Sudah lama dia menginginkannya, jabatan yang akan membuat dirinya dipuja. Ketua suku, pemimpin kumpulan, seorang Alpha. Mattheus menatap dari kejauhan Charles yang sedang melolong di atas tebing batu, berlatar bulan purnama sempurna, menampilkan siluet tubuh tegaknya. Seorang omega seperti Matt hanya bisa memandangi dari jauh, cemburu pada alam yang memberikan anugerah kepada yang terpilih. Namun, tidak malam ini. Matt berjalan dengan langkah kaki yang gemetar, membelah kumpulan manusia serigala yang sedang menatap kagum pada Charles yang kini telah mengubah dirinya menjadi sosok manusia. Lunanya, seorang gadis berambut sewarna gandum, menghampiri dan mengecupnya mesra di bibir.
Natasha.
Matt tahu kalau dirinya tidak akan pernah memiliki gadis cantik itu. Luna hanya ditakdirkan bagi Alpha dan Sang Bulan hanya memasangkan seorang mate pada kalangan beta dan alpha, bukan pada omega yang lemah. Demi kejayaan werewolf katanya, bibit lemah harus dimusnahkan. Seumur hidupnya Matt hidup di bawah bayang-bayang, dihina, dicerca, disiksa. Dia tak lebih dari sekedar budak, bersama dengan kawanan omega lainnya.
"Lihat!" seru seseorang dari kawanan, membuat semua mata terarah kepadanya.
Matt tidak peduli dan terus berjalan maju, perlahan dia berjalan dengan dua kaki dan bulu-bulu kehitaman menghilang, digantikan oleh sebuah badan kurus tapi berotot hasil dari melakukan pekerjaan kasar. Langkahnya pincang dan salah satu matanya hilang, tergantikan oleh luka vertikal, bekas penyiksaan entah dari siapa. Matt sudah lupa.
"Ada apa kamu kemari?" tanya Charles, melepas pelukannya dari Natasha dan berjalan pongah ke arah Matt. "Seorang omega tempatnya di luar kumpulan."
Matt menyunggingkan senyum. Giginya yang tak lagi lengkap membuatnya terlihat menyeringai. "Ma-maaf, ta-tapi aku ingin memberikan hadiah pada pemimpin klan." Tangan gemetarnya mengeluarkan sebuah kalung dari tali hitam dengan batu berwarna biru pucat, berkilauan tertimpa cahaya bulan. "Saya mewakili para omega berterima kasih pada pemimpin karena telah mau menerima kami yang lemah ini. Kalung ini diberkati oleh Dewi Bulan, kami memandikannya dengan cahaya bulan selama puluhan tahun."
Tawa Charles menggema, disusul oleh seluruh kawanan. Tanpa banyak bicara dia merebut kalung dari tangan Matt dan memamerkannya ke arah kawanan. "Bagus! Bagus! Kamu sadar diri, Pelayan! Kami memang berbaik hati menerima sekumpulan serigala yang bahkan tidak bisa bertarung."
Matt hanya tersenyum lemah.
Charles menyerahkan kalung itu pada Natasya untuk dipakaikan ke lehernya yang kokoh. Charles melolong dalam wujud manusianya, merasakan tenaga mengalir ke dalam nadinya, sebelum tiba-tiba benda itu mencekik lehernya, membuatnya tidak bernapas.
"K-kau!!!" desisnya menunjuk Matt dengan sisa tenaga, sekaligus memerintahkan para beta membunuh orang yang berani mencelakainya.
Matt hanya tersenyum lebar. Gigi-gigi kuning tak beraturan itu mengejek Charles yang jatuh tidak berdaya. Sebelum dirinya tersentuh oleh cakar para beta, terdengar raungan yang membuat semua perhatian teralih. Puluhan vampir menyerang. Jubah-jubah hitam mereka berkelebatan di antara seluruh kawanan werewolf yang terkejut. Tidak menyangka tempat tersembunyi mereka diketahui musuh. Dalam waktu singkat terjadi pembantaian, darah tertumpah dan tubuh Charles kehilangan hangatnya di bawah cahaya perak.
Matt tetap menyeringai. Jika dia tidak bisa memimpin klan werewolf. Tidak akan ada yang bisa memimpinnya.
________________________________
#BulanDuelNPC
Tema: #Cemburu
Genre: Werewolf
Waktu: 30 menitMencoba pertama kali menulis genre werewolf wkakakakka
Seru juga :3
KAMU SEDANG MEMBACA
One Word Challenge
Short StorySatu kata satu cerita. Dari inti menjadi kisah. Selamat datang di dunia di mana makna kata dilerai menjadi sebuah hikayat dan nikmati setiap perjalanan dari zaman lampau hingga masa depan tentang berbagai jenis tokoh dan kehidupan. Selamat membaca...