CHAPTER 4 -Sehun-

2.9K 302 1
                                    

"Sangat membosankan.. Apa lebih baik aku keluar saja? Tapi Baekhyun melarangku.. Bagaimana ini?"

Mengapa Baekhyun begitu pada Seulgi? Karena Baekhyun tidak mau Seulgi bertemu kembali dengan orang yang hampir memperkosanya. Orang yang hampir merebut mahkota seorang wanita.

Seulgi sekarang berada dirumah mewah Baekhyun. Penjagaan yang ketat bagi Seulgi susah untuk dia keluar dari rumah. Disetiap sudut rumah terdapat banyak bodyguard yang berdiri disana sepanjang hari. Jika dilihat mereka itu seperti boneka manekin. Diam saja tidak melakukan apapun.

"Atau aku kabur saja?"

Seulgi ingin keluar karena sehari dia tidak keluar seperti dikurung dalam penjara. Berlebihan? Itulah Seulgi.
Biasanya saat hari libur atau ada waktu luang dia sering keluar rumah untuk sekedar berjalan-jalan atau naik sepeda. Kegiatan yang ringan tapi bagi Seulgi itu hal wajib yang harus dilakukan.

Seulgi mengendap-ngendap keluar dari kamar, dia juga mempunyai kunci cadangan. Soalnya ia sering dikurung oleh Baekhyun jika tidak menurutinya untuk hal baik.

"Untung semua sedang keluar, hanya ada beberapa yang menjaga. Fyuhh..."

Didepan gerbang Baekhyun memasuki rumahnya dengan mobil sport berwarna hitam. Dia tidak tahu Seulgi sedang melarikan diri, harusnya Baekhyun menyiapkan sesuatu untuk Seulgi agar dia tidak pergi dari rumahnya itu.

Baekhyun berjalan keruang tamu lalu duduk disofa.

Memejamkan matanya beberapa saat karena dia benar-benar kelelahan. Mengurus segala kebutuhan perusahaan milik Ayah Baekhyun. Ia menjadi asisten pribadi diperusahaan Ayahnya. Dan yang jadi pemimpin adalah Ayahnya sendiri.

"Seulgi? Ahh Pasti dia sudah tidur atau aku periksa saja? Pasti dia sudah tidur."

Seulgi melihat kearah bawah dan sialnya Baekhyun sedang berada disana. Baekhyung merentangkan kedua tangan dan kaki. Dia benar-benar sangat kelelahan. Seperti habis..

"Arrghh!! Bagaimana ini? Baekhyun ada dibawah aku harus keluar lewat mana?"

Seulgi mondar-mandir dilantai dua, sedang berpikir bagaimana bisa terhindar dari mata elang Baekhyun. Apa ia harus memanggil Sehun? Atau dia berpura-pura sakit saja? Itu semua tidak mungkin terjadi, semua kebohongan Seulgi pasti akan Seulgi terbongkar bila dihadapan Baekhyun.

Seulgi melihat ada seseorang masuk kedalam rumah dan menghampiri Baekhyun. Orang itu terlihat berbincang-bincang. Kemudian mereka berdua pergi keluar dengan berjalan kaki.

"Untung saja dia pergi huh."

Seulgi mulai menurun tangga dan dia melihat sekitar waspada, kalau ada orang melihat pasti dia digusur paksa kembali kedalam kamar.

"Baekhyun?"

Seulgi menengok kearah sumber suara itu dan dia melihat seorang pria yang sedang melihatnya.

"Siapa kau?"

"Dan kau siapa?"

"Aku Jongin, pasti kau Seulgi kan?"

Sial, Seulgi sudah tertangkap oleh orang yang dikenal Baekhyun pasti dia akan memberitahunya dia pergi dari rumah. Kenapa dia melakukan itu? Rumah mewah Baekhyun sangat sepi dan tidak ada apapun untuk dijelajahi karena Seulgi sudah tau semua daerah yang ada disini.

"Ternyata dia Seulgi, menarik."

Jongin melihat Seulgi dengan seduktif dan juga jangan dengan tatapan setajam elang mencari mangsa pada malam hari.

Seulgi menyadari hal itu dia langsung berlari tapi tangannya dicegah oleh Jongin. Tangan kekar Jongin mengcengkram kuat, bekas tangan Jongin tercetak jelas ditangan Seulgi.

"Tolong lepaskan aku."

Jongin hanya terdiam melihat Seulgi,dia berpikir sia-sia jika ia melepaskan Seulgi begitu saja.

"Kita harus bermain sayang, hanya ada kita berdua disini. Tidak perlu taku aku akan perlahan."

Kemudian Jongin membawa Seulgi kearah sofa,mendudukkan Seulgi secara paksa. Seulgi ingin kabur tapi apa daya tenaga Jongin lebih besar darinya.

"TOLONG AKU!! AKU MOHON!!"

Seulgi berteriak semoga ada orang yang mendengarkannya dan menyelamatnya dari orang mesum ini. Ini adalah orang kedua yang memperlakukan Seulgi seperti ini.

"Ku-kumohon le-lepaskan aku."

Seulgi berpikir keras untuk bagaimana cara melarikan diri. Dan Seulgi punya satu cara yaitu...

"AW!! HEY KAU MAU KEMANA??"

Caranya menendang kepemilikan Jongin. Seperti itu, walaupun Seulgi ceroboh dalam hal apapun tapi cara berpikirnya tidak terlalu begitu cepat juga sih.

"Akhirnya, aku selamat dari orang mesum itu."

Seulgi beristirahat didekat taman yang suka dia pergi kesana. Disana banyak terdapat jajanan kesukaan Seulgi dan juga Sehun sewaktu SMA dulu.

"Seulgi?"

Seulgi melihat Sehun berjalan kearahnya dengan senyuman yang biasa ia tunjukkan. Sehun bisa-bisa membuat semua orang disana jatuh pingsan karena ketampanannya itu.

"Bukannya tidak boleh keluar oleh Baekhyun? Atau kau melarikan diri ya?"

Bagaimana Sehun bisa tahu? Apakah dia mengenal Baekhyun? Tentu, selain bekerja dikafe milik Chanyeol, Sehun juga bekerja diperusahaan Baekhyun sebagai manajer. Yaa, pekerjan yang selalu membebaninya. Tapi tidak sekarang dia sudah keluar dari semua pekerjaan itu. Menurut Sehun semua itu hanya membuang tenaga dan waktu saja.

"Aku mohon Sehun, jangan beritahu Baekhyun pasti aku akan dimarahi habis-habisan."

"Baik, tapi ada satu syarat."

Sehun tidak melewatkan kesempatan ini, ia ingin sekali berduaan dengan Seulgi seharian. Waktu berdua dengan Seulgi begitu susah setelah Baekhyun mengambil Seulgi darinya. Sebenarnya, Baekhyun tidak terlalu suka pada Sehun.

"Apa?"

"Temani aku jalan-jalan satu hari penuh."

"Baik! Ayo!"

Seulgi berjalan duluan tapi berbalik lagi dan menghampiri Sehun. Dengan wajah memerah dia bertanya kembali.

"Kita akan pergi kemana?"

Sehun menggelengkan kepalanya lalu tersenyum. Kebiasaan sahabat itu memang tidak pernah berubah. Dia Seulgi selalu mengingat setiap tingkah diperilakunya. Bahkan jika dia berada jauh Sehun bisa mengetahui hanya dengan suara ketukan kaki. Aneh?

"Aku belum memberitahu kita akan kemana, dan kau langsung saja pergi."

Seulgi tersenyum kikuk. Dia benar-benar harus berkaca setiap kali pergi, agar kejadian yang sama tidak terulang kembali.

"Ayo kita pergi."

"Pergi kemana? Aku sudah lelah Sehun. Bila aku pingsan bagaimana? Kau akan menggendongku?"

"Tentu saja, badanmu itu sangat ringan untuk diangkat. Jika dibandingkan dengan kayu, kau jauh lebih ringan dari itu. Mau aku buktikan?"

"Tidak usah, ayolah Sehun. Besok saja ya? Nanti akan bekerja dikafe baruku. Aku tidak mau terlambat."

"Hanya sebentar Seulgi pasti kau tidak akan menyesal. Aku jamin."

"Tapi aku lapar."

"Makanan ringan sudah aku beli."

"Kalau aku ingin buang air kecil?"

"Sekarang! Ke toilet dulu, ayo kita cari toilet!"

Sehun mengacak rambut, Seulgi pintar sekali membuat orang pusing tujuh keliling, sifat yang tidak disukai Sehun sejak dulu. Dia belum pernah mengatakan ini secara langsung pada Seulgi. Mungkin dia akan tersadar dengan sendirinya. Dia sudah acuh dengan sifatnya yang satu ini.

Kali ini Sehun. Angkat tangan.

Sehun menarik lengan Seulgi menuju mobil hitamnya untuk pergi kesuatu tempat kesukaannya.

Tempat yang menyimpan banyak kenangan, kenangan yang tidak pernah dilupakan oleh Sehun tidak tau dengan Seulgi. Dia masih ingat atau tidak.

•••

Danger Love [Chanyeol Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang