12

182 13 0
                                    

-malam hari, diundang makan malam dimeja makan-

"Mire, kau yakin kita makan bersama para vampire itu?" tanya dengan takut.

"Iya" datar.
"Tetaplah dibelakangku" perintah.

"Iya" berada dibelakang mire.

-meja makan-

Dimeja makan terdapat lauk bermacam-macam daging, telur, pencuci mulut dan sebagainya.

Tidak ada lauk sayur apapun yang dilihatnya hanya lauk daging-dagingan.

'A... Apa ini? Semuanya daging. Mana sayur mayurnya. Memang vampire mungkin benci sayur?' batin.

"Semua, silahkan dimakan hidangannya" kata carl menyajikan.

Mereka memakannya dengan lahap, yah terkecuali ryuka. Dia tidak suka makanan yang berdaging, apa lagi daging sebanyak itu.

"Hay, ryuka. Kenapa kau tidak memakannya juga?" carl bertanya.

"Ahh... Tidak, tidak aku masih kenyang" bohong.

"Oohh, kalau begitu makanlah pencuci mulutnya saja" menunjuk pencuci mulut.

Kau tau pencuci mulutnya, bukan apel atau buah lainnya tapi kue daging dan minuman darah.

Ryuka makin jijik mendengarnya. Lebih baik dia kelaparan dari pada memakan dan meminum sesuatu yang menjijikkan itu.

"Apa yang kau tawarkan carl, dia manusia" jelasnya lagi.

"Ohh iya, aku lupa" tertawa kecil.

Seluruh vampire menatapi ryuka dengan pandangan menginginkan.

"Mire, kenapa kau bilang seperti itu pada mereka semua" bisik ryuka pada mire.

"Apa? Memang benar" datar.

-kamar-

"Mire, kenapa sajiannya seperti itu?" kesal.

"Ini kan memang kastil vampire" datar.

"Tapi kenapa sajiannya daging semua?!"

"Jangan tanya aku" datar.

"Hmmp... Aku lapar sekarang" gerutu.

"Aku juga masih lapar. Melihat para vampire yang lahap itu jatah makanku satu piring lagi dimakan mereka" lesu.

"Iya selera makan mereka besar" tambahnya.

"Tapi disini ada kau, mungkin enak kalau disantap" melihat ryuka dengan tatapan lapar.

"Jangan bercanda mire" -_-°

Nafsu serigala juga besar, jangan biarkan seekor serigala masih merasa lapar didepan mangsanya.

-mendekati ryuka-

"Mi... Mire jangan bercanda" mundur satu langkah.

-memegang tangan ryuka-

"Mire...!" terdesak.

-mendesak ryuka hingga ketembok-

Melihat tatapan mire dengan mata serigalanya, ryuka yakin kalau mire masih lapar.

"Mire... Hentikan!" mencoba kabur.

-mencumi aroma ryuka-

"Mi.. Re..." mencoba berpaling.

Mire semakin mendekati ryuka. Seleranya untuk makan semakin besar.

"Hen.. Hentikan mireee..." menolak.
"Mire!!!!! Sadar lah!!!" mendorong mire.

-sadar dari nafsunya-

"A... Apa?!" tersadar.

"Kau... Kau gila. Kau mau memakanku dengan cara itu?!" ketakutan.

"Apa yang ku lakukan?!" tidak ingat.

"Kau..." berlari menuju pintu dan keluar.

"Apa yang terjadi padaku?" memegang kepalanya.

(Maaf,ada konten dewasanya) ;p

I'M WERE WOLF🐺Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang