"Obat kesedihan?" tanya Carol pada Sean.
Mata biru pria itu berbinar. "Iya, obat untuk menghilangkan kesedihan. Satu pil saja. Bayangkan! Kamu bisa merasakan kebahagiaan yang paling tinggi."
Carol menatap dua butir pil berwarna putih di tangan Sean. Tidak ada tulisan apa pun di sana. Bergantian dia menatap Sean.
"Kamu yakin?"
"Aku bisa meminumnya di hadapanmu sekarang, tapi aku lebih ingin kita meminumnya bersamaan," ucap Sean sungguh-sungguh. "Perceraian orang tuamu, kehamilan adik perempuanmu, perselingkuhan kekasihmu, tunggakan biaya sewa apartemen, dosen killer, semuanya akan hilang begitu kamu menegak ini."
Carol ragu. Namun ketika dia mengingat semua masalah yang menghimpitnya, sebuah dorongan yang untuk lepas dari permasalahan hidup membuatnya meraih benda yang disodorkan Sean. Rasa sakit, putus asa dan kesedihan yang berputar dalam benaknya akan hilang dengan benda itu. Gadis berusia enam belas tahun itu menghela napas sebelum mengambil pil itu.
"Aku yakin kamu tidak akan menyesal. After you."
Carol menatap Sean sekali lagi sebelum menelan tanpa air. Dia dapat merasakan pil itu meluruh dalam kerongkongannya, meninggalkan jejak panas di leher. Gadis itu menutup mata, menanti keajaiban. Rasa hangat memenuhi benaknya, naik dari perut hingga ke dada. Sesuatu seperti balon mengembang membuat dirinya terasa penuh, utuh. Seperti inikah kebahagiaan? Entah sudah berapa lama dia tidak merasakannya, sejak ayahnya membawa pulang wanita simpanan, sejak adiknya sering keluar dengan pria bertato dan sejak kekasihnya mulai tidak peduli.
Sebuah senyum mengembang di bibir Carol. Senyum lebar pertama setelah bertahun-tahun dia terdiam.
Dirinya terasa melayang di tengah sungai berwarna pink. Balon kebahagiaan membawanya terbang tinggi ke langit-langit penuh dengan awan lembut dan nyaman, sampai akhirnya balonnya meledak.
Carol tersentak dan mendapati dirinya terjun ke bawah. Rasa kehilangan menariknya kuat. Dia meronta, berusaha menahan jatuh tapi tidak ada yang terjadi.
Mulutnya berteriak sebelum akhirnya dia merasakan sesuatu menghentakkan tubuhnya dan mulutnya terasa amis. Darah mengalir dari sana dan tulangnya bergemeretak. Carol kejang sebelum semuanya menjadi gelap dan tenaga meninggalkan dirinya.
Sean menatap gadis yang terbaring tak bernyawa di hadapannya sambil tersenyum sebelum menutup sepasang mata coklat yang terbuka.
"Aku memberikan kebahagiaan sejati, Carol. Kebahagiaan yang tidak pernah ada di dunia yang rusak ini."
_______________________________
#BulanDuelNPC
Tema: #Obat
Genre: Bebas
Waktu: 15 menit
KAMU SEDANG MEMBACA
One Word Challenge
Short StorySatu kata satu cerita. Dari inti menjadi kisah. Selamat datang di dunia di mana makna kata dilerai menjadi sebuah hikayat dan nikmati setiap perjalanan dari zaman lampau hingga masa depan tentang berbagai jenis tokoh dan kehidupan. Selamat membaca...