02

375 20 1
                                    

Banyak teman laki-lakinya yang tidak suka dengannya. Tapi mire tidak peduli akan hal itu. Yang paling terpenting adalah tujuannya.

Setiap hari dia pergi ke gudang sekolah untuk berlatih sihirnya. Gudangnya juga cukup luas dan barangnya tidak begitu berdesakan. Bagaimana gak berdesakan kalau bangkunya sudah diatur sama mire dengan sihirnya.

"Selagi tidak ada yang mengetahui ini aku akan terus melakukannya" gumamnya dengan senyum sinis.

==otw kembali kekelas==

Seorang gadis berlarian dari ujung koridor dan menabrak mire yang sedang berjalan.

Brakk...

"Itai... " kata gadis itu sambil memegang kepalanya.

"Awww..." pekik mire.
"Berjalanlah dengan benar" gerutu mire.

"Gomennasai desu" kata gadis itu.

Diam dan bangkit sambil membersihkan bajunya.

'Aahh... Dia.. Dia kakkoi' kata gadis itu kagum.

"Mmm... Apa kau anak baru?" tanyanya pada mire.

"Iyah" datar.

"Apa kau mire? Kenalkan aku ryuka dari kelas--" terpotong.

"Masa bodoh" cuek.

Jlllebbbb...

'Cool banget tu cowok, jadi makin penasaran sama dia' (penasaran)

Ryuka hanya melihat mire yang mulai menjauh.

Dia adalah siswi kelas 10-B yang memiliki rambut panjang hitam polos. Selama ini dia mendengar rumor mire kalau dia anak pindahan dari schotlandia yang tampan.

==pulang sekolah==

Mire memasuki pintu rumahnya dan melalui foto keluarganya. Tapi sejenak dia melihatnya kembali dan mengambil bingkai foto itu.

"Tenang saja ayah ibu aku akan membalaskan dendam kalian"

Tingg... Tongg...

-Bel rumah berbunyi-

"Siapa yang datang jam segini?" keluh.

-Membuka pintu-

"Kau" lihatnya pada seseorang didepan pintunya.

Dan ternyata itu ryuka. Penasaran sekali dia kepada mire.

"Mau apa kau kemari?" datar.

"Aku baru menyadari kalau kita tetangga, walau dua komplek dari sini" gugup.

"Lalu?" datar.

"Ini, ibuku memberikan ini kepadamu" memberikan kue manju pada mire.

-menerima kue itu-

"Oh" singkat.

'Jawabannya menohok sekali, singkat, padat dan jelas' (batin)

"Itu saja?" tanya dengan datar.

-mau menutup pintu-

"Mm... Tunggu" mencegah.

-membuka pintunya lagi-

"Apa?" tanya datar.

"Kau tinggal sendiri?" pertanyaan yang garing -_-

"Ya" lagi-lagi singkat.

-mau menutup pintu lagi-

"Eehh.. Tunggu, tunggu" cegah lagi.

"Apa sih maumu?" kesel.

"Apa aku boleh bertamu kerumahmu" pertanyaan yang bakalan ditolak.

"Tidak" langsung menutup pintu.

-diam-

'Tuhkan, pertanyaanku unfaedah yang garing' batin.

Ryuka akhirnya pulang dan mulai pergi dari rumah mire.

'Cuek banget yah, mire •_•' batin.

Ryuka berjalan pulang sambil menghela nafas.

I'M WERE WOLF🐺Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang