XXXV

202 11 0
                                    

Author POV

Beberapa bulan kemudian..

"Saya terima nikah dan kawinnya Annisa Rahmadani binti alm. Bapak Muhammad Usman dengan mas kawin tersebut dibayar tunai. "Ucap seorang lelaki yang tengah menggenggam tangan penghulu dengan tangan yang berkeringat akibat terlalu gugup sejak semalam.

"Sah? "Tanya penghulu pada saksi.

"SAH!! "Jawab para saksi pada penghulu dengan serempak.

Doa-doa mulai dipanjatkan, tanggung jawab seorang Annisa Rahmadani berpindah tangan kepada suaminya. Yakni Ridho. Yang telah berani menjalani segala proses yang diajukan Jamal sebagai tes untuk menjadi seorang suami terbaik bagi Annisa.

Tak banyak yang Ridho berikan pada Annisa sebagai mahar. Salah satunya adalah surah Ar-Rahman yang Ridho berikan.

Kini, keluarlah sang ratu acara hari ini, Annisa Rahmadani dengan gaun pernikahan yang menutup seluruh auratnya, ditambah cadar untuk menghindari fitnah. Annisa menghampiri Ridho, duduk disampingnya dengan perasaan yang campur aduk.

Annisa masih malu. Hingga ia tak sadar, bahwa seharusnya Annisa mencium punggung tangan Ridho. Karena Annisa masih saja menundukkan kepalanya.

"Pengantin baru, cium dong tangan suaminya.. Masa di cuekkin?! Kasian dong, baru juga 5 menit nikah udah di cuekkin! Kalo gitu apa bedanya sama jomblo kaya aku?! "Oceh Zahra mengingatkan.

Alhasil Annisa tersipu sedangkan yang lain menertawakan Annisa. Lalu Annisa mencium punggung tangan Ridho, dan Ridho mencium dahi Annisa cukup lama, memberikan sensasi hangat yang mengalir hingga ke seluruh tubuh.

Entah kenapa, walau Annisa belum mencintai sosok Ridho, tapi Annisa bahagia bisa menikah dengan Ridho. Padahal, dulu Annisa memimpikan akan menikah dengan Rizki, bukan dengan Ridho seperti sekarang. Annisa menatap wajah Ridho dengan malu, dan tiba-tiba Ridho mendekatkan wajahnya yang membuat Annisa semakin gugup.

Semakin mendekat, dan Ridho membiskikkan sesuatu di dekat telinga Annisa.

"Kamu cantik, tapi cuma buat aku. Jangan buat yang lain! "Ucap Ridho yang membuat Annisa tersipu dibalik cadarnya.

Karena itu adalah ucapan sederhana tanda kasih sayang Ridho pada Annisa. Yang berarti menyuruh Annisa untuk senantiasa menjaga kecantikannya agar terhindar dari fitnah, juga tanda cemburu Ridho jika Annisa memberikan kecantikannya pada lelaki lain. Cemburu tanda cinta, bukan?

Annisa dan Ridho menandatangani beberapa berkas untuk sahnya pernikahan mereka di mata negara. Adakah yang tahu? Bahkan Ridho menyewa fotografer untuk mengabadikan moment hari ini. Yaitu Arya, yang sekarang sudah menjadi fotografer terkenal di kalangan pecinta fotografi.

Sepertinya Annisa memiliki banyak teman orang sukses sekarang. Baju pengantin Annisa dan Ridho saja di desain oleh Laila. Dekorasi pernikahan mereka di atur oleh Ferry. Bagaimana dengan Nick? Dia memang tak ikut campur dalam kesuksesan pernikahan Annisa dan Ridho, tapi Nick yang paling mendukung Ridho untuk memperjuangkan Annisa.

Zahra? Dia masih memperjuangkan skripsinya. Jadi Annisa tak ingin membebankan Zahra dengan pernikahan ini. Zahra sudah cukup membantu dengan memberi saran ketika Annisa bingung.

Annisa sudah menyelesaikan skripsi bab akhirnya sebulan lalu. Dan akan sidang 2 minggu lagi. Bagaimana dengan Ridho? Dia akan sidang beberapa hari sebelum Annisa sidang.

Mereka sengaja melangsungkan pernikahan sebelum sidang karena ingin saling mendukung secara langsung tanpa adanya pembatas diantara mereka karena belum halal.

Ridho menaruh tangannya di ubun-ubun Annisa, membuat Annisa sontak memejamkan matanya.

"Allahumma inni as'aluka min khairiha wa khairi ma jabaltaha 'alaihi. Wa a'udzubika min syarriha wa syarrihima 'alaihi. "

KIAN | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang