Chapter 21 - Operasi Selesai II

1K 110 1
                                    

Kami sudah berada di markas Dragon Slayer Alliance.

Di dalam rungan ini, semua orang saling bertukar pandang dengan wajah kebingungan akan apa yang baru saja terjadi.

Dari luar jendela suara ramai orang dapat terdengar memasuki ruangan yang di sana terlihat siluet kemerahan tempat di mana mansion yang kami datangi sebelumnya terbakar.

Aku berhasil memindahkan mereka semua kesini dengan akurat walau ini pertama kalinya aku melakukannya sehingga aku dapat bernapas lega.

Akan tetapi hal yang tidak mungkin bagi ku untuk tidak menyadari bahwa hanya aku saja yang terlihat lega akan situasinya sedangkan yang lainnya terlihat bingung penuh tanda tanya.

Walau begitu, aku tak mempedulikannya.

"Ada yang bisa menjelaskan apa yang terjadi?"

Yang pertama kali bicara ada Tasya seperti biasanya.

Namun terhadap pertanyaannya, semua orang hanya diam membisu karena tak dapat menemukan jawabannya.

Tidak ada satupun dari mereka yang dapat menjelaskan sebab mereka bisa sampai berada di sini.

Karena tidak ada yang tahu menahu, mereka semua hanya saling menuduh dengan pandangan secara acak.

"Tanyakkan saja ke anak baru. Mungkin dia tahu sesuatu?"

Sembari menunjuk ke arah ku, Barld-san mengendikkan bahu seperti tidak peduli.

Dia bicara seakan sudah mengerti bahwa hanya akulah yang mengetahui alasan kenapa semua ini terjadi.

Yah, itu masuk akal.

Karena pada kenyataannya, memang akulah yang memindahkan mereka semua kemari dengan sihir teleportasi secara paksa.

Dan juga pada saat terakhir, aku bahkan melakukan sandiwara memalukan yang menunjukkan seakan-akan bahwa akulah yang melakukan semua itu dengan mengatas namakan Raja Iblis sehingga mengakibatkan ku mendapatkan dua tittle tak mengenakkan.

Alasannya adalah agar semua tuduhan dapat tertuju pada sang raja iblis. Sehingga untuk kami lepas dari tuduhan seandainya hal itu terjadi dapat di minimalisir.

Tapi untuk memikirkannya saat ini terhadap apa yang ku perbuat itu sungguh memalukan.

Tatapan semua orang terjatuh padaku.

Aku hanya mengerjapkan mata beberapa kali atas pandangan mereka.

Karena mereka semua memandangku seakan menuntut jawaban, tak ada pilihan selain aku harus menjelaskannya.

Namun saat hendak mengatakannya, secara mengejutkan Nina terlebih dahulu angkat bicara.

"Di mana Haku? Aku tidak melihatnya?"

Setelah ucapannya, sontak saja semua orang yang berada di sini mulai menunjukkan muka bermasalah dan kebingungan yang semakin menjadi-jadi.

Mereka menoleh kesana-kemari mencari keberadaan orang yang bernama Haku yang sesungguhnya ada di depan mata mereka.

Saat itu juga aku baru sadar kalau penampilan ku saat ini adalah penampilan orang lain, bukan diri ku.

Menyadarinya aku hanya dapat menyentuh kepalaku dan mendesah. Sadar akan kesalahan yang ku perbuat.

Melirik ke arah Barld-san yang tidak menunjukkan wajah yang sama dengan yang lainnya, dia hanya tersenyum ke arahku seakan enggan untuk menjelaskan kepada mereka.

Sepertinya dia menikmati situasinya.

"Hei Barld, kenapa kau hanya senyum-senyum sendiri? Apa kau tidak khawatir dengan Haku?"

Heroes From Another World 「Vol.1」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang