19. Koloni

951 84 19
                                    

Bane segera menutup restorannya setelah pelanggan terakhirnya pergi.

"Oh ya, Zilong" Seru Bane.

"Apa?" Balas Zilong singkat.

"Dimana itu Plane Dominator?" Tanya Bane yang diikuti suara gagak.

Semuanya terdiam tidak tahu mau ngomong apa. Mereka pikir Bane tahu dimana itu Plane Dominator sehingga dia bersedia membantu mereka.

"Kau tahu bangsa kastiyan?" Tanya Freya dan Zilong bersamaan.

"Ya, itu bangsa yang mengerikan.." Jawab Bane sedikit takut.

Freya menarik napasnya dalam-dalam, dan menghela panjang.

"Plane Dominator adalah tempat kediaman bangsa kastiyan" Jelas Freya.

Mendengar penjelasan Freya, Bane terdiam dengan tampang suramnya.

"Tapi kita gak perlu takut. Kita berpuluh-puluh orang...." Ucap Bane memecah kesuraman di kapalnya.

"Tiga puluh orang" Potong Hayabusa.

"Sedangkan bangsa kastiyan yang sudah mengambil alih banyak planet, pasti memiliki lebih banyak pasukan" Tambah Moskov.

"Aaargh! Kalian jangan menurunkan semangatku! Walaupun kita mungkin kalah jumlah, tapi dengan kerja sama kita lebih kuat dari mereka!" Keluh Bane diikuti guncangan kapalnya.

Mereka tersentak kaget karena kapal itu tiba-tiba berguncang, dan melayang. Sekitar 20 meter diatas permukaan tanah.

Nana yang ketakutan memeluk Leo. Lancelot menjadi pucat, mungkin dia mabuk kapal terbang.

"Jadi ada yang tahu dimana Plane Dominator?" Tanya Bane lagi.

"Yang kutahu sih jauh diatas angkasa" Jawab Freya.

"Kalau itu sih aku tahu! Namanya aja plane, pesawat!" Gerutu Bane.

"Ada yang masih ingat pada Rafaela? Sepertinya dia tahu segalanya tentang dunia ini" Tanya Zilong.

Tiba-tiba muncul cahaya yang sangat terang, seperti saat pertama kali mereka bertemu dengan Rafaela. Cahaya yang membutakan mereka untuk beberapa saat.

"Pengetahuan dan iman selalu menjadi teman saya"

Ketika mereka sudah dapat melihat kembali, terlihat seorang wanita dengan pakaian putih dan sayap emasnya, memberi senyuman hangat kepada mereka. Rafaela.

"Saya mendengar kalian menyebut namaku. Ada yang bisa kubantu?" Tanya Rafaela menawarkan bantuan.

"Apa kau tahu dimana itu Plane Dominator?" Tanya Zilong.

"Kalian yakin ingin kesana? Itu tempat yang sangat berbahaya" Tanya balik Rafaela yang khawatir.

"Kami rela melakukan apapun demi teman kami" Balas Freya.

"Bailah kalau itu mau kalian...." Ujar Rafaela menghela napasnya.

Dia mengucapkan mantra yang tidak dimengerti oleh siapapun. Lalu muncul sebuah portal yang besar.

"Masuklah kedalam beserta kapal ini" Ucap Rafaela.

"Selama aku ada, rasa sakit tidak ada" Lanjutnya.

Kapal milik bane mulai bergerak menuju ke arah portal. Dan pergi memasuki portal itu.

Sedetik kemudian cahaya yang sangat terang kembali membutakan mereka untuk sesaat.

Dan mereka bisa melihat kembali. Mereka sudah berada di ruang angkasa. Juga terlihat sebuah koloni di ruang angkasa itu.

"Apa itu?" Tanya Nana sambil menunjuk koloni itu.

"Padahal gak ada oksigen, kok masih bisa bernapas ya?" Gumam Hayabusa.

"Aku sudah membuat mantra agar kita tetap bisa bernapas walau gak ada oksigen" Jelas Rafaela.

"Dan yang Nana tunjuk itu adalah Plane Dominator" Lanjutnyam

Koloni itu sangat besar, bahkan kapal Bane yang disombongkan olehnya, yang memiliki panjang 400 meter masih kalah dari koloni itu. Seperti butuh 5 kapal Bane agar setara dengan panjang koloni itu.

"Besar sekali.. Bagaimana kita akan mencari mereka?" Gumam Miya.

================================
Maaf 2 hari lalu gak update.
Maaf kemarin juga gak update.
Sebagai gantinya hari ini saya akan update 3 chapter sekaligus.

Please vomment :')

Mobile Legends: Evil's WhisperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang