XXIII

138 9 0
                                    

Chapter ini akan trjadi beberapa perubahan alur waktu yang lumayan cepat ya.. Happy reading!

Enjoy it!

Author POV

5 bulan kemudian..

Roda sepedanya terus berputar memberi jarak antara pantinya dan sekolah. Dengan senyuman indah ia tampilkan dengan gratis pada khalayak umum. Tak sedikit yang mengiranya kesambet, kewarasannya menghilang, atau sedang sakit hingga ia mau menampilkan senyumnya.

Senyuman yang dulunya ia kubur ke inti bumi, membiarkannya hangus tak bersisa karena terbakar se-atom -satuan terkecil- api jahannam yang ada di inti bumi itu. Sekarang ia tampakkan kembali ke permukaan bumi, membiarkan semesta menikmati senyuman manisnya.

Setelah seminggu lalu ada yang memberinya surat rahasia, ia memang lebih mudah tersenyum di hadapan banyak orang. Ketika sebelumnya untuk tersenyum tipis saja sulit, sekarang ia mampu tertawa lepas. Perubahan yang mampu membuat banyak orang bertanya-tanya kenapa bisa demikian.

Surat itu berisi sebuah gambar ukiran pensil dan bertuliskan ;

Kurang lengkap rasanya..
Saat keseharian fisabilillah
Tapi..
Tak diiringi senyuman indah
Nan mempesona

Biarkan wajah datarmu terkubur dalam tanah
Biarkan terganti dengan senyuman indah

Surat sederhana, tapi dengan imajinasi bahwa si pengirim itu adalah Annisa, dia langsung melakukan apa yang ada dalam surat itu tanpa pikir panjang.

Dia adalah Rizki Sakid Alimsyah. Pemenang top score dalam pertandingan 5 bulan lalu yang walaupun hasilnya seri dengan Nicky Shafa Umar. Sepertinya waktu berjalan cepat ketika kau bahagia. Tepatnya, ketika kau menikmati tiap detiknya saat melakukan sesuatu.

Telah 5 bulan juga Annisa menorehkan namanya dalam sejarah sekolah bersama Rizki sebagai tokoh berpengaruh dalam kemenangan yang mereka capai untuk sekolah. Memang tak tertulis dengan resmi di buku sejarah sekolah, tapi keduanya terkenang dalam memori banyak orang.

Bahkan foto kemenangan Rizki, Annisa dan Nick terabadikan. Foto dipajang di mading dan lemari prestasi SMA Garuda, bersama dengan pialanya.

Semester genap tengah mereka jalani setelah liburan panjang akhir tahun. Annisa juga sudah menyiapkan kado untuk ulang tahun Rizki yang ke-17 yang hari ini akan ia berikan dengan cara yang sama untuk yang kedua kalinya. Sama seperti tahun lalu.

Annisa menaruh kotak kecil berlapis kertas kado dan amplop biru muda di loker nomor 19 milik Rizki pagi-pagi buta. Dan sepertinya Annisa tak sengaja membiarkan loker itu tak tertutup rapat.

Bahkan saat ini Rizki masih dalam perjalanan dari panti ke sekolah dengan sepedanya. Rizki kalah rajinnya dengan Annisa pada hari ini yang sudah lebih dahulu sampai di sekolah.

Annisa segera berjalan menuju kelasnya setelah menaruh kotak itu di loker nomor 19 milik Rizki. Disaat Rizki baru berjalan menjauh dari tempatnya menaruh sepeda dan berjalan kearah kelasnya. Langkah demi langkah ia lakukan mengarah kelasnya. Tapi ia bingung ketika mendapati lokernya tak tertutup rapat.

'Mungkin aku lupa menutupnya kemarin waktu ambil buku. 'Pikir Rizki sembari mendekat kearah loker miliknya.

KIAN | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang