Genta's POV
"Tuh denger! Masih baik lo dimaafin Ana. Kalau nggak gimana?" Kata Genta.
Tak lama kemudian handphone Genta berdering.
Genta lamgsung keluar dari Uks untuk mengangkat telefon.
"Halo?"
"Eh halo nak Genta, ini Mamanya Ana. Ibu bisa minta tolong sama kamu nggak?"
Ternyata yang menelfon mama Ana.
"Enggg minta tolong apa bu?" Tanya genta
"Gini nak, ibu bisa minta tolong anterin Ana pulang? Ibu soalnya ada rapat, terus papanya Ana juga belum pulang jam segini. Tadi juga ibu nelfon supir dirumah tapi nggak diangkat telfonnya."
"Hmm iya ibu, bisa kok, sekarang?" Tanya Genta
"Iya nak, Ana butuh istirahat yang cukup"
"I iya bu, Ana biar saya yang antar pulang." Kata Genta
"Makasih nak"
"Iya ibuu sama-sama"
Tanpa basa basi lagi, Genta langsung menyuruh Alya untuk mengambil tas Ana
"Eh, lo kok nyuruh gua " Kata Alya
"Udah cepetan ambil tas Ana. Ini ibu Sinar yang suruh. Gua tunggu lo di deket mobil gua ya. Cepetan"
Ana pun mulai kebingungan.
"Kenapa lo nyuruh Alya ambil tas gua?" Tanya Ana penasaran
"Mama lo nyuruh gua anterin lo pulang." Kata Genta singkat
"Loh, pak Ahmad emang kemana?"
"Udah gausah bawel. Mama lo intinya nyuruh gua anterin lo pulang. Yuk kita ke mobil gua"
Ana pun langsung turun dari ranjang dan berniat untuk memakai sepatunya.
"Udah lo duduk disitu aja. Gausah turun" kata Genta
"Loh emang kenapa? Gua kan cuman mau ngambil sepatu gua doang" kata Ana .
"Udah. Diem disitu. Dengerin gua"
"Iya deh. Emang lo mau ngapain sih" tanya Ana
Genta langsung mengambil sepatu Ana dan memakaikannya.
Ana yang melihat Genta memakaikan sepatunya kaget.
"Eh lo ngapain pakein gua. Gua bisa sendiri"
"Udah diem lo. Bawel banget. Ini nanggung dah mau selesai" kata Genta
"Nah selesai. Yuk ke mobil" ajak Genta sambil membantu Ana turun dari ranjang.
"Alay banget si. Pake megang gua segala. Mau modus lo ya?" Kata Ana meledek
"Eh siapa juga yang mau modus. Ini supaya lo nggak jatuh lagi. Lo kan hobinya jatoh terus"
"Eh enak aja lo"
Sesampainya di mobil Genta, Genta langsung membukakan pintu mobil untuk Ana.
"Silahkan tuan puteri" kata Genta sambil memegang pintu mobil dan sedikit menunduk
"Ah apaan sih lo" kata Ana
Ana sudah masuk didalam mobil. Dan Genta masih menunggu Alya yang akan membawakan tas Ana
"Eh Gentaa ini tas Ana" kata Alya sambil menyodorkan tas Ana
"Lama banget sih lo. Lo lewat mana si? Lo ngelewatin samudera pasifik sama samudera hindia dulu baru lo nyampe ke mobil gua?" Kata Genta
"Ehe maaf yak tadi gua ke kantin dulu beli minum" kata Alya sambil menggaruk kepalanya
"Hmm kebiasaan lo. Yaudah gua anterin Ana dulu"
"Ana hati-hati , dan lo Genta. Kalau lo sampai Apa-apain Ana gua cekik lo" kata Alya
"Iyaa byee gua duluan ya" kata Ana dalam mobil
Genta hanya menaikkan satu alisnya untuk membalas omongan Alya.
**
Di tengah perjalanan suasana hening. Tak ada satupun yang mengajak ngobrol.
"Ana lo.."
omongan Genta terhenti ketika melihat Ana tertidur .Duh nih anak kecapean kali ya. Makanya ketiduran. Lo lucu juga ya kalau lagi tidur. Cantik, cute , pengen cubit pipi lo deh
Sesampainya dirumah Ana, Genta membangunkan Ana . Tapi Ana tak bangun bangun juga. Mungkin dia terlalu lelah. Dengan terpaksa Genta mengangkat Ana masuk ke kamar Ana. Genta pun mengangkat Ana masuk ke kamar Ana sambil memakai tas Ana
Permisi, Permisii, kata Genta Sambil berusaha mengetok pintu rumah Ana
Bang Dito pun membuka pintu rumah tersebut. Dito sempat kaget karena baru kali ini ada cowok yang berani menggendong Ana.
"Hm hai kak, ini Ana lagi sakit, Saya disuruh mamanya untuk mengantarnya pulang " kata Genta sambil senyum
"Oh iya, masuk masuk"
Genta pun segera masuk dan menggendong Ana masuk ke kamarnya.
Dengan Hati-hati, Genta pun menurunkan Ana di tempat tidurnya.
Setelah itu, Genta langsung keluar dari kamar Ana dan menutup pintu kamar dengan hati-hati
"Makasih ya bro," kata bang Dito
"Iya kak sama-sama"
"Btw lo pacarnya Ana ?" Tanya bang Dito
"Duh, bukan kak, saya teman kelasnya hehe" kata Genta
"Duh gua kira pacarnya. Kalau lo pacarnya juga gapapasih. Lo kan baik"
Genta langsung kaget mendengar perkataan bang Dito barusan.
"Eh maaf gua keceplosan" kata bang Dito
"Iya gapapa kak, saya pulang duluan ya, " pamit Genta
"Iya hati-hati. Kapan-kapan main lagi kesini ya!" Kata bang Dito sambil menepuk bahu Genta
Okee part #9 done. Maaf kalau gamasuk akal, ada typo, atau ada kata-kata yang kurang menarik.
Maafkeun
Tinggalin vote💓💓💓🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
My Only Love
Teen Fiction"Ini, gua beli ikannya 2 . Yang warna biru itu anggap aja gua, dan ikan badut itu lo. Jadi setiap lo liat di aquarium lo, lo selalu ingat gua, dan ini tanda kalau kita udah ga musuhan lagi."