"NAIK GA! CEPET! Atau gue kasi tau semua orang di club elo itu gay" ancam Camila
"Gay dari mana neng? Gue masi suka cewe, gue suka e-"
"Yaudah gue tinggal" Camila mulai memanjat pohon "biar gue enak ngeliat lo digebugin nak anak krempeng"
Saat Camila hampir sampai didahan yang dituju, Shawn akhirnya ngikutin. Sekarang Shawn sudah di dekat Camila.
"Asal lo tau Cam," Shawn melihat kebawah "gue takut ketinggian"
"BHAK" Camila kaget campur ngakak yang membuat pijakannya meleset lalu kakinya menginjak muka Shawn.
"WADAW! Sakit kecebong!" teriak Shawn memegang hidungnya
"Diem bego nanti ketauan" ucap Camila sambil cekikikan
Akhirnya Camila sampai, lalu membantu Shawn yang tangannya udah keringetan dan bergetar.
"Akh gue takot" pekik Shawn
Camila gak nyaut karena serius ngeliatin jalan, nunggu Olympus datang. Saat menengok kekanan Camila gak bisa nahan ketawa, soalnya Shawn meluk pohon erat banget kaya cicak. Camila menakut nakuti Shawn dengan menggoyang goyangkan dahan yang mereka duduki.
"Diem nyet!" Shawn mengibas ngibaskan tangannya asal yang membuat satu kantong kelereng jatuh ke bawah pohon.
"Nakal! Nakal!" Camila memukul mukul punggung Shawn
Dari ujung jalan terlihat segerombolan cowok krempeng yang membawa banyak kotak yang tidak salah lagi adalah bahan peledak yang harus Camila curi.
"Mereka datang" ucap Camila "shhhh"
Saat Olympus mendekat, Camila langsung melempar semua kelereng yang membuat mereka jatuh, lalu tertimpa kotak mereka sendiri. Semuanya tumbang. Hanya karena Kelereng.
"Turun cepet!" Camila mendang nendang punggung Shawn
"Kalem kalem, kaki gua keram"
Saat Shawn sudah turun dengan sangat perlahan, Camila malah lompat langsung dari atas. Menyadari kejadian itu, Shawn langsung teriak, "bego! Dibawah ada kelereng! Elu mau-"
Bruk
Camila pun jatuh terpeleset oleh kelereng yang dia jatuhkan sendiri.
"Astagfirullah" erang Camila, "punggung gua!"
Sementara Shawn yang sehat sehat aja malah ngeliatin Camila yang udah guling guling megang punggung.
"Otak lo dikemanain seh! Cepet ambil semuanya!" Shawn langsung berlari memasukan rampasan kedalam tas, "tutup muka lo bego! Nanti ketauan" Shawn pun menaikan bandananya.
"Dah penuh" kata Shawn, "cepet bediri"
"Bantuin kek" Shawn menjulurkan tangannya lalu Camila berhasil berdiri walaupun masih megang punggung. Tiba tiba dari perempatan, keluar 5 anak Olympus yang mau ngejar mereka.
Dengan sedikit pekikan, Camila langsung lari. Diikuti Shawn yang keberatan membawa 2 kotak bahan peledak di tasnya.
"Ngalem kek, berat neh" rengek Shawn
"Jadi cowok kok lembek amat. Bentar lagi nyampe" yang nyatanya rumah club mereka masih seratus meter lagi
Di tengah pelarian yang melelahkan, Shawn duduk di pinggir jalan. Tidak lupa menyetop dulu Camila yang juga cape.
"Udah jauh ini, mereka gabakal nemuin kita" ucap Shawn
"Eh ada cendol! Beli beli" kata Camila bersemangat
"Mang 2"
Dengan cepat, mang cendol menyajikan dua gelas cendol dingin yang membuat punggung Camila langsung sembuh.
"Huek. Hambar!" teriak Camila saat meminum cendolnya
"Itu belum di aduk neng" ucap Shawn kalem
"Oiya" Camila nyengir nyengir gajelas
Bertepatan dengan habisnya cendol mereka, anak anak Olympus datang, dan jumlahnya bertambah.
"E e e e ni mang uangnya" Shawn memberi uang 50 ribu dan langsung kabur.
Camila lari mendahului Shawn. Dengan tubuhnya yang mini, dia bisa nyelip nyelip dia antara kerumunan orang. Sedangkan Shawn yang seperti membawa TV tabung di tasnya, selalu nabrak orang.
"Di pertigaan kita belok ke kanan, disana ada gang" teriak Camila
Saat sampai gang yang Camila katakan, mereka akhirnya bisa beristirahat sebentar karena gang itu sangat kecil dan berkelok-kelok. Shawn menurunkan tasnya dengan hati-hati takut meledak. Lalu berkata "gantian dong" dan Camila menjawab "g"
Mereka lanjut berjalan menyusuri gang. "Ujung gang ini berakhir ke halaman belakang rumah gue, jadi ngalem aja okey" kata Camila
Shawn hanya mengangguk dan tidak berkata apa-apa karena cendol yang diminumnya tadi sudah kering di tenggorokannya.
Akhirnya mereka sampe di rumah Camila. Camila masuk dengan rusuh. Ia langsung pergi ke dapur lalu minum di keran. Karena kerusuhan dan kehausan dan kecapean dan kepegelan tingkat Athena, Shawn ikutan minum dikeran, kaya anjing ga dikasih minum 5 taun.
Camila duduk di sofa ruang tamu sambil melihat apakah Olympus menemukan mereka. Shawn nengok kanan kiri sambil membuka mulutnya.
"Banyak bet poto disini" ucap Shawn lalu melihat salah satu foto "ih lo qiodh pisan, btw ini siapa" Shawn menunjuk ke cewek yang duduk disebelah Camila sambil mengangkat jari tengahnya.
"Kaka gua" ucap Camila malas
"Kok ga mirip? Mukanya lebih ngaleman dia"
"Serah" setelah puas bernapas, Camila naik ke lantai atas lalu turun membawa 2 kemeja. Camila memberi kemeja ijo tua pada Shawn. Shawn sudah mengerti lalu dia membuka bajunya di depan Camila. Niatnya sombong punya kotak kotak, tapi Camila natepnya b aja.
Camila juga ikut ikutan buka di depan Shawn. Tapi dia cuma buka hoodie doang, kaosnya kaga. Ya Bagus. Dengan hening, mereka keluar rumah sambil liat kanan kiri. Shawn kembali menggandong tasnya dengan muka ditekuk.
"Eh ada sepeda, pake sepeda aja ya" ucap Shawn
"Ga"
"Yehhh lo kan gabawa apa apa, lah gua kaya kura kura gini"
Dengan malas Camila mengiyakan. Lalu Shawn menaiki sepeda dengan semangat.
"Terus gua duduk dimana?" tanya Camila
Shawn menepuk nepuk besi depan jok, tempat dimana orang biasa duduk kalo dibonceng.
"Kalo pas nyampe pantat gue tepos, elu yang tanggung jawab" kata Camila lalu duduk di depan Shawn.
"Iya iya nanti gua tiup lagi" Camila langsung menendang tulang kering Shawn yang membuat gowesan pertama rada oleng.
Di perjalanan yang hanya menghabiskan waktu 1 menit, mereka hanya diam, sesekali rambut panjang Camila kemakan Shawn.
"Nyampe" ucap Shawn gembira "bibip bippp Cole! Gue dapet petasannya plus rambut di gigi gue"
Tanpa menunggu Shawn, Camila langsung membuka pintu yang langsung disambut Cole. Cole hanya memakai kaos sangsang putih dan celana item yang membuatnya tambah seksi. Camila pergi ke dapur, lalu membuka kulkas untuk mengambil Diet Coke.
"Gimana?" tanya Cole
"Gue-" Camila langsung menatap ga woles "eh kita dapet 2 kotak gede" ucap Shawn
"Bagus! Biasanya perampas yang dulu cuma dapet 1 kotak. Aduh beruntung gua punya lo berdua"
Shawn yang malu malu sapi prematur mendekati Camila yang sedang asik main UNO bersama Becky dan Kordei.
"Cam, sini dulu deh" kata Shawn
"Gak liat apa gua lagi maen? Nanti aja lah"
"Elah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Heavens | Shawmila
FanfictionCamila, Becky, dan Kordei terpaksa masuk Heavens High School, tempat berkumpulnya orang-orang paling random sedunia. Camila ternyata satu club dengan cowok kesukaannya. Dan tidak disangka sangka mereka mencetak sejarah baru di Heavens.