Part 14 - Streaming

8.6K 490 17
                                    

Warning!

Yang jomblo usahain bacanya jangan sendirian

Apalagi di kamar. 

****

Chella membuka kedua matanya perlahan lalu menguap. Ia menoleh ke arah jam yang menunjukkan pukul 8 pagi. Ia kemudian membalikkan badannya dan tersentak karena melihat seorang lelaki yang sedang menatapnya. 

"Astaga! Aku kira kamu setan!" 

Angkasa mendengus lalu merentangkan tangannya. "Masih belom puas peluknya. Kemarin malem lo malah punggungin gue!" Ucap Angkasa sambil menatap Chella memelas. 

Chella menggeleng. "Belom boleh peluk-pelukan!" 

"Bodo. Peluk!" Ucap Angkasa lagi dengan tangan terbuka. Chella menggigit bibir bagian dalamnya tanpa menatap Angkasa. 

Tingkah Chella pun membuat Angkasa gemas. Angkasa dengan cepat menarik tubuh Chella sampai perempuan itu menindih badannya. Chella sontak membelalakan matanya dan hendak turun. 

"Angkasa! Ntar kalo ada yang masuk gimana? Ntar kita dianggep ngapa-ngapain!" Ucap Chella panik. Angkasa hanya diam menatap wajah Chella sementara kedua tangannya memeluk pinggang Chella erat.

"Gapapa. Atau biar boleh meluk lo sepuasnya, besok kita nikah?" 

Chella sontak menabok pelan pipi Angkasa. "Jijik banget sih!" Angkasa terkekeh lalu menurunkan Chella ke sampingnya. 

"Sana mandi. Bau!" Ucap Angkasa sambil menatap Chella. 

"Kamu juga belom mandi." 

"Udah."

"Kapan?

"Satu jam yang lalu," ucap Angkasa sambil melihat jam di dinding. Chella sontak turun dari kasur lalu melempar Angkasa dengan bantal kepalanya. 

"Bukannya bangunin!" Omelnya. Angkasa menaikkan salah satu alisnya. 

"Kasian, lo pules banget." 

Chella mendengus lalu masuk ke dalam kamar mandi. Angkasa terkekeh pelan melihat kelakuan gadisnya. 

"Lucu, pengen cepet-cepet gue halal-in." Sesaat kemudian lelaki itu menabok pipinya sendiri. 

"Astaga!" 

****

Chella sekarang sedang memasukkan baju-bajunya ke koper yang bercorak seperti keramik itu. Tadi setelah Ia mandi, Ia langsung memaksa Angkasa untuk mengantarnya mengambil baju lalu setelah itu baru sarapan. 

Chella tersenyum senang ketika Ia sudah selesai dengan kegiatannya. Perempuan itu membawa baju sebanyak-banyaknya karena orang tuanya tidak memberi tahu kapan mereka akan pulang. Jadi Chella hanya mengira-ngira. 

Ia akhirnya turun dengan membawa koper yang lumayan besar dan berat itu. Lalu setelah sampai kembali di lantai, Ia menggeret kopernya ke Angkasa yang kini berdiri di samping mobilnya. 

Dalam hati Chella berteriak heboh melihat Angkasa yang menurutnya semakin tampan. Namun Ia berusaha menetralkan wajahnya. Angkasa yang melihat Chella datang langsung membawa koper itu dan memasukannya ke bagasi. 

My TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang