17. Plane Dominator

1.1K 95 29
                                    

"Jadi.. Kemana tujuan kita selanjutnya? Gak mungkin kita melupakan mereka bertiga" Tanya Karrie.

Di pagi hari, hawa dingin yang masih menusuk tulang mereka. Mereka berkumpul di perkarangan sambil menghirup udara pagi yang segar.

"Entahlah.. Sepertinya mereka sudah sangat jauh. Kita tidak akan bisa menyusul mereka" Jawab Karina.

"Jadi kita perlu menunggu sampai ada yang dicuri lagi dan mengikuti mereka? Itu ide gila" Lanjut Karrie.

"Irithel, apa kau ada melihat seorang gadis bertudung, pemuda dengan tangan kanan aneh, dan pemuda berambut putih melewati hutanmu?" Tanya Miya.

Irithel menggelengkan kepalanya. Lalu bertanya kepada Leo, smilodon-nya. Tetapi Leo juga tidak melihat orang dengan ciri-ciri yang disebut oleh Miya.

"Ini aneh, padahal aku yakin mengikuti mereka sampai di hutan magis. Masa Irithel gak melihat mereka sama sekali" Ucap Karina.

Miya mengernyitkan dahinya. Dia merasa ada yang tidak beres terhadap Karina. Banyak hal yang menurutnya tidak beres.

Sedangkan Leo langsung menggeram mendengar ucapan Karina. Seperti dia tidak setuju pada ucapan Karina atau dia juga merasakan kejanggalan.

"Oh iya, kau bilang kau ditelan cacing raksasa kan? Apa cacingnya bergigi?"
Tanya Miya mengalihkan topik perbicaraan.

"Ya iyalah. Tajam banget gitu" Jawab Karina ketus.

"Padahal kau hanya menghilang anyara sehari sampai 3 hari. Masa gak ada luka goresan dari gigi cacing itu? Emangnya regenerasimu secepat apa? Atau jangan-jangan...." Balas Miya.

"Jangan menuduhku yang enggak-enggak!" Bantah Karina.

"Aku hanya berpendapat" Lanjut Miya

"Dia berbohong" Ujar Irithel.

Irithel menodongkan x-bow nya ke arah karina. Karina terlihat kaget sekaligus kesal.

"Apa maksudm...." Tanya Karina.

Tetapi sebelum dia menyelesaikan pertanyaannya, tiba-tiba muncul benda seperti cacing. Melahap Karina dan masuk kembali ke dalam tanah.

"Apa itu?! Langsung nelan Karina!" Teriak Karrie terkaget-kaget.

"Ini berarti ada dua kemungkinan.. Kebetulan.... Atau.... Disengaja...." Ucap Miya.

"Kita harus memberitahu yang lain" Usul Irithel.

Beberapa menit kemudian...

"Aku juga merasakan ada yang aneh dengan Karina" Ujar Freya.

"Sepertinya dia bersekongkol dengan yang mencuri mereka berdua, dan yang mempengaruhi Ruby" Franco menyuarakan pendapatnya.

"Dan sepertinya yang merobek punggung Roger adalah Karina" Tambah Hilda.

"Gak mungkin. Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri kalau Ruby yang merobeknya!" Bantah Fanny.

"Tapi memang bukan Ruby. Tapi ada seseorang yang melonpat kearahku dan merobeknya dari belakang"
Ucap Roger.

Mereka terdiam untuk sesaat.

"Bagaimana kita akan mencari mereka? Kita bahkan tidak tahu dimana mereka saat ini" Tanya Miya.

"Kita bisa mencari mereka" Jawab Odette.

Karrie terlihat kesal. Kenapa? Karena saat Odette berkata begitu, wajah Lancelot jadi berbinar-binar.

"Bagaimana caranya?" Tanya Miya.

"Ayo ke air mancur di belakang" Ajak Odette.

Awalnya mereka bingung. Tapi mereka tetap mengikuti apa yang dikatakan Odette.

Sampailah mereka di air mancur itu. Kolam berbentuk lingkaran yang cukup besar dengan pancuran di tengah-tengah kolam itu.

Lalu Odette mulai bernyanyi. Sebelumnya dia meminta agar tidak ada yang memotongnya saat ber-nyanyi. Karena akan mempersulit kerja sihir miliknya.

"Dari sini aku bernyanyi, wahai bumi dan langit, beri kami mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, dan hati untuk mengerti..."

Udara di sekitar terasa lebih sejuk. Dan beban mereka terasa berkurang. Ringan dan sedikit lega.

"Tunjukan kami jalan untuk bertemu teman kami yang tersesat, jangan sampai kami juga tersesat..."

Air di kolam mulai beriak-riak. Sedangkan airnya mulai berhenti bermancuran. Nana tampak takjub melihat perubahan tersebut.

"Dengan ini aku bernyanyi, hanya nyanyian sederhana, tetapi dengan segenap hatiku, bukakan jalan untuk kami dan teman kami"

Odette sudah berhenti bernyanyi, air di kolam membentuk sebuah peta. Ada 2 tanda, "x" dan "o".

"Kita ada disini" Jelas Odette sambil menunjuk tanda x.

"Dan mereka disini. Plane Dominator"
Lanjut Odette menunjuk tanda o.

"Dimana itu?" Tanya Miya.

"Jauh di angkasa" Jawab Odette.

Miya terdiam. Dan menunduk. Bagaimana caranya menyelamatkan Alucard, Estes, dan juga Ruby kalau mereka ada di bumi. Sedangkan ketiga temannya jauh di angkasa.

"Plane dominator? Bukankah itu tempat para kastiyan? Kudengar salah satu dari mereka dapat mengendali-kan roh nightmaric spawns" Ucap Freya.

"Kau benar, dengan kata lain dia mengumpulkan orang-orang kuat untuk dikendalikan. Kudengar Argus tunduk kepadanya, Zhask" Balas Odette.

"Dan mereka akan mengambil alih bumi ini. Semuanya bisa ditundukan dan dijadikannya budak. Kita tidak bisa meremehkannya" Lanjutnya.

Karrie bergidik ngeri mendengar perkataan Freya dan Odette. Sedangkan Miya masih tertunduk diam. Apakah yang akan mereka lakukan selanjutnya?

================================
690 kata. Saya sudah mulai pusing mikirin kata-katanya. Sampai-sampai gak ada comedy di chapter ini. Saya harap kualitas cerita ini tetap bagus sampai akhirnya.

Please vomment :)

Mobile Legends: Evil's WhisperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang