Part 25 - Iseng iseng berhadiah

7.3K 454 30
                                    

Maaf! Aku gak ada waktu soalnya buat update kemarin-kemarin

Jadwal aku padet nih Mak :"

TO bulan ini tinggal Rabu dan Kamis 

Tahun ini hari kasih sayang bersama Tryout :)))))

****

"ANGKASA! HUAAA!"

Semua murid yang berada di koridor sontak mengalihkan pandangannya ke arah seorang perempuan yang kini sedang menangis sambil berjalan ke lantai atas. Semua orang menerka-nerka apa yang terjadi sampai akhirnya mereka melihat Juli ikut mengejar Chella diikuti dua orang lelaki yang panik. 

"Eh! Woi! Astaga, mati gue hari ini!" Ucap salah satu lelaki itu. Lelaki lainnya memandang pasrah dengan apa yang terjadi bila Chella dan Juli mengadukan kejahilan mereka berdua kepada dua orang yang disegani satu sekolah.

"Chel! Astaga, gue cuma bercanda!" 

Chella menengok dan memandang kedua lelaki itu dengan sinis namun matanya masih berkaca-kaca. "Tapi tas aku basah! Buku aku juga!" 

"Ya Allah, gak sengaja itu mah! Nih si tai yang nyenggol!" Calvin, lelaki itu menyikut lelaki di sebelahnya. 

"Enak aja! Kan itu juga salah lo sendiri, Chel. Siapa suruh lo naro botol minum yang kebuka di deket tas lo." Ucap Angga tak mau disalahkan. 

"TUHKAN! AKU SALAH LAGI." Chella melanjutkan perjalanannya dan menghiraukan kedua lelaki yang kini sedang saling menyalahkan dan terdiam disitu. Juli yang bingung harus ngapain pun hanya mengikuti Chella yang berjalan sangat cepat ketika melihat Angkasa dan Langit baru saja keluar dari kelasnya. 

"Langit!" Teriak Juli agar kedua orang itu melihat apa yang terjadi dan apa yang membuatnya bingung. 

Kedua lelaki itu menoleh dengan santai dan sedetik kemudian wajah Angkasa menjadi bingung tercampur khawatir, sedikit. 

"Tas aku basah!" Adu Chella sambil berjalan mengikuti Angkasa ketika lelaki itu membawanya ke pinggir koridor. Para murid pun sudah tidak penasaran lagi, hanya saja mereka kembali menerka-nerka apa yang dilakukan oleh Angkasa. 

"Terus? Kenapa nangis?" Ucap lelaki itu sambil mengusap pipi Chella. 

"Buku aku basah, gara-gara Calvin sama Angga. Tadi mereka ambil kotak pensil aku, pas aku kejar Angga nyenggol meja aku terus botol minumnya jatoh pas ke tas aku!" Ucapnya lagi sambil memasang raut kesal. Angkasa terkekeh pelan lalu mengelus rambut Chella. 

"Mana setannya?" 

"Di bawah!" 

"Ayo." 

Sekarang, semua murid dengan sedikit melirik-lirik was-was jika Angkasa mengamuk atau menonjok salah satu dari dua lelaki idiot itu. Sementara kedua lelaki itu hanya menatap satu sama lain dengan pasrah. 

****

Chella tersenyum sambil memakan es krim yang tadi dibelikan oleh Calvin dan Angga. Setelah Angkasa mengancam untuk 'fight' dengannya jika mereka tidak menuruti apa mau Chella, kedua lelaki itupun membeli 10 es krim sesuai keinginan perempuan itu walau enggan. 

Sekarang, Chella dan Angkasa sudah berada di apartemen milik lelaki itu. Chella juga sudah diberi kamar sendiri sejak beberapa minggu yang lalu. 

Angkasa hampir saja memejamkan matanya jika Chella tidak menyenggol lengannya. Lelaki itu menoleh ke arah perempuan yang kini sudah tak lagi memakan es krim. Mulutnya yang belepotan membuat Angkasa ingin membersihkannya, dengan....... 

Tisue. 

Angkasa mengambil tisue yang memang ada di meja lalu membersihkan mulut perempuan itu lalu melempar ke tempat sampah kecil yang ada di sudut ruangan. 

"Apa?" 

"Aku cuma mau ingetin, kalau kamu mau tidur, meremin mata ya?" Ucap Chella lalu perempuan itu terkekeh dan berjalan ke arah kamarnya. Angkasa menghela nafasnya. 

"Untung gue sayang loh. Kalau enggak, gue lempar dah dari rooftop!" Gerutu Angkasa lalu pergi ke kamarnya untuk beristirahat. Setidaknya untuk saat ini, Ia ingin melupakan beberapa masalah di kepalanya. 

****

Maaf pendek dan typo-typonya :(

Tapi jangan lupa Voment ya :D

Dear siders, 

kalian jangan pelit2 buat comment dan vote ya :'D

Btw, Happy sunday 

Dan mungkin aku bakal jarang update karena bentar lagi ada Ujian praktek, sekolah, dan UN. 

Mohon perngertiannya :))

Salam Cinta,

Milla. 

My TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang