2. Balas Dendam

1.9K 114 24
                                    

"Masuklah kedalam dan lampiaskan kemarahanmu, Ruby.."

Siapa sangka ketika Freya berjalan kembali ke kamarnya, maut sedang mengintai Roger.

'Akhirnya dia pergi juga' Ucap Roger dalam hatinya sambil menghela napasnya.

Sebelum Roger membalikan tubuh-nya, dia melihat sebuah bayangan dari pintu masuk ke kamarnya yang dari tadi belum ditutup.

"Ruby? Ada apa kemari?" Tanya Roger heran. Ruby yang tidak pernah mau berbicara dengan Roger, apa lagi menjejakkan kakinya di kamar Roger, apa yang diinginkannya?

"Aku kesini.. Untuk melenyapkanmu!" Jawab Ruby setengah berteriak.

Ruby melompat kearah Roger dengan sabit besar yang sudah siap diayun-kannya. Dia mengayunkan sabitnya hingga tepat di belakang Roger. Dan menarik Roger ke arahnya.

"Kali ini.. Tidak akan kubiarkan kau melukai teman-temanku lagi!!"
Teriak Ruby.

Dia memutar tubuhnya beserta sabitnya. Menyebabkan banyak luka sayatan pada badan Roger.

"Berhentilah. Aku tidak mau lagi membunuh gadis kecil sepertimu"
Ucap Roger yang menahan tongkat sabit Ruby.

"Omong kosong!!" Teriak Ruby sekali lagi. Dia menarik sabitnya dengan kasar. Menyebabkan robekan di lengan Roger.

"Kalau itu maumu.." Balas Roger.

Roger melompat ke belakang. Membuat lantai pijakannya retak. Seluruh tubuhnya dipenuhi oleh rambut halus. Seperti hewan. Lebih tepatnya seekor serigala ganas.

Roger melesat ke arah Ruby. Cakarnya mengeluarkan aura merah. Dia men-cabik Ruby dengan cakarnya. Semakin lama semakin cepat. Sehingga jubah merah Ruby sudah tidak berbentuk lagi. Pakainannya juga mulai robek di beberapa bagian.

"Sebenarnya aku bisa langsung mencabut kepalamu dari badanmu itu. Tapi seperti yang kubilang tadi, aku tidak ingin membunuhmu"
Ucap Roger yang sudah kembali menjadi manusia lagi.

Tidak mendapat jawaban dari Ruby. Dia hanya mendapatkan seringaian dari Ruby.

"Walau kau mau membunuhku.. Kau takkan bisa.. Karena aku.. Tidak sendirian.. Ahahahaha...."
Balas Ruby tertawa pelan.

"Apa maksud...."

Tetapi sebelum Roger melanjutkan ucapannya, seseorang lebih dulu melompat kearahnya dari belakang. Merobek punggung Roger.

*BRUK!!

"Sial...." Keluh Roger.

Sebelum matanya tertutup, dia melihat bayangan ruby dangan sabitnya. Dan bayangan seorang lagi disamping bayangan Ruby.

Hingga akhirnya Roger menutup matanya. Dia sudah kehilangan banyak sekali darah karena sayatan dari Ruby dan robekan di punggung.

"Bagaimana keadaannya?"

"Aku hanya bisa menutup semua lukanya. Energiku habis"

"Bagaimana bisa Ruby berbuat demikian? Benar-benar diluar dugaan kita. Untung saja Fanny sempat melihat kejadian itu dan mengurung Ruby. Kalau tidak...."

"Ssshhh.. Dia sudah sadar"

"Bagaimana keadaanmu, Roger?" Tanya Freya.

"Harusnya kau tidak meninggalkan Roger sendirian, Freya" Ujar Miya.

"Huh?" Balas Freya.

"Aku sedikit pusing. Tapi aku baik-baik saja. Jangan khawatirkan aku"
Jawab Roger.

"Syukurlah" Ucap Freya.

"Apa Fanny mengatakan melihat orang lain yang bersama Ruby?"
Tanya Roger.

"Tidak. Dia mengatakan Ruby hanya sendirian dari kau berubah sampai kau pingsan" Jawab Freya.

"Jadi siapa yang merobek punggung-ku dan melompat kearahku tadi?"
Gumam Roger.

"Tidak sadarkah kau kalau Ruby meng-angkat sabitnya sedikit tinggi lalu memutar sabitnya agar sebagian merobek punggungmu saat kau merobek jubahnya?" Tanya Fanny yang baru saja datang.

Roger hanya diam.

"Aku akan melihat keadaan Ruby" Ucap Miya berjalan mendekati pintu.

*BRUAKH!!

Pintu dibuka dengan kasar. Me-nyebabkan wajah Miya ditabrak oleh pintu dan mendorongnya mundur.

"Gawat! Ruby.." Teriak Zilong.

"Hei! Kalau buka pintu santai saja!"
Teriak Miya.

"Ruby kabur lewat jendela!"
Lanjut Zilong.

"Astaga.. Ini kan lantai 2" Balas Freya.

"Kacang woii! Kacang mahal!!"
Keluh Miya.

================================
500 kata :v
Panjang bener gara-gara gak bisa dipotong :v
Maaf update malah sore bukan siang.
(Yang penting update hari ini :v)

Please vomment :D

Mobile Legends: Evil's WhisperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang