dengan Hwon. Aku sangat nyaman bila bersama Hwon. Aku selalu tersenyum jika bersama atau sedang mengingat Hwon. Dan lama-kelamaan, aku menyadari bahwa aku menyukai Hwon... ada sebuah rasa yang membuat aku tak ingin kehilangan Hwon.. tapi sepertinya sekarang aku salah, aku harus kehilangan Hwon ku...karena Hwon ku adalah Seja. Tentunya Seja tidak pantas untuk bersama orang seperti aku." Kata Song Yi sambil menangis tersedu-sedu.

Hwon terpana. Ia shock mendengar kata-kata Song Yi. Namun dalam hatinya terbersit sebuah perasaan senang yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Dan tanpa menunggu lagi , Hwon juga langsung mengungkapkan perasaanya.

"Song Yi-ah, kau sangat jelek jika menangis. Aku mencintaimu Song Yi ku. Dan aku akan membuatmu menjadi istriku." Kata Hwon sambil memeluk erat Song Yi.

The Moon and The Sun [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang