25. Atau masih ada harapan?

1K 87 124
                                    

"Ah, baguslah kau sudah sadar, Estes. Tolong sembuhkan yang lainnya, ter-utama Freya yang terluka parah" Pinta Karrie.

"Sial, akan kuakhiri sekarang juga" Gumam Moskov.

Moskov membentuk sebuah tombak ungu gelap dengan energinya. Tetapi dia dihentikan oleh Tigeral.

"Tidak'kah kau dengarkan Zhask? Jika kalian yang duperkuat oleh bulan dezatred menyerangnya, itu hanya akan membuatnya semakin kuat" Bisik Tigreal kepada Moskov.

"Bisa saja dia bohong" Bantah Moskov

Tigreal menghela napas, dan mem-biarkan Moskov menyerang Zhask.

Moskov melemparkan tombaknya kearah Zhask. Tetapi tombak itu diserap oleh aura hitam pekat Zhask.

"Sungguh bodoh" Ujar Zhask.

Keempat cacing yang ada di belakang-nya mulai mengeluarkan cahaya ungu di mulut mereka. Dan menembakkan laser dengan kecepatan kilat.

Tetapi Moskov berteleportasi ke tempat lain untuk menghindarinya.

"Hampir saja.." Batin Moskov.

Tiba-tiba muncul gagak putih entah dari mana, menyerang Zhask dan pergi ke arah jalan lain.

"Fasha?" Gumam Zhask.

"Kau sudah menipuku, tidak akan kumaafkan. Kau sama saja dengan Alice sialan itu"

Datanglah seorang wanita dengan pakaian serba hitam dan mengenakan penutup mata, diiringi oleh gagak putih yang menyerang Zhask tadi.

"Itu salahmu karena mempercayaiku" Balas Zhask merendahkan wanita itu.

Wanita itu menggertakan giginya. Dia mulai melayang di udara, mengangkat kedua tangannya keatas.

Lantai pijakan Zhask mulai meng-hitam, muncullah roh dari atas Zhask, menghantam Zhask hingga menyisa-kan retakan di lantai.

"Apa dia sudah mati?" Tanya Karrie.

"Belum, Zhask tidak akan mati secepat itu. Kita harus menghancur-kan batu kehidupannya" Jawab Fasha.

"Jadi dia akan mati jika batu itu hancur?" Tanya Fanny.

"Tidak, batu itu ibaratkan nyawa cadangan dari jiwa yang sudah di-bunuhnya. Jika itu hancur, sekali mati tidak akan hidup lagi" Jelas Fasha.

Sebuah laser kembali menyerang mereka. Lebih tepatnya hanya menyerang Fasha.

Tetapi Fasha berubah menjadi gagak putih dan menghindari laser itu.

"Batu kristal berwarna merah. Carilah dan hancurkan" Perintah Fasha.

Fanny menganggukan kepalanya. Dan langsung terbang dengan kabelnya.

"Tidak akan kubiarkan!" Ujar Zhask.

Zhask menembakkan laser dari tangannya, tetapi Fanny lebih cepat dari laser itu. Dan dia berhasil keluar dari ruang itu dengan selamat.

Zhask mencoba mengejar Fanny. Tetapi Tigreal menabrak Zhask, meng-hempaskannya agar tidak bisa me-ngejar Fanny. Dan melontarkan Zhask ke udara.

"Kita tahan dia selama mungkin" Ujar Fasha meyakinkan bahwa mereka pasti bisa mengalahkan Zhask.

Saber melesat kearah Zhask. Meng-angkat Zhask ke udara, dan me-nyerangnya sebanyak 3 kali.

"Aku masih sanggup...." Ucap Freya.

Lukanya sudah disembuhkan oleh Estes, tetapi dirinya masih lemas.

"Kau istirahat dulu saja, kami akan mengulur waktu untukmu" Ujar Karrie sambil tersenyum.

Zhask terus didesak oleh mereka yang memiliki kemampuan untuk me-lumpuhkannya. Zhask tidak diberikan kesempatan untuk menyerang atau berbicara sekalipun.

"Alucard dan Moskov tolong jangan menyerangnya. Dia akan bertambah kuat jika kalian menyerangnya" Perintah Tigreal.

Alucard dan Moskov menganggukan kepala mereka. Walau sebenarnya mereka sangat ingin ikut bertarung.

*Sudut pandang Fanny*

Sudah kumasuki setiap ruang yang kulihat, tetapi tidak kutemukan batu itu. Dimana dia menyimpannya?

Sebelumnya begitu banyak pasukan Zhask yang menghadang kami. Tapi sekarang semuanya lenyap tidak bersisa. Kemana perginya mereka?

"Aku harus cepat-cepat menemukan dan menghancurkan batu itu. Mereka tidak mungkin bisa menahannya selama mungkin. Zhask terlalu kuat" Batinku.

Aku terus terbang dengan kabelku. Walau hanya menggunakan 2 atau 3 kabel untuk menghemat energi, setidaknya ini lebih cepat dibanding-kan dengan mobil Johnson.

"Apa itu?" Gumamku.

Aku menemukan sebuah ruang yang berbeda dari yang lainnya. Di celah-celah pintu ruangan itu mengeluar-kan cahaya merah.

Itu pasti tempat batunya. Pertama aku harus membuka pintu itu bagaimana-pun caranya.

"Sial, pintu ini tidak mau terbuka" Keluhku sambil terus mendobrak.

Kulihat ke kanan, ada celah lain seperti lubang kunci. Aku tidak punya kuncinya bagaimana ini?

Kulihat pedangku. Dan tersenyum.

"Semoga saja bisa" Batinku.

Kutusukkan pedangku ke dalam lubang kunci itu. Dan lubang itu langsung bercahaya berwarna biru.

Pintu itu terbuka lebar dihadapanku. Dan aku memasuki ruangan yang sangat besar. Ada alat aneh yang terus memancarkan cahaya merah kearah bulan. Mungkin itu yang menyebab-kan bulan dezatred tiba lebih awal.

Aku menurunkan tuas itu, cahaya itu berhenti bersinar. Kulirik ke suatu pajangan, batu itu!

Aku berlari kearah pajangan itu, ada jeruji dari laser yang mengurungnya.

Aku mendorong batu itu sehingga keluar dari pajangan. Dan jatuh ke lantai. Batu yang indah, sayang harus segera kuhancurkan.

*Sudut pandang author*

"Sial.. Dia sudah menghancurkannya" Batin Zhask.

"Kurasa bulan dezatred sudah ber-akhir. Kekuatanku sudah kembali seperti semula. Tidak sekuat tadi" Ujar Moskov.

"Baguslah kalau begitu, kalian berdua sudah bisa menyerangnya" Ujar Tigreal sambil menghela napas.

Alucard dan Moskov menyeringai kearah Zhask. Dan Freya sudah berdiri tegap dengan menggenggam pedangnya sekuat mungkin.

"Aku sudah siap" Ujar Freya.

Zhask sudah tidak memiliki nyawa cadangan lagi. Walau dia sudah lebih kuat dari sebelumnya, dia pasti akan tetap kalah karena kalah jumlah.

*Sudut pandang Fanny lagi*

"Tunggu dulu.... Kemana jalan ke-ruangan mereka? Aaargh! Sial! Aku lupa jalan kembali kesana!" Keluhku sambil membanting pedangku.

================================
800 kata :v
Gak tahu seru gak ya chapter yang ini.
Soalnya saya hanya mengetik apa yang terlintas di imajinasi saya :v

Please vomment :D

Mobile Legends: Evil's WhisperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang