12. Serangan Dadakan

1.1K 86 84
                                    

Keesokan harinya, di pagi hari. Atau lebih tepatnya subuh, karena saat itu matahari belum terbit.

Mereka sudah berkumpul di halaman istana. Walau hanya yang akan pergi yang berkumpul. Tetapi juga ada Freya disana. Mungkin agar Zilong lebih termotivasi.

"Hei.. Tidak bisakah kita berangkat saat matahari sudah terbit..? Aku masih ingin bersama kasurku.."
Keluh Karrie yang masih mengantuk.

"Kan lebih cepat lebih baik, Rie"
Ucap Freya.

Zilong mengangguk-anggukan kepala-nya. Menandakan bahwa dia setuju dengan ucapan Freya.

"Bukankah kemarin kau yang paling bersemangat? Semangat tanpa dasar"
Ledek Balmond.

Beberapa detik yang sunyi berlalu setelah ledekan Balmond..

"Apa katamu?! Aku masih bersemangat seperti kemarin! Dan ada dasarnya kok!!" Geram Karrie.

Beberapa detik yang sunyi itu pecah oleh geraman Karrie. Dan suasana tidak menjadi sunyi lagi, tetapi menjadi memanas.

"Oh? Benarkah? Mungkin kau akan lebih termotivasi kalau sarapan kari ayam terlebih dahulu sebelum pergi"
Lanjut Balmond.

"Tidak perlu! Dan jangan mengejek namaku dengan nama makanan!!"
Balas Karrie murka.

"Aku tidak mengejekmu, kau saja yang gengsi" Sangkal Balmond.

Mereka berdua membuang-buang tenaga mereka untuk bertengkar. Membuat yang lain terbangun. Dan melihat kebawah dari balkon lantai 2.

"Kata-kata Balmond lebih bermotivasi dari milikku, ya" Gumam Freya.

"Setidaknya berkat dia, Karrie jadi lebih bersemangat, benar kan?"
Ujar Zilong sambil tersenyum lembut ke arah Freya.

Wajah Freya menjadi memerah untuk beberapa saat, dan dia memalingkan wajahnya dari Zilong. Apa dia malu?

"Ayo kita berangkat. Matahari sudah mau tebrit" Ajak Nana.

Dan mereka'pun memulai perjalanan mereka. Mencari Estes dan Alucard, dan membawa mereka kembali.

Beberapa jam sudah berlalu. Setelah mereka berjalan tanpa istirahat. Akhirnya sudah sampai di tujuan. Yaitu hutan magis. Tempat terakhir Karina mengikuti jejak 'penculik' Estes dan Alucard.

"Hutan yang sangat luas. Pasti akan sulit untuk mencari mereka"
Ujar Zilong.

"Tidak juga asal mau berusaha"
Balas Karina.

Mereka memasuki hutan itu. Tanpa mengetahui bahwa seseorang sedang murka kepada mereka.

"Jadi rindu pada rumahku yang.."
Gumam Nana.

Sebelum Nana menyelesaikan gumam itu, banyak panah yang berjatuhan kearah kami. Seperti hujan panah.

Miya langsung menjadi tidak terlihat untuk 2 detik dan mempercepat gerakannya dan rekan-rekannya.

Sehingga mereka sempat menghindar dari panah-panah itu. Yah, walau ada beberapa panah yang mengenai tubuh mereka.

"Siapa dirimu? Keluarlah!" Teriak Zilong yang mencoba mengendalikan keadaan saat ini.

Tiba-tiba keluar seekor smilodon dari kegelapan. Smilodon dewasa, tubuh-nya sangat besar. Sampai-sampai mungkin bisa ditunggangi oleh 3 orang atau lebih.

Dan disusul oleh seorang elf wanita.
Membawa x-bow di tangan kanannya.
Pasti elf itu yang menyerang mereka.
Elf itu tidak mengucapkan sepatah kata sekali'pun. Mereka saling ber-tatapan dengan elf itu selama be-berapa saat. Dan pertempuran yang tak bisa dihindari pun dimulai.

================================
Hm...
Sepertinya akan banyak yang bertanya, "Apa itu smilodon?"
Padahal sudah dibahas di chapter 10.

Please vomment -- --"

Mobile Legends: Evil's WhisperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang