16. Kebersamaan

1.1K 87 81
                                    

#WARNING
#CeritaGajeGakPentingPanjang

================================

Mereka berjalan kembali ke kerajaan mereka. Sedangkan elf itu sudah sadarkan diri dan ikut bersama mereka dengan menunggangi smilodon-nya. Dan entah bagaimana Nana juga menunggangi smilodon itu.

"Apa kau bisa berbicara bahasa manusia?" Tanya Zilong.

Tetapi elf itu tidak menghiraukan Zilong. Antara dia tidak mendengar-kan atau tidak mengerti bahasa manusia. Membuat Zilong merasa seperti bicara sendiri.

"Sepertinya dia tidak bisa berbicara bahasa kita" Balas Karrie.

"Ini akan sulit" Lanjut Zilong.

"Aku akan mencoba mengajarinya"
Ujar Nana.

Selama perjalanan Nana mengajari elf itu bahasa manusia. Sehingga elf itu mulai bisa berbicara seperti mereka.

"Rasanya seperti mengurus bayi yang belum bisa bicara ya" Ucap Balmond.

"Kau cocok jadi bayinya. Andai saja kau memakai popok bayi" Ejek Karrie.

Elf itu terkekeh mendengar ejekan Karrie. Dia sudah mengerti bahasa manusia, walaupun masih jarang berbicara. Tapi entah kenapa tiap kali Zilong mengajak dia berbicara, dia pasti memasang wajah kesal.

"Huh? Setidaknya aku tak seperti kau. Pasti saat kau masih bayi itu bandel. Ibumu pasti sangat kesal" Balas Balmond sambil mendengus kesal.

"Jangan ungkit bangsaku" Ucap Karrie dengan nada yang berbeda. Tidak ada nada bercandanya lagi.

"Apa kita perlu memberi nama padanya? Dan juga smilodon-nya"
Tanya Miya.

"Ide bagus sih, tapi..." Balas Zilong.

"Bagaimana kalau Irithel?" Usul Nana.

"Nama yang bagus" Irithel menyetujui usulan Nana.

"Lalu smilodonmu.." Lanjut Nana.

"Leo" Balas Irithel.

Smilodon-nya langsung mendengkur bagaikan senang dengan nama yang diberikan kepadanya.

Sepertinya Smilodonnya sudah mengerti bahasa manusia lebih dulu dari Irithel. Buktinya dia mengikuti Zilong saat diajak keluar olehnya. Walaupun masih belum jelas bagai-mana dia bisa mengerti bahasa manusia sebelum Irithel.

"Kita sudah sampai" Ucap Zilong.

"Ah.. Kalian sudah kembali.. Selamat datang kembali teman-teman" Sambut Freya dengan senyuman lembutnya.

Balmond menyenggol-nyenggol Zilong. Seperti mengisyaratkan dia tentang suatu hal. Sedangkan Karrie nyengir-nyengir melihatnya.

"Apaan sih?" Keluh Zilong kesal.

Freya hanya tertawa pelan melihat tingkah mereka.

"Menemukan sesuatu?" Tanya Freya.

"Tidak, tapi kami membawa anggota baru untuk kerajaan ini" Jawab Zilong

"Siapakah itu?" Tanya Freya lagi.

Dan entah sejak kapan yang tersisa disana hanya Zilong dan Freya. Berduaan.

Yang lain sudah pergi meninggalkan mereka agar berduaan saja.

"Pasti ulah Balmond dan Karrie. Kalian siap kuterbangin" Batin Zilong.

"Seorang elf bernama Irithel dengan Leo, smilodonnya. Dia sangat kuat"
Jelas Zilong.

"Oh.. Ayo masuk" Ajak Freya.

Di perkarangan istana, sudah disiapkan meja-meja beserta kursi. Diatas meja disiapkan piring, gelas, dan juga makanan yang membuat Balmond ngiler.

"Daging, almond, babat, kari, usus...."
Gumam Balmond.

"Diamlah. Dan ilermu netes tuh!"
Seru Karrie.

"Aku lapaaar!!" Seru Balmond.

Nana terlihat berbinar-binar menatap ikan bakar yang ukurannya sangat besar. Namanya juga kucing sih.

"Makanlah sepuasnya" Ucap Kagura.

Irithel yang selama ini membenci manusia mulai membuka hatinya. Dia senang mendapatkan banyak teman dari berbagai ras yang berbeda. Karena selama ini temannya hanyalah Leo dan smilodon lainnya.

Mereka bersenang-senang merayakan kembalinya teman mereka walaupun hanya beberapa hari, mungkin 3 hari pergi. Mereka bukan lagi teman, tapi saudara seperjuangan. Yang membuat ikatan mereka bisa sedekat itu. Walau dari ras yang berbeda dan masa lalu yang berbeda.

"Hayabusaa!! Kalau kau mau nambah bilang aja! Gak perlu makai shadow kill-mu buat nyolong sushi-ku!!!" Teriak Karina hampir terbatuk karena suaranya melengking.

Hayabusa memberi isyarat maaf dan terima kasih. Tidak ada yang tahu bagaimana cara dia makan kalau tidak membuka maskernya. Mungkin dia makan di tempat lain lalu kembali ketempat mereka.

"Kagira, apa kau pernah melihat wajah Hayabusa tanpa masker?" Tanya Karrie penasaran.

"Pernah" Jawab Kagura.

"Ganteng gak?" Tanya Karrie lagi.

"Ra-ha-sia" Jawab Kagura terkekeh.

"Yah pelit" Gerutu Karrie.

Mereka menikmati pesta makan-makan itu. Bukan hanya untuk memuaskan perut yang berteriak. Tetapi juga menikmati kebersamaan mereka. Sungguh malam yang panjang dan hangat sekali.

"Kau... Lancelot?" Tanya Zilong kaget.

"Aku dipihak kalian. Iya'kan sayang?"
Jawab lancelot sembari menggoda kekasihnya, Odette.

"Iya dong.." Balas Odette.

"Uh.. Mataku jadi iritasi. Telingaku jadi budek" Keluh Karrie.

"Iri ya?" Tanya Balmond.

"Emang" Jawab Karrie.

"Kalau gitu mau sama aku?" Tanya Balmond lagi.

Seketika semua pandangan teetuju kepada Balmond dan Karrie.

"Mau.." Jawab Karrie ragu.

"Hore gak single!" Seru Balmond.

"Ditampar ya!" Seru Karrie menampar Balmond pelan.

Mereka semua tertawa melihatnya. Balmond yang sedih karena di PHP-in. Dan Karrie yang menertawakan Balmond karena percaya begitu saja.

Malam yang sangat menyenangkan. Padahal bahaya sedang mengintai mereka dari jauh...

================================
705 kata tanpa author note diatas.
Gaje, panjang dan gak penting kan?
Saya sedang iseng :v

Yang mau ngasih ide ngawur juga bisa lewat comment. Agar makin banyak cerita garing nan krispi di fanfic ini :v

Please vomment :v

Mobile Legends: Evil's WhisperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang