#Tapal

68 10 1
                                    

Buna mengayunkan palu godamnya. Terdengar bunyi bedebum yang kuat. Sekali, dua kali, tiga kali. Ketika dia selesai, dia meletakkan palu besi seberat lebih dari dua puluh kilogram di tanah, lalu mengusap peluhnya. Tugasnya sudah selesai. Dipandanginya tapal-tapal yang sudah terpasang mengelilingi batas desa. Dengan begini, tidak akan ada lagi yang celaka. Buna tersenyum.

"Kakak!" seru Cano, sang adik sambil melambaikan tangan. Dia berlari ke arah pemuda berusia dua puluh tahun sambil tersenyum. "Aku membawa bekal!"

Buna mengambil bungkusan kain yang dibawa oleh anak berusia tiga belas tahun itu, membukanya dan mengendus ikan bakar yang dibumbu rempah, buatan ibu mereka. Nasi putih mengepul hangat membuat perutnya keroncongan meminta jatah. Pemuda itu segera duduk di tanah dan menyantap makan siangnya sebagai upahnya bekerja sejak matahari terbit.

"Bagaimana, Kak?" tanya Cano penasaran, ikut duduk di perbatasan, dekat tapal yang baru saja ditancapkan. Anak itu melihat kakaknya dengan tatapan kagum.

"Beres!" sahut Buna di sela-sela kunyahan. "Seluruh tapal sudah terpasang. Dengan begini tidak akan ada lagi orang yang tersasar ke hutan karena berjalan terlalu jauh dari desa." Pria berambut coklat tua pendek itu melahap ikan pertama, menyisakan duri-duri yang dikeluarkan satu per satu dari mulut.

"Wah! Kalau begitu, tidak akan ada lagi orang yang dimangsa oleh Saleleo!" seru Cano riang, menyebutkan monster yang konon bersemayam di hutan gelap.

Buna mengangguk sambil memasukkan suapan nasi, terlalu sibuk untuk menjawab. Fokusnya terarah pada makan siang yang memuaskan lapar.

"Bagus, Kak! Desa akan lebih aman dengan tap--"

Ucapan Cano berhenti. Semuanya berlangsung begitu cepat. Nasi yang digenggam oleh Buna berhenti di udara sementara pemuda itu melihat adik satu-satunya dilahap oleh sesosok makhluk serupa harimau namun dengan gigi taring lebih panjang dan berukuran raksasa. Terdengar geraman kasar sebelum makhluk itu menyeret apa yang tersisa dari diri Cano ke hutan. Buna tertegun.

Tapal hanya memberi batas agar orang yang berada di desa tidak keluar, tapi tidak bisa menahan makhluk yang ingin masuk ke dalam.

_________________________________

#DuelNPC
Tema: Tapal
Genre: Bebas
Waktu: 15 Menit

One Word ChallengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang