Part 17 - Demi Chella!

7.7K 463 13
                                    

Happy Reading! 

****

Chella berjalan sendirian di taman sambil menunggu Angkasa yang katanya ada urusan. Ia mendengus saat menyadari Ia sudah 2 jam di sini tanpa melakukan apapun selain mengecek jam di ponselnya. 

"Ngapain sih?" Gumamnya lalu memutuskan untuk berjalan-jalan di taman yang luas namun sepi itu. 

Chella menyapukan pandangan ke sekeliling kemudian mendengus pelan, lagi. Ia tidak menemukan apapun yang menarik perhatiannya. Sampai akhirnya Ia melihat penjual permen lalu Ia tersenyum senang dan berjalan ke sana. 

"Mau beli apa neng?" Ucap penjual permen itu. 

Chella melihat-lihat lalu pilihannya terjatuh ke arah lolipop yang berukuran sedang. Namun saat Ia mengambil, ada tangan lain yang ikut mengambilnya. Chella sontak mendongak dan terkejut dengan orang yang ada di sebelahnya. 

"Ka-kakak?" 

Lelaki itu juga sama terkejutnya lalu Ia menarik kembali tangannya. "Chella? Ambil aja dulu, abis itu kita ngobrol ya?" Chella mengangguk lalu cepat-cepat membayar dan menyusul lelaki itu yang sudah duduk di salah satu kursi. 

"Kakak kemana aja?" Ucap Chella dengan pandangan sedih namun senang. Lelaki itu mengusap puncak kepala Chella lalu tersenyum. 

"Gak kemana-mana. Kakak tinggal di kota ini kok," Lelaki itu membuka bungkus lolipop milik Chella lalu menyuruh Chella memakannya. Lelaki itu tentu sangat terkejut melihat adiknya di taman ini. 

"Kakak kenapa... pergi dari rumah?" Lelaki itu mengalihkan pandangannya ke depan dan menghela nafasnya. 

"Gue cuma ngerasa bersalah aja udah nyakitin mama. Mama sama papa nyariin?" Chella mengangguk lalu ikut memandang ke arah depan. 

"Aku kira, kakak pindah ke luar kota, atau bahkan luar negeri." Chella memandang kakaknya yang terlihat semakin tinggi itu. Ia menyenderkan kepalanya di bahu lelaki itu lalu menghela nafasnya. 

"Kakak kapan mau pulang?" 

Lelaki itu mengendikkan bahunya lalu merangkul adiknya dengan pelan. "Gue takut, Chel. Takut kalau nanti gue berantem lagi sama mama." 

"Tapi udah hampir dua tahun kak. Kakak tega sama aku?" Ucap Chella sedikit dramatis dan membuat lelaki itu terkekeh. Lelaki itu mencubit gemas pipi Chella. 

"Lucu banget sih, adikku!" Ucap lelaki itu lalu terkekeh bersama Chella. Mereka melanjutkan pembicaraan mereka dengan curhatan-curhatan Chella tentang sekolahnya, temannya, lalu apa saja yang kakaknya lakukan. 

Lalu omongan mereka berhenti begitu saja ketika satu pukulan mendarat di pipi kakak Chella. Chella tersentak lalu menatap ke arah Angkasa yang baru datang itu bingung. 

"Kamu kapan nyampenya?" Tanya Chella sambil berdiri dan berjalan mendekati Angkasa. 

"Sejak lo curhat-curhat ke si brengsek ini!" Lelaki yang sedang meringis itu sontak menatap tajam Angkasa. 

"Maksud lo apa?!" Ucap lelaki itu keras. 

"Lo yang maksudnya apa! Dia itu cewek gue, main-main lo, hah?!" Sembur Angkasa galak. Lelaki itu melebarkan matanya ketika mendengar pernyataan itu. 

"Gue kakak kandungnya!" Balas lelaki itu, Angkasa mengerenyitkan dahinya lalu menatap Chella yang kini berdiri di tengah-tengah mereka berdua, yang tengah dilanda emosi. 

Dengan polos, Chella menarik tangan Angkasa dan tangan kakaknya. Ia membuat kedua tangan itu bersalaman meski kaku dan terpaksa. "Kak, ini pacar aku, Angkasa." Ucapnya kemudian beralih ke Angkasa. 

"Sa, ini kakak aku.. Kak Reyhan." 

****

Kini Chella berjalan di tengah dua lelaki yang saling melemparkan tatapan tajamnya satu sama lain. Tak jarang, ketika Chella lengah, mereka saling menabok atau menendang. Mereka kini sedang berada di mall untuk makan bersama, atas paksaan dan permintaan Chella. 

"Kalian kenapa sih?" Ucap Chella sambil memandang kedua lelaki itu bergantian. Dengan kompak mereka menggelengkan kepalanya. Chella mendengus lalu berhenti, membuat kedua lelaki itu ikut berhenti. 

"Kalau kalian kayak gini terus, yaudah aku makan aja sendiri. Sebelom kalian baikan, gak usah ketemu sama aku!" Ucap Chella tegas ke arah kedua lelaki yang kini mendengus lelah. 

Ketika Chella sudah tidak berada di sana, mereka bertatapan satu sama lain. Angkasa menghela nafasnya lalu mengulurkan tangannya. 

"Gue mau damai." Ketus Angkasa. "Demi Chella," Lanjutnya. 

Reyhan membalas uluran tangan Angkasa lalu mereka bersalaman hanya 2 detik. "Demi Chella." Ucap Reyhan juga. Mereka berdua lalu berjalan ke arah restoran yang tadi Chella masuki. Lalu duduk di meja yang sudah Chella tempati dengan Angkasa di sebelah perempuan itu dan Reyhan yang duduk di depan adiknya. 

"Udah baikan?" Tanya Chella memastikan. Kedua lelaki itu mengangguk diikuti senyuman senang oleh Chella. 

Angkasa tersenyum kecil, begitu juga Reyhan yang tersenyum ke arah Chella. Kedua lelaki yang sangat gengsi mengucapkan kata damai satu sama lain bahkan dengan mudahnya berdamai hanya karena satu perempuan. 

Perempuan yang sama berharganya di mata kedua lelaki itu. Di mata Angkasa, pacarnya dan Reyhan, kakak kandungnya. 

****

Hellaw! 

Abis nonton SCUS nih :D

Gemay sama filmnya :'D

Jangan lupa nonton ya, sama pacar, sahabat, temen, atau mantan. Hehe. 

Jangan lupa juga untuk vote dan comment!

Selamat beristirahat! 

-04-

My TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang