Part 12 - Kebun Binatang di Hari Sabtu

7.7K 448 7
                                    

Angkasa sudah berada di rumah Chella dari satu jam yang lalu. Ia menghela nafas untuk yang kesekian kalinya, Ia bahkan sempat berpikir kalau Chella akan membawa koper menuju kebun binatang.

"Chella! Kamu lama banget sih! Pacar kamu udah nungguin!"

"HAH?! KOK MAMA GAK BILANG SIH?!" Teriak Chella dengan suara cukup keras. Angkasa dan Rena, mama Chella sampai meringis kecil.

Tak lama terdengar suara gedebag gedebug dari lantai atas. Lalu Chella turun dengan baju kaos berwarna kuning yang dimasukkan ke celana pendeknya yang berwarna hitam. Perempuan itu terlihat mengambil sneakers berwarna putih dan memakai tas gendong kecil berwarna hitam.

"Hayu, Sa! Mama aku pergi dulu ya!" Angkasa berdiri dari sofa ruang tamu lalu berpamitan kepada Rena.

Mereka berdua langsung berjalan menuju mobil Angkasa dan memasuki mobil itu. Angkasa sempat terpukau dengan tampilan Chella yang menurutnya sangat berbeda. Awalnya Ia ingin menyuruh perempuan itu berganti pakaian karena celananya yang cukup pendek.

"Ayo jalan, pak supir!" Ucap Chella sambil menepuk pundak Angkasa pelan. Angkasa mendengus lalu mulai melajukan mobilnya.

"Lo gak tau gue nunggu udah satu jam?" Tanya Angkasa kemudian. Chella menoleh terkejut lalu memukul lengan Angkasa yang sedang memegang stir mobil.

"Aduh! Kenapa gue yang dipukul?"

"Kamu gak bilang kalau udah sampe rumah!" Ucap Chella tak mau kalah.

"Gue udah chat lo, ya!" Balas Angkasa tak mau kalah juga.

"Kan aku lagi mandi, ganti baju, siap-siap lah pokoknya. Mana mungkin aku liat hape?!" Balas Chella lagi.

"Kan ada notifikasinya kali di layar hape lo!"

"Kan aku gak liat hape!" Chella semakin nyolot dan Angkasa semakin ingin menendang pacarnya jauh-jauh.

"Iya dah, gue salah. Iya." Ucap Angkasa setengah hati. Ia menghela nafas lelah.

"Gitu kek! Kan udah kodratnya, cowok selalu salah dan cewek selalu bener." Ucap Chella sambil menyengir lucu.

"Gue ngalah gara-gara lo pacar gue. Coba nggak, udah gue tendang lo ke ujung dunia."

"Dunia emang ada ujungnya?"

"Bodo amat." Ucap Angkasa.

Chella terkekeh melihat muka masam lelaki di sebelahnya. Ia kembali memandang ke depan dan tiba-tiba Ia teringat Juli dan Langit.

"Juli sama Langit gimana?"

"Lagi di jalan katanya."

"Kayaknya mereka mau jadian deh," tebak Chella. Angkasa berdeham lalu menoleh sebentar, setelahnya Ia kembali terfokus pada jalanan di depan.

Chella menyetel radio di mobil lalu beberapa kali Ia menyanyi kala ada lagu yang Ia tahu. Angkasa terfokus meski diam-diam Ia terpukau dengan suara Chella yang bisa dibilang di atas rata-rata.

Tidak seperti Renata yang seperti.. tikus kejepit.

Lupakan soal Renata.

Angkasa kembali menoleh ketika Ia tidak mendengar Chella menyanyi lagi. Ia tersenyum ketika melihat perempuan di sebelahnya sedang terlelap. Ia memandang ke depan lalu dengan hati-hati Ia menaruh bantal leher yang ada di kursi belakang ke leher Chella.

****

Acara ke kebun binatang kali ini cukup menghibur Angkasa dan Langit. Di mulai dari Chella yang terus menerus bercerita dan dibalas dengan komentar polos dari Juli lalu sebaliknya.

Lalu Langit yang dipaksa berfoto dengan monyet dan Angkasa yang dipaksa berfoto dengan ular. Bukannya mereka malu, tapi Chella dan Juli malah menertawai mereka karena raut wajah mereka yang kaku ketika difoto.

Tak hanya itu, Langit yang tak sengaja menginjak kotoran burung dan Chella yang berteriak ketika kepala Zebra masuk ke dalam mobil saat mereka belum masuk ke area khusus berjalan.

"Capek?" Chella mengangguk lalu duduk di sebelah Angkasa.

Mereka berempat kini sedang berada di restoran yang berada di luar kebun binatang itu. Kedua pasangan itu duduk berhadapan. Chella dan Juli sudah menelungkupkan kepalanya di lipatan tangan karena capek. Sedangkan Angkasa dan Langit tetap setia pada wajah datarnya.

Tangan Angkasa beberapa kali mengelus pelan rambut Chella. Lalu satu pelayan datang untuk menaruh makanan dan membuat kedua perempuan itu terpaksa mengangkat kepalanya.

"Makan dulu." Chella mengangguk lalu mulai menyuapkan makanan yang tadi Ia pesan, sama seperti ketiga orang lainnya.

Restoran itu cukup ramai karena masih jam 3. Mereka sempat menunggu beberapa menit untuk mendapat tempat duduk dan dimanfaatkan dengan baik oleh Juli dan Chella dengan berfoto-foto.

"Abis ini mau langsung pulang?" Chella menatap ke atas, berpikir.

"Mau mampir ke apartemen kamu." Ucap Chella. Angkasa terlihat berpikir lalu kemudian langsung mengangguk setuju. Chella tersenyum.

"Wah! Lo polos-polos mainnya berduaan sama cowok ya! Gak nyangka gue, Chel." Ucap Juli dramatis sambil menggeleng-geleng. Langit yang berada di sebelahnya tersenyum kecil.

"Shut! Berisik!" Ucap Chella sambil menaruh telunjuknya di depan bibirnya lucu. "Lagian kamu iri aja sih, ke rumahnya Langit sana!" Lanjutnya santai.

Juli melotot dan menjitak kepala Chella. "Lo kalo ngomong asal ya!" Ucapnya. Angkasa yang melihat perdebatan kedua sahabat ini terkekeh pelan lalu mengelus kepala Chella yang dijitak Juli.

Chella mendengus lalu berbalik menjitak Juli. "Main jitak-jitak aja! Sana! Gak usah sok-sok malu-malu gitu deh!" Chella tersenyum kemenangan.

"Ayo pulang."

****

Jangan lupa voment :D

Goodnight buat semuanya apalagi yang gak diucapin sama doi (:

Selamat Tidur!

-Penulis yang lagi patah hati-

My TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang