06

227 16 0
                                    

"Oohh... Jadi kau mengusir tamumu yah..." mulai marah.

"Kenapa memangnya? Ini kan rumahku" jawabnya.

"Kau ini, berhati apa sih?" ngambek.

"Hati serigala" jawab cepat.

-ryuka terdiam-

'Yah, memang benar dia serigala. Tapi kenapa rasanya aku ingin disini terus, betah rasanya. Dan perasaan apa ini? Kenapa tiba-tiba bergejolak begitu saja' batin.

"Woyy... Malah ngelamun" membuyarkan lamunan ryuka.

"Apa? Siapa? Tidak!" gugup.

"Pulang sana aku sudah bosan melihat wajahmu. Aku sudah mengizinkanmu menginap disini, tapi kau malah minta tambah" gerutu.

"Baiklah... Baiklah... Aku pulang, sampai jumpa mire" pamit.

"Hmm..."

Dan ryuka akhirnya pulang saja kerumahnya.

==rumah ryuka==

'Tadi malam membuatku tidak bisa tidur, dan terus kepikiran sampai sekarang' batin.

"Aku ingin melihatnya lagi hari ini, tapi katanya dia tidak boleh diganggu malam ini" pikirnya lagi.

"Mungkin akan aku bicarakan lagi seperti kemarin" mencoba.

"Ahh... Atau mengendap-endap kerumahnya, aku sangat penasaran sekali apa yang akan dilakukannya nanti malam"

°°°malam hari°°°

-pukul 11. 30-

Ryuka mulai mengendap-endap melihat apa yang akan dilakukan mire. Walau dia tau kalau penciuman serigala sangat kuat. Jadi dia tidak menggunakan make up atau minyak wanginya.

-halaman belakang mire-

'Apa yang dilakukannya, dan apa yang diucapnya? Seperti mantra' batin.

Ryuka mengintip dari balik pintu yang masih tertutup.

"Aku menerimamu wahai cahaya bulan. Tambahlah kekuatanku menjadi 2x lipat dari sebelumnya" meminta.

Dan kemudian cahaya dari arah bulan purnama menyinarinya, tanda bahwa dia telah menerima kekuatan itu.

"Dugeon virtual!!!" beteriak.

Dan tiba-tiba pintu yang disandari ryuka terbuka, dan akhirnya ikut masuk kedalam ruang virtualnya mire.

Mire berubah menjadi serigala putih raksasa dengan dua ekor dan didahinya berlambang bulan sabit. Matanya memancarkan warna merah menyala.

Dan itu membuat ryuka ketakutan setengah mati.

Mire menghampiri ryuka dengan menggeram keras.

"Jangan!!! Jangan dekati aku. Aku mohon!!" menangis.

"Kau..." dengan nada besarnya.

"Maafkan aku mire. Jangan makan aku" menangis ketakutan.

Dan kemudian mire mengaum dihadapan ryuka.

"Ggrroooaaarrrrrrr....!!!!!" keras sekali.

Ryuka menangis sejadi-jadinya dengan ketakutan sekali.

Dan untunglah ritual bulan purnama selesai.

Mereka berdua masih ada didalam ruang virtual mire.

Mire akhirnya menjadi manusia lagi. Dan segera menghampiri ryuka.

"Jangan mendekat!!! Jangan" menangis.

"Ryuka..." melihatnya.

"Kau iblis... Kau..." terus menangis ketakutan.

"Tenang ryuka, aku tidak akan menyakitimu" ujarnya.

"Tidak... Kau akan memakanku" ketakutan.

Mire menggunakan sihir penenang agar dia tidak takut.

-menghapirinya-

Kali ini ryuka tidak menjerit lagi.

"Ryuka" memeluknya.

"Hikss.. Hikss" menangis dalam pelukan mire.

-melepaskan pelukannya pada ryuka-

"Apa yang kau lakukan disini?" tanyanya lembut.

"Aku... Aku... Aaaa..." masih histeris.

"Ohh... Tidak"

I'M WERE WOLF🐺Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang