13

205 12 0
                                        

Setelah kejadian itu mire dan ryuka menjaga jarak.

"Ryuka maafkan aku" meminta maaf.

"(Diam)"

"Aku tidak sadar saat itu" menjelaskan lagi.

"(Hanya diam)"

-memegang lengan ryuka-

"Apa kau mendengarku, kau memang keras kepala" melepas tangan ryuka.

"Apa kau tau, aku ketakutan setengah mati karena tatapanmu yang kelaparan itu" menunjuk.

"Aku masih lapar saat itu, dan aku tidak sadar melakukan semua itu" menjelaskan sekali lagi.

"Untungnya aku meneriakimu, sampai kau sadar!"

"Kau malah mengajaku berdebat"

"Apa, kau dulu yang melakukan ini"

"Aku tidak sadar tau!"

"Kau berakting"

"Ggrr... Aku tidak berakting" marah.

-carl datang dan melerai mereka-

"Ada apa ini? Kenapa kalian bertengkar?" tanyanya.

"Dia duluan yang mencari masalah" kata ryuka.

"Apa, kau duluan yang mulai"

"Sudah CUKUP!! Hentikan kalian berdua, sebenarnya ada apa sih?" bertanya.

"Tanyakan saja pada mire" melipat tangannya.

"Mire?" melihat mire.

"Begini..."
(Replay bab 12)

"Hahahahhaaha... Kalian ini hanya karena itu kalian bertengkar"

"-_-" ryuka,mire.

"Baiklah, baiklah aku tidak akan ikut campur urusan cinta kalian" senyum tertawa.
"Jadi, kalian akan pisah kamar?" menawari.

"Tidak, tidak" spontan ryuka.

"Eh? Kenapa. Kau bilang tidak ingin bersama mire" goda.

"Tidak, tidak jadi" ^~~^°

"Ok, aku keluar dulu, dahh" melambai keluar kamar.

-melihat satu sama lain dengan melipat tangan-

"Apa liat-liat" kata ryuka dengan wajah songong.

"Songong banget" memalingkan.

"Huuhh.." ngambek.

-terdiam- "

"Baiklah aku minta maaf lagi" melihat ryuka.

"Jangan lakukan itu lagi" setengah ngambek.

"Iya, iya aku tidak akan melakukannya lagi"

-tersenyum-

"Hemm... Serigala baik" senyum.

"Damai" katanya.

"Baik kita berdamai"

-malam hari-

"Aku mengantuk sekali" kata mire.

Merebahkan dirinya ditempat tidur yang biasa ditidur i ryuka.

-ryuka datang-

"Heh?? Kenapa ni anak tidur disini?" melihat mire yang sedang tidur.

'Tapi dia terlihat tampan saat tidur seperti ini, kenapa aku senang seperti ini. Dan sebenarnya apa yang dilakukannya kemarin, aku menyukainya. Tapi dia hampir memangsaku' batin.

"Lebih baik aku tidur disofa kali ini" katanya.

-pagi hari-

-bangun-

"Eh.. Kenapa aku ada ditempat tidur?" heran.

-mire datang-

"Sudah bangun?" bersandar dipintu.

"Apa kau tidak melihat kalau aku sudah bangun"

"Kita tidak bisa berlama-lama disini" jelas mire.

"Hah? Kenapa?" bertanya.

"Mereka, tatapan mereka tidak menyukai kehadiran kita" jelasnya.

"Tapi kita disini baru 2 hari saja"

"Apa? Kenapa? Kau betah disini?"

"Mm.. Iya, disini nyaman"

"Dasar wanita" melihat ryuka.

"Hhmmpp..." 😡😡

-diluar kastil-

"Terimakasih teman kau sudah memyediakan kami tempat tinggal untuk sementara" senang.

"Hah... Tidak apa-apa mire"

"Kalau begitu kami pergi dulu" menjabat tangan carl.

"Sampai jumpa" membalas jabatan tangan mire.

Kamipun meninggalkan kastil para vampire itu dan melanjutkan perjalanan menuju kota.

-ditengah jalan-

"Mire, kenapa kau tidak menggunakan teleport untuk berpindah, kan kita tidak perlu capek-capek berjalan"

"Itu ilmu tingkat tinggi, aku masih belum mampu menguasainya" datar.

"Yah... Kalau begitu portal saja" tambahnya.

"Itupun setengah kekuatanku hampir terkuras" datar.

"Kau ini, mangkanya latihan biar tambah hebat"

"Urusai"

I'M WERE WOLF🐺Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang