Assalamualaikum Ikhwah fillah.
🌸🌸🌸
Dulu kita sejauh tepi dan karang d tengah laut
Perlahan ombak mulai datang
Membawa karang ketepian
Angin lembut membelai karangDan karna kelembutan angin
Membuat sang karang betah di tepianKemarin kita sedekat mata memandang
Meski
Terhalang pulau
Terhalang masalalu
Tapi kedewasaan itu mampu meleburnya
Dan nyaman itu timbul tanpa bisa d cegah
Hingga terbesit keinginan untuk segera berjumpaTapi aku bertanya pada diriku sendiri
Akankah kau nyaman
Akankah kau punya keinginan seperti ku
Akankah kau sudi menatap diri iniDan kini
Badai itu datang
Memporak_porandakan rasa
Nyaman yang bersemayam
Rindu yang menggebu
Dan gejolak yang ada d hati
Tercerai berai d hantam badaiDan kini aku bertanya hatiku
Siapa aku hingga berani merasa nyaman
Siapa diriku hingga berani menanam rindu
Siapa diriku hingga sangat menginginkan jumpaAku hanya orang asing bagi mu
Aku hanya angin yang menyapa mu sekejap mataYa illahi Robbi
Maafkan aku yang lalai
Maafkan aku yang berani merindu pada selain Engkau
Maafkan aku yang tanpa sengaja menumbuhkan rasa pada selain EngkauYa illahi Rabbi
Trimakasih atas teguran mu
Teguran mu menyapa bukan karna kau benci pada ku
Tapi karna Engkau sayang pada ku
Kau menegur ku agar aku sadar da tak lagi lalaiTrimakasih ya illahi Rabbi
Wassalamualaikum Ikhwah fillah.
🌸🌸🌸
Barang siapa mengutamakan kecintaan Allah atas kecintaan manusia maka Allah akan melindunginya dari beban gangguan manusia. — (HR. Ad-Dailami),
Lampung, 4 December 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi
PoetryHanya sebuah coretan yang melintas d fikiran dan mengalir seperti air. Tak pernah sedikit pun berniat untuk menghentikan aliran itu. Bukan karena imajinasi yg melambung tinggi. Tapi karena Allah tak pernah berhenti memberikan nikmatnya.