Perlahan pemandangan padang rumput menyempit, di gantikan dengan sekumpulan pohon tinggi.Aku mengaktifkan kembali Sihir [Eksplorasi]. Saat Aku melihatnya, hutan ini memiliki nama Hutan Amberus.
"Jadi ini Hutan Amberus ? "
Untuk sebuah nama hutan, kurasa hutan Amberus terdengar familiar di telinga ku.
Di sana di jelaskan beberapa hal mengenai hutan Amberus.
Demi mengisi kebosanan, aku membacanya sembari terus melangkahkan kaki dengan santai.
Sesekali Aku terhenti untuk beristirahat sejenak. Terkadang demi memperhatikan hewan hutan yang sedang sibuk atau sekadar menghirup udara segar.
Karena aku tak mau perjalanan ini menjadi sangat membosankan, Aku berusaha sebaik mungkin untuk menikmati nuansa petualangan di dunia baru ini hingga hari yang di tentukan tiba.
Ku pikir jika Aku hanya memikirkan bagaimana cara mengalahkan raja kegelapan atau bagaimana cara aku bisa kembali secepat mungkin, Aku nantinya pasti akan menyesal karena tak bisa menikmati dunia ini dengan sepenuhnya.
Bagaimanapun juga aku ini sedang berada di Isekai loh !
Dengan di berkahinya kekuatan yang sama seperti cheat sekaligus harapan olehnya (Roy Aditya). Tak mungkin aku menyia-nyiakan hal itu dengan mudahnya.
"Jika Aku sibuk dengan urusanku sendiri bagaimana mungkin Aku bisa tenang dan menikmatinya ?" Itu yang terlintas di benak ku.
Benar, Akulah sang Protagonis kali ini. Bagaimanapun juga "Nikmati hidup ini dan laksanakan tugas mu !" adalah moto ku saat ini.
Setelah pembulatan tekad tersebut, Aku melanjutkan perjalanan sembari bersenandung riang demi mengisi kesepian selama menuju kota Rine.
Namun saat sedang menikmati panorama hutan dengan tenang, sebuah suara raungan keras tiba-tiba terdengar memasuki telinga.
Di ikuti oleh raungan tersebut, terdengar pula teriakkan seseorang dan sebuah kilatan cahaya putih di langit yang bersumber dari asal suara itu berada.
Aku terdiam dan bimbang.
Di sini aku berpikir apakah aku harus pergi menuju sumber kilatan cahaya itu atau aku mengabaikannya saja ?
Meskipun belum menemukan jawabannya, suara itu terdengar kembali di ikuti sebuah erangan. Mirip burung yang tercekik.
Tanpa pikir panjang, Aku langsung berlari menuju asal suara tersebut khawatir sesuatu yang buruk akan terjadi sambil mengaktifkan sihir [Eksplorasi].
"Persetan dengan bahaya !.''
Sambil berlari, Aku mengutuk kalau-kalau ada bahaya yang akan menimpa ku di sana.
Seperti peribahasa yang mengatakan, "Urusan nanti berikanlah kepada dirimu yang nanti ?'' Aku mengikuti intuisi ku seperti biasanya.
Sesaat Aku melihat pada Peta. Di sana terdapat dua buah pin berwarna Merah dan Hijau.
Semak di depan sengaja ku lompati meski ada jalan kosong di sisi kiri walau agak jauh demi menghemat waktu.
Berlari di antara pepohonan, dengan lincahnya ku hindari cabang pohong yang rendah.
Suara terdengar lagi dan kini lebih jelas dari sebelumnya bersamaan dengan dentuman keras.
Aku bahkan hampir kehilangan keseimbangan dan terjatuh saat getaran mirip gempa skala kecil itu merambat di tanah.
Akhirnya aku sampai hingga cukup dekat asal dari keributan ini.
Bersembunyi di balik pohon besar, di mataku terlihat mahluk raksasa setinggi tujuh meter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heroes From Another World 「Vol.1」
Fantasy#4 in Hero [19/06/2018] #6 in Isekai [30/06/2018] Dunia terhenti, jam keputusasaan mulai berdentang..... Haku Verian tiba-tiba di kejutkan oleh dunia yang terhenti saat Ia berada di dalam kereta. Kebingungan terus menyusup ke dalam pikirannya, lalu...