CHAPTER 18 -None-

1.2K 119 4
                                    

Typo every where!

Vote dan coment say~

•••

Tadi malam adalah malam panas bagi mereka berdua. Melakukan hal yang paling mereka inginkan saat Chanyeol berpisah dari Seulgi. Mereka berdua bersatu dalam dinginnya malam. Kemarin dimana mereka memadu kasih berdua, jangan lupa mereka juga mempunyai penonton saat melakukan adegan live.

Chanyeol terlebih dahulu bangun daripada Seulgi. Dia memiringkan badannya, melihat Seulgi tidur dengan nyenyak. Ia bisa merasakan wajah Seulgi perlahan membentuk senyuman. Kerutan didahi Seulgi terlihat jelas. Chanyeol mencium kening Seulgi agar dia kembali tidur dengan nyenyak.

"Disaat seperti kau masih saja bisa tidur, tapi aku tetap mencintaimu. Wajah konyolmu selalu terselip diwajah cantikmu."

Seulgi terusik dengan pergerakan yang Chanyeol buat. Perlahan, dia membuka mata. Dia senang karena dia melihat orang pertama saat bangun tidur adalah orang yang dicintainya. Ia ingin setiap kali membuka mata, pertama kali dilihat adalah Chanyeol. Itu adalah impian yang muncul setelah Seulgi bertemu dengan Chanyeol.

"Oh kau sudah bangun? Maaf aku membangunkanmu?"

"Tidak, aku sangat lengket dan ingin segera mandi. Awas, aku ingin kekamar mandi."

Ketika Seulgi berdiri, didaerah selangkangan tidak terasa sakit. Apa dia sudah terbiasa? Sudah terbiasa dengan perlakuan kasar Chanyeol? Atau dia mempunyai alat penyembuh daerah selangkangan sendiri?

"Kau? Tidak merasa sakit? Padahal aku tadi malam bermain kasar."

"Sudahlah! Jangan membahas itu!"

Seulgi dengan tidak tahu malu berjalan santai kearah kamar mandi dengan keadaan telanjang. Jangan sampai lobido Chanyeol naik lagi. Astaga, dia hampir meneguk saliva dengan kasar. 

Chanyeol yang masih dikasur hanya terdiam, benar dia itu Seulgi? Kenapa berubah begitu cepat? Dia tidak peduli. Dia percaya orang yang saat ini ditatapnya adalah Seulgi. Orang yang dicintai Chanyeol. Selamanya. Dia tidak akan pernah meninggalkannya lagi.

"Hey! Kenapa kau melihatku seperti itu huh?"

Apa Seulgi sedang menerima tamu? Dia begitu sensitif. Hanya melihat tubuh yang terlilit handuk, bagaimana Chanyeol bisa melepas pandangan mesumnya? Walaupun dia sudah sering melihat tubuh polos Seulgi tetap saja. Ada hal tersendiri bagi Chanyeol jika melihat Seulgi seperti itu.

"Tidak aku tidak melihat apapun,"

"Yasudah aku akan kebawah. Dan kau! Diam saja dulu. Jangan ada pergerakan! Kau juga masih tidak menggunakan apapun! Aku tidak mau melihatnya lagi!"

Seulgi pergi dan keluar dari kamar dengan tergesa-gesa. Entah, dia mungkin sedang mengalami sesuatu yang sulit dijelaskan.

"Astaga? Kenapa tadi aku begitu ya? Apa aku sedang sensitif melihat miliknya lagi? Astaga Seulgi, kau sudah tertular mesum oleh Chanyeol! Salahkan saja junior itu yang menggiurkan."

Bahkan Seulgi sendiri bingun kenapa dia seperti itu. Dia harus membenturkan kepala kedinding agar mengingat kejadian yang baru dialaminya.

"Nak! Kemari sebentar,"

Seulgi menghampiri Ibunya sedang berada didapur. Dia terlihat sibuk dengan sayur dan lauk pauknya.

"Ada apa bu?"

"Apa kau mau mengambil pesanan ibu didepan? Kira-kira 2 meter dari sini. Mobilnya mogok dan dia sedang kelelahan. Apa kau tidak keberatan?"

"Tidak sama sekali bu, aku pergi."

Danger Love [Chanyeol Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang