Prolog

20.3K 676 3
                                    

Seorang perempuan yang bernama Ichella Rasha berjalan dengan dahi yang mengerenyit setiap kali Ia merasa siswa-siswi yang berlalu lalang memandangnya sinis. Bahkan temannya, Juli, malah menjauhinya dan menghindari kontak mata dengannya. Ia ingin bertanya namun Ia takut malah dicueki oleh sahabatnya. 

Seketika ingatannya terputar ketika seorang lelaki yang hanya ia tahu kakak kelasnya tak sengaja ditabraknya dan karena kepolosannya yang lebih dari rata-rata, lelaki itu mengancamnya. Ingatan itu membuat kakinya melangkah ke lantai atas. 

"Semoga gak disinisin." Gumam Chella sambil melangkahkan kakinya di koridor kelas 11. Ia menghela nafas ketika kakak kelas yang sedang berjalan tidak peduli dengan kehadirannya. Chella berjalan menuju laki-laki yang sedang berdiri di depan kelas XI IPA-3. 

"Kak, boleh bicara?" Ucap Chella tanpa berbasa-basi. 

Angkasa Alvian -- lelaki itu, sekilas tersenyum miring lalu menatap perempuan di depannya dengan alis terangkat satu. Lelaki itu menyandarkan punggungnya di tembok belakangnya lalu sedikit menaikkan dagunya angkuh.

"Kakak ngomong apa ke mereka?" 

"Gue?" Balas Angkasa santai

"Masa tembok?" Sahut Chella sambil mendengus lelah. Sementara Angkasa menahan tangannya mati-matian untuk tidak memiting leher perempuan di depannya. 

Masih untung lo polos, cewek lagi. Coba cowok, terjun lo ke jurang. Batin lelaki itu.

"Gue cuma ngomong kalau siapapun yang deketin lo, bisa aja mereka dikeluarin dari sekolah." Ucapan itu membuat perempuan itu melongo. Angkasa tersenyum puas melihat reaksi perempuan yang lebih pendek 20 cm darinya. 

"Terus aku harus gimana?"

"Ya gak gimana-gimana."

"Serius, kak! Apa aja deh, asal aku bisa ngomong sama sahabat aku!" Ucap Chella serius sambil mendongak lelaki di depannya dengan mata polosnya. Ia bahkan tidak menyadari bahwa beberapa pasang mata menatap dirinya horor. 

"Segitu gak punya temennya sampe lo mau lakuin apa aja?" Angkasa tersenyum meremehkan. Chelle menggeleng pelan, membuat Angkasa mengerenyitkan dahinya. 

"Aku mau nagih uang aku yang dia pinjem kemarin." 

"Ha?" Beo Angkasa dan menatap perempuan di depannya bingung. Ia kira perempuan ini benar-benar hanya memiliki satu teman, dan ternyata Ia lebih mementingkan uangnya. 

"Jadi aku harus gimana?" 

"Gampang. Kalau lo setuju, semuanya bakal balik kayak biasa dan mungkin lebih baik dari biasanya." Chella mengerenyit lalu memandang lelaki itu penasaran. Mengerti arti dari raut wajah Chella, Angkasa membungkukkan badannya dan membiarkan wajahnya sejajar dengan perempuan itu. 

"Jadi pacar gue." 

"Hah?" 

Dari situlah, masa-masa SMA Chella yang semula biasa saja dipenuhi oleh lelaki bernama Angkasa. 

****

Mulmed : Angkasa Alvian

My TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang