Chapter 25 - Kurasa Ini adalah Awal Dari Takdir Yang Sesungguhnya

629 63 9
                                    

Mata tajamnya menatap kearahku lekat-lekat. Dengan pandangan merendahkan, dia hanya melayangkan wajah datar tanpa emosi.

Sesaat kemudian, dia lalu mengangkat tangannya.

Hanya dalam sekali kibasan, deru angin yang besar mengusir kepulan asap dan debu disekitarnya.

Kekuatan yang besar, bahkan untuk aku sekalipun, jika dilihat dari kemampuan rata-rata manusia akan membutuhkan tenaga yang kuat untuk itu.

Tenaga yang dimilikinya terlihat murni dari kekuatan yang berasal dari lengannya.

Berbeda dengan caraku yang membutuhkan konsumsi mana untuk memberikan tekanan pada udara di sekitar, dia hanya mengandalkan kekuatan fisik untuk menciptakan gemuruh angin sekencang ini.

Aku meningkatkan kewaspadaan ku padanya.

Dia berbeda!

Kekuatannya tak boleh dianggap remeh!

Aku akan memeriksanya dengan penilaianku sekarang!

[Status : Tidak Diketahui]

Apa?!

Bahkan aku tak dapat menganalisis kemampuanya dengan [appraisal]?!

Sejauh ini, tidak ada yang tidak dapat aku periksa melalui appraisal. Namun kali ini, ternyata aku sadar masih ada kelemahan dalam skill ini.

Kemungkinan besar, kemampuannya lebih besar dariku. Dengan kata lain, dia bisa saja lebih kuat dariku?

«Tidak dapat menganalisis target.»

«Status abnormal didapatkan.»

Sesuatu bar notifikasi aneh muncul di pandanganku dengan efek glitz diikuti suara mesin yang terdengar di kepalaku dan itu cukup menganggu.

Ini pertama kalinya aku dapat mendengar suara seperti di game selain dari miliknya.

"Itu percuma. Kau tidak akan bisa menggunakannya padaku."

Aku sekali lagi meningkatkan kewaspadaanku sembari memperkuat kuda-kuda.

Entah bagaimana, dia bisa tahu apa yang sedang kulakukan. Itu sesuatu yang patut kuperhitungkan untuk kedepannya.

"Siapa kau?! Apa tujuanmu?!"

Teriakku sembari membalas tatapan matanya dan aura membunuhnya yang kentara.

"Huh, kau pikir siapa dirimu itu dasar manusia lemah! Beraninya kau berkata dengan tatapan menjijikanmu itu!"

Tanpa basi-basi, demon itu melancarkan serangan yang berasal dari tangannya selagi dia masih berbicara.

Dia melemparkan bola api hitam yang lalu melesat dengan cepat kearahku. Dalam sekejap, area sekitar dengan lingkup sedang tertutup oleh kubah api yang entah bagaimana juga berwarna kehitaman.

Aku dan beberapa orang-orang termasuk para monster ditelan oleh kobaran api yang rasa-rasanya lebih panas dari biasanya.

Lalu ledakan pun terjadi.

Dentumannya yang keras mungkin cukup untuk memekakan telinga seseorang yang berada tidak jauh dari tempat kejadian.

Dan, hasil dari ledakan itu adalah sebuah kawah yang tidak terlalu dalam namun terlihat cukup mengerikan lantaran kobaran api hitam dan tanah yang hangus akibat lelehan dari material yang terbakar didalamnya.

Jika dilihat dari kondisinya, tidak mungkin ada yang selamat di sana.

"Huh, selanjutnya giliran kalian manusia."

Heroes From Another World 「Vol.1」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang