20. Permulaan

991 78 32
                                    

"Ayo kita masuk" Ajak Rafaela.

"Bagaimana dengan kapalku?" Tanya Bane.

"Tinggalkan saja" Jawab Rafaela.

"Kau apaan di tinggal saja?! Ini kapal kesayanganku!" Bantah Bane marah.

"Kalau gitu tinggal aja sama kapalmu disini, kami saja yang masuk" Balas Rafaela tetap tenang.

Akhirnya Bane mau meninggalkan kapalnya dan ikut masuk, walau memasang wajah yang lebih suram.

"Kalau kita semua mencari bersama pasti akan memakan lebih banyak waktu. Apa baiknya kita bagi menjadi 6 kelompok?" Usul Hayabusa.

"Ide bagus sih.. Tapi kalau berpencar bagaimana kita saling bertukar informasi?" Tanya Zilong.

"Tenang saja, kami sudah membuat alat telekomunikasi" Ujar Saber dan Bruno bersamaan.

Lalu mereka membagikan alat itu. Dan mulai mengatur siapa saja anggota-anggota kelompok itu.

*Mulai saat ini sudut pandang Miya*

Kami sudah selesai membagi anggota kelompok. Aku berada di kelompok 1. Rekanku antara lain Freya, Balmond, Alpha, dan Moskov.

Bisa dibilang kelompok kami adalah crowd control, karena kami sudah mengatur strategi tersendiri.

Kami berpencar menjadi 2 jalir saja untuk saat ini. Karena tempat kami masuk adalah pertigaan. Kelompok 1, 4, dan 6 mengarah ke kiri. Sisanya ke kanan. Dan pastinya akan terpencar lagi dan lagi.

Jalur kami masih 1 arah, sehingga rombongan kami pasti jelas terlihat. Akan sulit untuk bersembunyi bagi rombongan 15 orang.

Salah satu tim bangsa kastiyan melihat kami. Dan mereka menyerang kami. Dengan jumlah 3 orang, tetapi mereka memunculkan benda kecil aneh yang menembakkan laser kearah kami. Ketiga orang itu juga menembakan laser kearah kami.

Beruntung kami memiliki Lolita, dia terus menahan paser itu dengan perisai energinya. Kami tidak meng-eluarkan keahlian kami agar energi kami lebih hemat.

Tidak seperti Bane, yang langsung memunculkan kapalnya untuk menjatuhkan bom atom ke arah mereka beserta benda aneh tersebut.

Natalia yang tadi bersama kami sudah menghilang. Antara dicuri atau menggunakan keahlian miliknya.

Ketiga orang bangsa kastiyan itu ber-bicara dengan bahasa yang tidak kami mengerti. Lalu benda kecil aneh itu berubah menjadi cacing besar yang sama saat menelan Karina.

Cacing itu menembakkan laser yang lebih tebal dan menyakitkan. Setiap tembakkan laser itu melambatkan gerakan kami, juga terkadang melumpuhkan kami.

Lolita masih berusaha menahan laser.
Posisi Lolita sangat dekat dengan lawan, seperti dia sedang membyat lawan fokus menyerangnya.

Disaat yang beraamaan, Johnson berubah menjadi mobil membonceng Odette di dalamnya.

Dan melaju kencang kearah cacing itu, tidak menabraknya. Dia hanya berputar mengelilingi cacing itu. Odette bernyanyi dari dalam mobil itu. Sehingga terlihat lingkaran seperti kaca berwarna emas.

Lancelot juga membuat segitiga yang mengurung cacing itu hingga mereka lenyap karena mati.

Freya membuat tulang tangannya berbunyi seperti remuk, menakuti ketiga orang itu.

Disaat ketiga orang itu hendak pergi, muncul Natalia dengan asapnya. Mencakar mereka hingga mati juga.

"Tak kusangka mengalahkan mereka semudah ini" Ucap Natalia.

Kami melanjutkan perjalanan kami. Dan kami menemukan sebuang pintu raksasa, dengan tulisan tidak di mengerti di tepian pintu itu.

"Wah kalian sudah sampai disini? Bersiaplah untuk mati jika dia menemukan kalian"

Kami menoleh kebelakang, kearah suara itu, ternyata itu adalah Karina.

================================
Chapter selanjutnya nanti sore. Batre cepat banget habisnya. Sisa 6%

Please vomment -- --"

Mobile Legends: Evil's WhisperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang