Chapter 1

184 18 9
                                    

Author POV

Saat ini Dilla Sedang mengomel karena Rizka datang terlambat, padahal mereka berempat sudah janjian untuk bertemu di Bandara. Hari ini mereka akan berangkat ke Yogyakarta untuk kuliah di salah satu universitas ternama di sana, yah walaupun dengan bantuan beasiswa, tapi bukan berarti mereka tidak mampu, dan setidaknya hal itu bisa membuktikan bagaimana kapasitas otak mereka.

"Rizka mana sih?!! Lama banget!!" omel Dilla.
"Sabar Dill , nanti juga tuh anak dateng, santai aja kali" sahut Muti.
"Gimana mau sabar??!! Tuh anak selalu aja telat!! Ngapain aja sih di rumah ??!" tanya Dilla emosi.
Muti hanya menggelengkan kepala tanda ia juga tidak tahu.

20 menit kemudian...

"Hallo guys?" sapa Rizka dengan senyumannya yang lebar.
"Gue tepat waktu kan?" tanya Rizka dengan tampang polosnya.

"Tepat waktu lo bilang??!! Lo itu udah telat 20 menit, kita bertiga udah lumutan nungguin lo??!" sembur Dilla.
"Masa sih? Perasaan .. Tadi gue gak telat kok?? Mungkin lo bertiga aja datengnya kecepetan dari janji awal" sahut Rizka cuek.

Jawaban dari Rizka membuat Dilla semakin emosi
"Lo tuh ya!! Udah telat.. Bukannya minta maaf, malah jawab aja mulut lo itu!!"
"Eh.. Biasa aja dong!! Gak usah nyolot gitu!! Suka-suka gue lah, mau jawab atau nggak, mulut juga gue yang punya!! Lebay banget sih lo!!" sahut Rizka terpancing emosi.

"Udah-udah gak usah berantem, mending kita langsung check in aja, ayo ?" lerai Rani sambil mengajak mereka bertiga.

Mereka berempat pun langsung bergegas pergi karena waktu keberangkatan sudah tipis.

***

Saat ini mereka berempat sedang berada di suatu rumah yang menjadi tempat nginap mereka.

Rumah itu cukup besar, karena memiliki 2 lantai. Di dalam rumah itu ada 5 kamar. 4 kamar di lantai atas dan 1 kamar di lantai bawah, masing-masing kamar sudah mempunyai kamar mandi sendiri. Rumah ini sudah di sewakan selama 6 tahun, namun 2 tahun belakangan ini, entah kenapa rumah itu sudah tidak ada yang menyewanya.

Dilla datang ke kamar rizka untuk melihat apa yang dilakukan sahabatnya itu Karena kamar mereka bersebelahan, itu memudahkan Dilla untuk mengecek keadaan Rizka. Rizka memilih kamar paling ujung, dan Dilla berada di sebelahnya.

"Riz lo gak beresin baju-baju lo? Besokkan kita uda masuk kampus baru Riz" kata Dilla.
"Nanti deh Dil, gue lagi maskeran nih" jawab Rizka.

Dilla menghembuskan napasnya dengan kasar lalu menjawab sambil berlalu,
"Terserah lo deh" .

***
Dilla POV

Aku sedang berendam air hangat di bathup, rasanya rileks sekali, rasa pegal di tubuhku hilang seluruhnya. Aku memang suka berendam dan berlama-lama di kamar mandi, bahkan bisa sampai 1 jam aku mandi.

Saat sudah selesai, aku membuka lemari pakaianku. Disana banyak dress-dress yang dibawakan oleh ibuku. Sebenarnya aku tidak terlalu suka memakai dress, aku lebih suka memakai kaos oblong dan celana jins atau hotpants. Tapi mau bagaimana lagi, semua pakaian yang dibawakan oleh ibuku kebanyakan dress selutut dan dress tanpa lengan, celana jins pun hanya 2, dan tidak ada kaos oblong melainkan kemeja lengan panjang.

Saat ini, aku memakai kemeja berwarna merah dipadu dengan celana jins hitam disertai sandal santai bewarna hitam. Rambut panjangku sengaja aku cepol asal, karena hari ini terasa sangat panas.

Saat sudah selesai, aku keluar kamar menuju ruang tamu yang di lantai bawah menemui teman-temanku. Mereka sedang bersenda gurau dan sedang memakan cemilan yang mereka bawa. Tiba-tiba sekelabat bayangan hitam melintas di balkon dekat tangga menuju lantai bawah.

Perjalanan Cinta 4 Sekawan (Belum Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang