04

245 15 2
                                    

"Itu..." menunduk.
"Aku selalu dijauhi teman-temanku, mereka meninggalkanku begitu saja. Padahal aku tidak melakukan apa-apa. Aku malah diperas oleh mereka. Meminta uangku dan mengancamku" curhat.

"Oh" singkat.

"Kau ini, disaat-saat orang lagi sedih kau malah jawab 'oh' saja" ngambek.

"Hem..." sedikit berdehem.

"Aku heran padamu, kenapa aku merasa kau seperti lain dari manusia normal lainnya" jujurnya.

Degg...

'Apa dia tau diriku? Tidak, tidak ada yang mengetahui ini semua' batin

"Apa maksudmu?" pura-pura.

"Kau seperti setengah manusia dan setengah apa aku juga tidak tau" tambahnya.

'Apa ryuka mulai mencurigaiku?' batin.

"Apa kau bercanda?" menutupi.

"Tidak, aku hanya saja bisa merasakan auramu. Aku memang sejak lahir bisa merasakan berbagai aura dalam diri orang-orang disekitarku" ungkapnya.

'Gawat!' batin.

-menelan ludahnya-

"Apa? Kenapa kau berkeringat?" tanya.

"Apa? Aku hanya gerah" bohong.

"Hahh... Sudah kuduga itu" melihat mire dengan mata disipitkan.

'Terbongkar sudah' batin.

"Siapa kau sebenarnya mire?" melihati mire.

-terdiam-

"Ayo jujur, aku tidak akan membocorkan hal ini kepada siapapun. Karena aku tau kau itu SILUMAN"

-mire semakin terdesak-

"Baiklah, baiklah... Aku memang siluman" akhirnya jujur.

"Benar dugaanku, aura merahmu itu sudah terlihat mire" tambahnya.

"Kau ini, senang sekali mendesak orang sampai tidak bisa berkata-kata" datar.

"Hahahahahhaha... Jadi kau ini siluman apa?" tanya lagi.

"Serigala"

-kaget-

"Apa?"
"Aku kira siluman serigala sudah musnah, soalnya 16 tahun yang lalu ada berita tentang pembantaian siluman serigala" timpalnya.

"Itu keluargaku" jujur.

"Wait? What?" kaget.

"Jangan sok inggris" datar.

"Menjauh dariku, kau nanti akan menghisap darahku dan memakanku" memojok.

"Kau kira aku vampire apa? Dasar bodoh, serigala tidak akan menghisap darah bodoh" sambil melipat tangannya.

"Benarkah?" tanya lagi.

"Kau ini ngeyel sekali. Aku ini serigalanya tau, jadi aku yang lebih tau soal seperti itu" menghela nafas.

"Umm..." duduk kembali kesofa.

"Tapi ingat, jangan kau beri tahu orang lain kalau aku ini serigala ryuka" meminta.

"Kalau aku beri tahu" jail.

"Mau kumakan kau?" ancam.

"Eehh... Tidak.. Tidak aku cuma bercanda kok" ^£^°

"Bagus, dan kau jangan mengganguku besok" tambah.

"Kenapa?"

"Aku mau buat ritual untuk menambah kekuatanku" jelasnya.

"Oohh" ikut-ikut singkat.

"Udah sana-sana pergi huss... Huss" mengusir.

"Mire, aku mohon bolehkah?" dengan tatapan berbinar-binar.

-bergidik-

"Baiklah, baiklah" melipat tangannya lagi.

I'M WERE WOLF🐺Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang